Qila membuka jendela kamarnya membiarkan cahaya matahari masuk kedalam kamarnya. Qila melangkah mengambil tas sekolahnya dan tak lupa ia memakai Hoodie hitamnya.
Saat sampai di meja makan Qila melihat pria yang tak asing baginya Qila mendekati pria itu hingga...
"Bang satria" pekik Qila menutup mulutnya dengan tanganya. Ia menatap tak percaya pria yang di hadapannya ini adalah Abang nya.
"Hay adik kecil ku" sapa satria sambil tersenyum. "Gak kangen apa sama gue hum?" Tanya satria merentangkan kedua tangannya agar Qila memeluknya.
Qila langsung berhaburan memeluk satria "gue kangen banget sama lo bang" Jawab Qila memeluk erat sang Abang.
"Ydh sarapan yuk abis itu Abang anter kesekolah" ajak satria melepaskan pelukan itu dan mengeser kursi untuk Qila duduk. Qila yang di perlakukan bak seperti ratu hanya tersenyum.
Mampus dah gue gimana nih, bisa bisa bang satria marah sama gue batin Qila cemas.
"Bang besok aja ya anter gue kesekolahnya, gue ada urusan" ucap Qila sambil menyantap rotinya.
"Urusan apa? Lo mau ribut lagi hum?" Tanya satria melirik sekilas Qila.
"Gue dah jarang ribut bang jangan seuzon dah, gue mau beli buku sama temen bentar lagi juga Dateng" jawab Qila menatap ponselnya. "Nah entu ada bila lebih baik lo anter dia aja, dah gue dulu bay assalamualaikum" lanjut Qila mengecup singkat pipi sang Abang.
Qila mengeluarkan motor klxnya dari bagasi dan memakai helm full facenya. Qila langsung menancap gas meninggal perkarangan rumahnya.
"BILA CEPAT GUE HARUS KEJAR QILA NIH" terik satria menunggu sang adik keluar dari rumahnya.
"Sabar dong bang lagian ngapain si kamu ngejar Qila dia udah besar udah bisa bedain mana yang baik dan mana yang buruk" sahut Alfa menepuk bahu satria.
"Ydh bila berangkat dulu ya Bun yah assalamualaikum"pamit bila menyalami tangan kedua orang tuanya.
"Waalaikumsalam hati hati" jawab mereka bersamaan.
------------------------
Kini alastor sedang berada di parkiran cafe yang tak jauh dari sekolah bima Sakti school. Alastor adalah nama sebuah geng motor Qila adalah salah satu pemimpin alastor yang ke dua belas. Qila sudah cukup lama mengenal alastor ini dan Qila bisa masuk alastor karna bantuan dari pemimpin yang ke sembilan. Qila juga jago dalam hal beladiri ia bisa mengalahkan lima orang sekaligus dengan tangan kosong.
"Pokonya gue gak mau tau lo semua harus mengawasi terus sekeliling sekolahan kalo anak brariv Dateng langsung kasih tau gue. Tapi ingat jangan hubungin gue pas mereka udah di depan gerbang, intinya kalo kalian liat anak brariv langsung hubungi gue paham"titah Qila dengan nada serius mereka hanya mengangguk patuh.
"Ydh gue masuk dulu assalamualaikum" pamit Qila menyalakan mesih motor nya dan memasuki parkiran sekolah.
Berpas-pas an dengan itu Qila melihat mobil sang Abang yang berhenti di depan gerbang sekolah. Qila melihat satria keluar dari dalam mobil dan menghampiri nya.
"Kenapa bang" tanya Qila pada Satria.
"Lo bohong kan? Lo gak beli buku tapi lo mau ribut, gue tau brariv mau nyerang sekolah lo. plis lo jangan ikut bakuhantam mereka semua tuh bahaya, lo bisa mati di tangan mereka la" jawab satria memegang bahu Qila. Qila menatap mata indah sang Abang ia melihat kekehawatiran disana.
"Lo tau dari siapa kalo gue mau bakuhantam, sebahaya apapun brariv gue gak akan takut sama mereka" sebenarnya Qila tahu siapa yang memberitahu satria jika berariv ingin menyerang sekolahnya, Qila hanya ingin memastikan saja .
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang CEO Muda
Teen FictionPlak. Bruk. "Dasar anak gak tau diri pergi kamu dari rumah saya!! Gak Sudi saya punya anak pembunuh kaya kamu!!" Bentak pria paruh baya menatap murka terhadap anak perempuan yang terduduk di lantai. "Mulai besok kamu tinggal dirumah oma yang berada...