"baiklah kalo saya permisi dulu, assalamualaikum" pamit pak Ahmad berjabat tangan dengan Qila.
"Waalaikumsalam".
Qila kembali duduk di kursinya sambil mengerjakan kerjaan nya yang sangat menumpuk itu. Hingga Qila melupakan Rey yang sedang menunggu nya di luar ruangan nya.
Tok Tok Tok...
"Masuk"
"Sibuk banget bu bos sampe lupa kalo sendari tadi ada yang menunggu" ujar laki-laki itu duduk di hadapan Qila. Qila hanya melirik sekilas ke arah rey yang sedang menatap nya.
"Sorry gue lupa, gue harus selesai in biar gue pulang gak terlalu malem"Qila sempat melirik Rey sekilas sebelum akhirnya Qila kembali berkutat dengan laptopnya.
"Udah tinggalin dulu pekerjaannya nih makan dulu" ucap Rey menutup laptop Qila dan menaruh sekantung makanan di hadapan Qila.
"Gue gak laper" jawab Qila membuka kembali laptopnya. Rey di buat geram dengan Qila yang sumper keras kepala.
"Lo balik dulu an aja gue bisa minta orang buat ambil motor gue di sekolah" lanjut Qila tetap fokus ke layar di depan nya.
"Gak mau. Gue mau antar Lo balik" titah Rey dengan suara dinginnya menatap tajam Qila yang sendari tadi fokus dengan laptopnya.
"Dasar keras kepala" gumam Qila pelan yang masih bisa di dengar oleh Rey.
Rey membuka makanan yang ia beli tadi lalu menyodorkan kepada Qila.
"Buka mulut lo" pinta rey menyodorkan satu sendok makan pada qila. Qila mengakat satu alisnya seolah bernyata 'apa'.
"Cepet buka mulut lo, gue suapin Lo fokus aja ke leptop lo" Qila yang mendengar hanya patuh ia langsung membuka mulutnya lalu mengunyah makanan itu.
Setelah selesai makan Rey membuang Bulusan makan itu ke tongsampah yang ada di ruangan Qila. Rey menatap wajah Qila lalu terkekeh saat melihat sudut bibir Qila yang sedikit belepotan.
"Lo kenapa sih?" Tanya Qila menatap heran dengan laki-laki di depannya itu.
"Hahahah Lo gemesin banget sih la" jawab Rey terkekeh geli melihat qila yang kebingungan itu.
Tiba tiba Rey mendekat ke arah qila sontak Qila langsung memaling kan pandangan nya.
Rey mengusap sudut bibir Qila "nih Lo makan belepotan" ucap Rey menjilat ibu jarinya yang tadi ia buat mengusap sudut bibir Qila.
"Manis".
"Apaan sih lo gak jelas" kata qila menetralkan detak jantung nya.
------------------------
Pukul 07.12 malam Qila baru menyelesaikan pekerjaannya Qila merenggangkan otot ototnya. ia melihat Rey sedang tertidur di sofa panjang yang ada di ruanganya. Qila mendekati Rey yang sedang terlelap ia menatap lekat wajah tampan rey."Huff heran gue kenapa banyak banget yang suka sama nih anak. Ya gue akui Rey emang ganteng sih tapi ngeselin banget"
"Tapi gue liat liat dia tuh kaya mirip temen gue yang di Amerika deh" Qila mendekati wajah nya ke wajah rey. Qila terus menatap nya lekat.
"Astaga Qila apa yang Lo pikirin ingat Qila dia ini Kaka kelas lo. Dan gak mungkin dia ini temen Lo" gumam Qila dalam hati.
"Rey bangun, Lo gak mau balik dah malem nih" ucap Qila mengoyakan tubuh Rey agar bangun.
"Huuaa Lo dah selesai?" Tanya Rey menundukkan tubuh nya.
"Udah ayok balik" jawab Qila bankit dari tempat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang CEO Muda
Novela JuvenilPlak. Bruk. "Dasar anak gak tau diri pergi kamu dari rumah saya!! Gak Sudi saya punya anak pembunuh kaya kamu!!" Bentak pria paruh baya menatap murka terhadap anak perempuan yang terduduk di lantai. "Mulai besok kamu tinggal dirumah oma yang berada...