pagi ini masih sama , cuaca bagus namun terlihat suram jika di mata jeno dan guanlin , mereka masih setia menunggu jaemin bangun , sudah dua hari ini jaemin koma , tah ada perubahan sejak kejadian itu mungkin jaemin butuh beristirahat sebentar ..
"jaem , lu ga pengen bangun gitu ? makan tteokbokki sama bungeopppang bareng gue sama jeno" sejak kemarin jeno dan guanlin tidak henti hentinya mengajak jaemin berbicara , mereka yakin jaemin mendengarkan semuanya , hanya saja tubuh dan nyawanya tidak sinkron .
"iya na , sebentar lagi ulang tahun kamu" tambah jeno , mendudukkan diri di sebelah bangsal , melihat tubuh kurus nan rintih jaemin yang di penuhi perban dan alat bantu dimana mana , sangat menyesakkan .
"tidur teros ga bosen kali ya" ucap guanlin lagi ,
ah ngomong ngomong jeno dan guanlin tidak pulang , mereka menunggu dan menjaga jaemin di sini , bahkan yang mengambil pakaian Paman Siwon - hanya pakaian guanlin , jeno meminjam katanya sebenarnya baju baju itu sedikit terlalu besar jika berada di tubuh jeno , walaupun mereka terlihat sama namun ternyata ukuran nya berbeda , se khawatir itu dirinya dengan jaemin sampai sampai tak pulang dan memilih meminjam .
"anak anak lain ga pada jenguk ? tega bener" celetuk jeno , dia pun tak tahu dengan mereka padahal sudah mendapat kabar dari guanlin waktu itu tapi tak kunjung kesini juga .
"katanya nunggu jaemin sadar aja , lagian kalo sekarang mereka percuma ga bisa ngomong sama jaemin" jawab guanlin , ucapannya ada benarnya juga tapi kan - ah sudahlah terserah saja .
ceklekkk
pintu ruangan terbuka , menampakkan dokter moon dan siwon di sana , mereka datang bersama entah kebetulan atau tidak .
"na ayo bangun , ini ayah" ucap siwon sambil mengusap pelan punggung tangan nya , rasa sedih lebih mendominasi dalam usapan itu , seperti merasa bersalah dan sebuah rasa penyesalan .
"jadi gimana dok ?" tanya jeno setelah dokter moon selesai memeriksa jaemin , tatapan penuh harap terpancar di mata sipit nan indah yang dimiliki nya .
"masih sama , jaemin tidak merespon entah sampai kapan dia akan terus seperti ini" ucap nya tanpa menoleh , masih tetap memandang jaemin , dia pun sama kalut nya dengan mereka , walaupun mereka hanya sebatas teman namun Moon Taeil menganggapnya seperti adik sendiri , sesayang itu .
"t-tapi bakal bangun kan ?" tanya jeno , menahan dirinya agar tidak menangis .
"i don't know , but don't forget to prayed " jawab nya kemudian tersenyum tipis .
"saya harap mark lee segera datang , siapa tau jaemin akan bangun , karna dia sangat merindukan mark" lanjutnya ,
lalu dia berganti menatap jaemin dan mengusap rambut nya yang sudah sangat tipis itu , "na cepet bangun , semua nungguin kamu" ucapnya , "saya permisi dulu , mari" lalu membungkuk sopan , berlalu meninggalkan mereka .
"lagi lagi mark , dasar bocah kenapa coba ga balik balik" umpat guanlin , dia kesal karna mark lee lebih mementingkan skripsi nya -ah tapi skripsi pun penting , tapi lebih penting jaemin kan pastinya ?
mark yang gila .
***
"bang ayo nanti terlambat"
"hahaha iya , nana akan selalu bersama abang"
"tidak , nana tidak sakit , nana baik baik aja"
"jangan menangis .."
"nana ingin bertemu bunda .."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] THANK YOU || NA JAEMIN
Fanfic*** "... banyak luka yang kau tutupi dengan kata 'aku tidak apa sungguh' dan sebuah senyum yang sangat tulus ,hingga tak sadar jika banyak goresan di dalam nya ,kepergianmu membawa banyak luka ,dan meninggalkan banyak kenangan ,tak pernah menyangka...