sesuai yang di katakannya saat itu , hari ini adalah hari kelulusannya , jaemin datang bersama Paman Siwon , jeno dan guanlin , Siwon mewakili mereka bertiga , orang tua jeno sedang berada di luar kota dan orang tua jaemin tidak sudi mengambil nya , walaupun bundanya sempat ingin namun sepertinya dia ditahan oleh ayah , jujur saja dia sangat sedih , datang menggunakan kursi roda , dan se ikat kain di atas kepalanya , miris .
seharusnya saat ini dia sedang meloncat girang karna dia lulus , namun kenyataan nya berbeda ..
"eh liat tuh jaemin"
"haha anjir ngapain make kaya gituan"
"dia sakit ?"
gunjingan gunjingan itu selalu terdengar di telinga jaemin sedari ia masuk sampai saat ini sudah berada di depan aula , dia ingin berpura pura tuli namun tetap saja tidak bisa .
"udaha ga usah dengerin" ucap jeno sambil menutupi telinga jaemin .
"haha tidak apa jeno" jaemin melepas tangan jeno dari telinganya , kemudian mengelus sebentar , "masuk aja yuk ?" lanjutnya , lalu mereka bertiga mengangguk , kelulusan tahun ini tidak seperti tahun tahun lalu , tahun ini tak ada perayaan apa apa hanya seperti pembagian raport , jaemin pun tidak tahu pasti namun syukurlah jadi dia tidak bertambah sedih .
"dimohon kepada seluruh siswa untuk menunggu hasil nya di luar" ucap seorang guru , lalu semua murit mengangguk bergegas keluar termasuk jaemin , jeno dan guanlin .
mereka memilih untuk berkeliling sekolah , melihat lihat bangunan itu untuk yang terakhir .
"ini sekolah berharga banget beneran dah , gua aja sampe 5 tahun disini" ucap guanlin lalu terkekeh pelan , "kira kira gua lulus gak ya ?" tanyanya kepada jeni dan jaemin .
"kamu lulus lin percaya saja" ucap jaemin masih terkekeh , entah apa yang lucu namun dia masih seperti tadi .
"sekolah ini pun berharga bagi nana , banyak kebahagiaan dan juga .. penderitaan" jaemin berbicara dengan menatap lurus ke depan namun masih tersenyum .
"eyyoo jeno"
"eh ada jaemin sama guanlin" ucap lucas yang baru datang bersama anak lainnya , jeno , jaemin dan guanlin menoleh ke arah sumber suara lalu melambai kan tangan sebentar .
"jaemin udah enakan ?" tanya jaehyun memegang kursi roda jaemin sebentar , lalu berganti ke arah bahunya
"nana tidak apa , sungguh" jawabnya sembari tersenyum menenangkan , jaemin sangat kuat ..
"maaf ga pernah bisa jenguk" ucap renjun , memang selama jaemin dirumah sakit mereka tak menjenguk karna jika sudah direncanakan pasti ada saja kegiatan secara tiba tiba .
"tidak apa apa" dia masih tersenyum , tapi semua menatapnya dengan tatapan sendu , dan jeno sudah menahan air matanya agar tidak jatuh .
"anyway ngelanjutin dimana nih ?" tanya doyoung memecahkan suasana yang tadi sedikit canggung .
"pengen nikah deh gue" haechan yang berbicara , lalu lucas menoyor kepalanya hingga hampir saja terjatuh , "kalo mau noyor sadar diri dong , tangan segede gaban gitu noyor gua yang kecil mungil gini !" omelnya kepada lucas , namun mereka semua hanya tertawa .
"yang udah pantes nikah tu si guan , dia udah kakek kakek" ucap lucas
"yee lu kalo ngomong suka bener" jawab guanlin dan mereka kembali tertawa , namun jaemin hanya tersenyum kalem .
"di Universitas bang mark aja gimana ? bareng bareng" saran jeno lalu mereka semua mengacungkan jempol setuju .
'nana tidak berjanji' batin jaemin di balik senyum palsunya itu , dia sedang memikirkan banyak hal namun dia tak ingin merusak suasana .
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] THANK YOU || NA JAEMIN
Fanfiction*** "... banyak luka yang kau tutupi dengan kata 'aku tidak apa sungguh' dan sebuah senyum yang sangat tulus ,hingga tak sadar jika banyak goresan di dalam nya ,kepergianmu membawa banyak luka ,dan meninggalkan banyak kenangan ,tak pernah menyangka...