"jaemin kenapaa ? lo ngomong kek jangan asal tarik !!" kesal guanlin sembari melepas cengkeraman tangan jeno di pergelangan nya , erat banget bro ga boong .
jeno masih terdiam , mereka sedang di pelataran rumah dan belum sempat pergi karna guanlin tidak tau apa yang sebenarnya terjadi , jeno hanya menarik tangannya , berlari dengan sangat tergesa gesa , hingga membuat guanlin susah mengendalikan tubuhnya
"sebenernya kenapa ? jelasin" pinta guanlin lagi menatap jeno yang menunduk seperti ketakutan ..
"nana ... dia masuk rumah sakit"
guanlin terdiam , bahunya seperti ingin merosot , kakinya lemas lalu dia bersandar di sebelah mobil yang terparkir , menahan air matanya agar tidak terjatuh , mengusap wajahnya frustasi , "kambuh lagi ?" tanya nya kemudian , lalu jeno menggeleng dia memang tak tahu jaemin kenapa , pasal nya saat pihak rumah sakit menghubungi nya tak menjelaskan secara gamblang apa yang terjadi , suster itu hanya memberi kabar jika jaemin masuk rumah sakit
"ya udah ayo" final guanlin lalu mereka masuk ke dalam mobil , tak bersiap siap apa pun yang saat ini ada di pikiran mereka hanya lah jaemin .
mobil melaju kencang meninggalkan pelataran rumah Keluarga Lee , guanlin yang menyetir dia mengebut namun berusaha agar masih berhati-hati , jeno hanya menunduk dan merapalkan doa , firasatnya sejak mendapat kabar menjadi buruk , suasana di mobil pun hening , hanya ada suara suara mobil dari luar yang sama sama berjalan , pemandangan malam yang indah namun bagi jeno dan guanlin malam ini suram .
"gua .. takut lin .." ucap jeno tiba tiba , menatap guanlin dengan tatapan sendu ,
"buang jauh jauh pikiran yang enggak enggak , gua ga suka" guanlin menjawab tanpa menoleh , tatapannya masih fokus mengemudi , tak bisa memungkiri bahwa sebenarnya guanlin pun memiliki pemikiran yang sama dengan jeno , namun dia ingin munafik jika di depan jeno .
setelah perjalanan setengah jam akhirnya mereka sampai di rumah sakit , dengan segera mereka berlari melewati koridor , berlari sembari berdoa , jantungnya berdetak lebih kencang
dukkk
jeno menubruk tubuh bongsor guanlin , sial sekali guanlin berhenti mendadak membuatnya tidak sempat mengerem , jeno sudah ingin memaki namun guanlin dengan segera menutup mulutnya
"itu t-tante Yoo Jin kan ?" ucap guanlin tidak percaya , jeno mengikuti arah tatapan guanlin , lalu dia melihat satu sosok perempuan yang sedang terduduk di depan ruangan dan .. menangis ? kenapa dia di sini ? apa ini ulahnya ?
"tante ?" ucap jeno berlari menuju ke arah nya , "jaemin kenapa ?! apa ini ulah tante ?!" lanjutnya , sedikit menaikkan nada bicaranya , jujur ini sangat tidak sopan tapi kalian pasti tau bagaimana sikap tante yoo jin kepada jaemin , jeno hanya tidak ingin kejadian seperti dulu terulang lagi ..
"j-jeno-ya .. maaf" ucap yoo jin memegang kedua tangan jeno penuh penyesalan , dari sini jeno menangkap bahwa sepertinya ini bukan ulah tante yoo jin , jika itu ulahnya mana mungkin dia akan membawa jaemin ke rumah sakit , kan ?
"jaemin kenapa ?" tak ingin ambil pusing , guanlin menyambar dengan sebuah pertannyaan itu , dia sangat tidak suka hal yang ber tele tele saat ini .
"kamu teman jaemin ?" jawab yoo jin , ah dia memang tidak mengenal guanlin , dia hanya tau jeno itu pun tidak dekat , bagaimana mau berkenalan dengan teman jaemin ? dengan jaemin saja dia tidak peduli , itu dulu .. semoga sekarang tidak .
guanlin mengangguk mengiyakan , "Lai Guanlin" jawabnya
"ini karna goongmin , dia menghajar jaemin habis habisan , bahkan dia sampai menenggelamkan jaemin di bathup , saya menolongnya namun dia sudah tidak sadarkan diri , maaf .. hiks .." ucap yoo jin sembari menangis , menggenggam erat tangan jeno seperti merasa bersalah .
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] THANK YOU || NA JAEMIN
Fiksi Penggemar*** "... banyak luka yang kau tutupi dengan kata 'aku tidak apa sungguh' dan sebuah senyum yang sangat tulus ,hingga tak sadar jika banyak goresan di dalam nya ,kepergianmu membawa banyak luka ,dan meninggalkan banyak kenangan ,tak pernah menyangka...