28. Slumber

693 93 9
                                    

"jaemin kenapaa ? lo ngomong kek jangan asal tarik !!" kesal guanlin sembari melepas cengkeraman tangan jeno di pergelangan nya , erat banget bro ga boong .

jeno masih terdiam , mereka sedang di pelataran rumah dan belum sempat pergi karna guanlin tidak tau apa yang sebenarnya terjadi , jeno hanya menarik tangannya , berlari dengan sangat tergesa gesa , hingga membuat guanlin susah mengendalikan tubuhnya

"sebenernya kenapa ? jelasin" pinta guanlin lagi menatap jeno yang menunduk seperti ketakutan ..

"nana ... dia masuk rumah sakit"

guanlin terdiam , bahunya seperti ingin merosot , kakinya lemas lalu dia bersandar di sebelah mobil yang terparkir , menahan air matanya agar tidak terjatuh , mengusap wajahnya frustasi , "kambuh lagi ?" tanya nya kemudian , lalu jeno menggeleng dia memang tak tahu jaemin kenapa , pasal nya saat pihak rumah sakit menghubungi nya tak menjelaskan secara gamblang apa yang terjadi , suster itu hanya memberi kabar jika jaemin masuk rumah sakit

"ya udah ayo" final guanlin lalu mereka masuk ke dalam mobil , tak bersiap siap apa pun yang saat ini ada di pikiran mereka hanya lah jaemin .

mobil melaju kencang meninggalkan pelataran rumah Keluarga Lee , guanlin yang menyetir dia mengebut namun berusaha agar masih berhati-hati , jeno hanya menunduk dan merapalkan doa , firasatnya sejak mendapat kabar menjadi buruk , suasana di mobil pun hening , hanya ada suara suara mobil dari luar yang sama sama berjalan , pemandangan malam yang indah namun bagi jeno dan guanlin malam ini suram .

"gua .. takut lin .." ucap jeno tiba tiba , menatap guanlin dengan tatapan sendu ,

"buang jauh jauh pikiran yang enggak enggak , gua ga suka" guanlin menjawab tanpa menoleh , tatapannya masih fokus mengemudi , tak bisa memungkiri bahwa sebenarnya guanlin pun memiliki pemikiran yang sama dengan jeno , namun dia ingin munafik jika di depan jeno .

setelah perjalanan setengah jam akhirnya mereka sampai di rumah sakit , dengan segera mereka berlari melewati koridor , berlari sembari berdoa , jantungnya berdetak lebih kencang

dukkk

jeno menubruk tubuh bongsor guanlin , sial sekali guanlin berhenti mendadak membuatnya tidak sempat mengerem , jeno sudah ingin memaki namun guanlin dengan segera menutup mulutnya

"itu t-tante Yoo Jin kan ?" ucap guanlin tidak percaya , jeno mengikuti arah tatapan guanlin , lalu dia melihat satu sosok perempuan yang sedang terduduk di depan ruangan dan .. menangis ? kenapa dia di sini ? apa ini ulahnya ?

"tante ?" ucap jeno berlari menuju ke arah nya , "jaemin kenapa ?! apa ini ulah tante ?!" lanjutnya , sedikit menaikkan nada bicaranya , jujur ini sangat tidak sopan tapi kalian pasti tau bagaimana sikap tante yoo jin kepada jaemin , jeno hanya tidak ingin kejadian seperti dulu terulang lagi ..

"j-jeno-ya .. maaf" ucap yoo jin memegang kedua tangan jeno penuh penyesalan , dari sini jeno menangkap bahwa sepertinya ini bukan ulah tante yoo jin , jika itu ulahnya mana mungkin dia akan membawa jaemin ke rumah sakit , kan ?

"jaemin kenapa ?" tak ingin ambil pusing , guanlin menyambar dengan sebuah pertannyaan itu , dia sangat tidak suka hal yang ber tele tele saat ini .

"kamu teman jaemin ?" jawab yoo jin , ah dia memang tidak mengenal guanlin , dia hanya tau jeno itu pun tidak dekat , bagaimana mau berkenalan dengan teman jaemin ? dengan jaemin saja dia tidak peduli , itu dulu .. semoga sekarang tidak .

guanlin mengangguk mengiyakan , "Lai Guanlin" jawabnya

"ini karna goongmin , dia menghajar jaemin habis habisan , bahkan dia sampai menenggelamkan jaemin di bathup , saya menolongnya namun dia sudah tidak sadarkan diri , maaf .. hiks .." ucap yoo jin sembari menangis , menggenggam erat tangan jeno seperti merasa bersalah .

[✔] THANK YOU || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang