"jen" panggil guanlin saat setelah sampai di depan rumah sakit , mereka mengurungkan niat untuk pulang karna saat dalam perjalanan tadi guanlin mendapat telepon dari sang ayah yang meminta tolong untuk menggantinya sebentar karna dia ada urusan .
yang di panggil menoleh , "apa" katanya .
guanlin menatap jeno , masih berdiam dengan tatapan -sulit dimengerti .
"ga jadi lupain" jawab nya lalu melengos dan berjalan lebih dulu
"yee bangs*t" umpatnya sedikit kesal , berlari menjajarkan tubuhnya agar sama dengan guanlin lalu berjinjit sedikit dan menjitak kepala guanlin .
jeno berlari sambil sedikit tertawa , dan guanlin mengejarnya bahkan guanlin sempat menyenggol beberapa suster yang sedang membawa obat , dan berakhir dia yang meminta maaf dan membungkukkan badannya merasa tidak enak .
ini rumah sakit , bukan taman bermain .
itu yang guanlin dengar saat suster nya pergi , dia sedikit kesal sebenarnya namun itu membuat jeno tertawa terpingkal pingkal .
sampai tiba tiba aksi kejar kejaran mereka berdua terhenti harna melihat sesosok laki laki yang familiar di mata jeno dan guanlin .
na goongmin .
"i-itu om na ?" tanya jeno kepada guanlin , ayah jaemin pergi masuk ke dalam ruangan entah ingin apa tak tahu , lalu mereka dengan cepat menghampiri pintu ruangan itu , mereka khawatir jujur saja .
bagaimana tidak ? jaemin disini karna ulahnya asal kalian lupa .
namun tangan nya yang akan membuka pintu berhenti saat melihat dari kaca jika ayah jaemin itu .. menangis .
"om na nangis ?" tanya guanlin tak menyangka , lalu jeno membekap mulut guanlin menyuruhnya untuk diam , dan memperhatikan jika terjadi sesuatu bisa di cegah oleh mereka .
anggap saja mereka sedang menguping.
"jaemin .." parau lelaki itu , masih memperhatikan wajah tampan yang dimiliki Na Jaemin .
"kamu mirip yoona , mirip semuanya .."
"hingga membuat ayah pusing memikirkan semua dosa ayah kepada mu dan bundamu"
entah jeno dan guanlin salah mendengar atau bagaimana , tapi isakan itu semakin kentara , benar benar membuat jeno dan guanlin sempat menutup mulut karna terkejut
"maaf"
"jangan benci ayah , maaf kan ayah .."
kata kata itu membuat jeno dan guanlin bertambah terkejut , bagaimana bisa dia mengucapkan dengan gampang seperti itu tanpa melihat perbuatannya dari dulu
"ayah benci kamu .. tapi ayah juga sayang kamu"
"rambut mu sudah habis na , ini semua karna ayah .. maaf sekali lagi .."
"ah lusa kamu ber ulang tahun kan ? aku berikan ini , semoga kamu menyukai nya .."
lalu hal yang membuat jeno dan guanlin terkejut untuk yang ketiga kalinya adalah ....
na goongmin mengusap surai tipis itu dan kemudian memeluk jaemin yang terlelap , sayang sekali jaemin tidak tahu jika sedang di peluk oleh ayah nya , hal yang sangat ingin dia rasakan dari dulu , kini sudah terwujud ..
"pergi pergi om na mau keluar" ucap jeno sedikit gugup .
"jadi sebenernya dia itu benci apa sayang sama jaemin ?" gumam guanlin kepada jeno , mereka seda berjongkok di sebelah pot besar tak jauh dari pintu ruangan , setelah melihat goongmin keluarr , mereka bergegas masuk ke dalam ruangan itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] THANK YOU || NA JAEMIN
Hayran Kurgu*** "... banyak luka yang kau tutupi dengan kata 'aku tidak apa sungguh' dan sebuah senyum yang sangat tulus ,hingga tak sadar jika banyak goresan di dalam nya ,kepergianmu membawa banyak luka ,dan meninggalkan banyak kenangan ,tak pernah menyangka...