29. I'm Lonely

757 96 6
                                    

pagi ini masih sama , cuaca bagus namun terlihat suram jika di mata jeno dan guanlin , mereka masih setia menunggu jaemin bangun , sudah dua hari ini jaemin koma , tah ada perubahan sejak kejadian itu mungkin jaemin butuh beristirahat sebentar ..

"jaem , lu ga pengen bangun gitu ? makan tteokbokki sama bungeopppang bareng gue sama jeno" sejak kemarin jeno dan guanlin tidak henti hentinya mengajak jaemin berbicara , mereka yakin jaemin mendengarkan semuanya , hanya saja tubuh dan nyawanya tidak sinkron .

"iya na , sebentar lagi ulang tahun kamu" tambah jeno , mendudukkan diri di sebelah bangsal , melihat tubuh kurus nan rintih jaemin yang di penuhi perban dan alat bantu dimana mana , sangat menyesakkan .

"tidur teros ga bosen kali ya" ucap guanlin lagi ,

ah ngomong ngomong jeno dan guanlin tidak pulang , mereka menunggu dan menjaga jaemin di sini , bahkan yang mengambil pakaian Paman Siwon - hanya pakaian guanlin , jeno meminjam katanya sebenarnya baju baju itu sedikit terlalu besar jika berada di tubuh jeno , walaupun mereka terlihat sama namun ternyata ukuran nya berbeda , se khawatir itu dirinya dengan jaemin sampai sampai tak pulang dan memilih meminjam .

"anak anak lain ga pada jenguk ? tega bener" celetuk jeno , dia pun tak tahu dengan mereka padahal sudah mendapat kabar dari guanlin waktu itu tapi tak kunjung kesini juga .

"katanya nunggu jaemin sadar aja , lagian kalo sekarang mereka percuma ga bisa ngomong sama jaemin" jawab guanlin , ucapannya ada benarnya juga tapi kan - ah sudahlah terserah saja .

ceklekkk

pintu ruangan terbuka , menampakkan dokter moon dan siwon di sana , mereka datang bersama entah kebetulan atau tidak .

"na ayo bangun , ini ayah" ucap siwon sambil mengusap pelan punggung tangan nya , rasa sedih lebih mendominasi dalam usapan itu , seperti merasa bersalah dan sebuah rasa penyesalan .

"jadi gimana dok ?" tanya jeno setelah dokter moon selesai memeriksa jaemin , tatapan penuh harap terpancar di mata sipit nan indah yang dimiliki nya .

"masih sama , jaemin tidak merespon entah sampai kapan dia akan terus seperti ini" ucap nya tanpa menoleh , masih tetap memandang jaemin , dia pun sama kalut nya dengan mereka , walaupun mereka hanya sebatas teman namun Moon Taeil menganggapnya seperti adik sendiri , sesayang itu .

"t-tapi bakal bangun kan ?" tanya jeno , menahan dirinya agar tidak menangis .

"i don't know , but don't forget to prayed " jawab nya kemudian tersenyum tipis .

"saya harap mark lee segera datang , siapa tau jaemin akan bangun , karna dia sangat merindukan mark" lanjutnya ,

lalu dia berganti menatap jaemin dan mengusap rambut nya yang sudah sangat tipis itu , "na cepet bangun , semua nungguin kamu" ucapnya , "saya permisi dulu , mari" lalu membungkuk sopan , berlalu meninggalkan mereka .

"lagi lagi mark , dasar bocah kenapa coba ga balik balik" umpat guanlin , dia kesal karna mark lee lebih mementingkan skripsi nya -ah tapi skripsi pun penting , tapi lebih penting jaemin kan pastinya ?

mark yang gila .

***

"bang ayo nanti terlambat"

"hahaha iya , nana akan selalu bersama abang"

"tidak , nana tidak sakit , nana baik baik aja"

"jangan menangis .."

"nana ingin bertemu bunda .."

[✔] THANK YOU || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang