"na kenapa kamu bekerja ?" tanya siwon saat melihat jaemin datang dan berkata jika akan bekerja .
"untuk menambah biaya , tidak apa paman tidak usah khawatir" jawab nya lalu tersenyum teduh .
siwon hanya menghela pasrah , alasan jaemin benar juga tapi dia takut jika nantinya jaemin terlalu capek , walaupun tidak seperti kedai lainnya , namun kedai ini selalu ramai pengunjung , sebenarnya jika siwon sendiri pun akan kewalahan , terkadang guanlin pun membantu , namun tidak selalu .
siwon melihat bahwa jaemin memang bersungguh sungguh dalam bekerja , dia rela bolak balik dapur untuk melayani pelanggan , dia sangat ramah dan mudah tersenyum , mungkin itu salah satu yang di sukai pelanggan , jaemin itu tampan .
"na istirahat dulu nak" pinta siwon saat melihat peluh di dahi jaemin bercucuran , "iya paman" jawabnya lalu menghampiri siwon .
"makan ya , kamu harus meminum obat , dibawa kan?" yang ditanya hanya mengangguk , yahh setiap hari jika dia tidak di rumah sakit pasti akan terus meminum obat , itu rutin , jika tidak kepalanya akan terasa sangat sakit .
siwon dan jaemin memakan ramyeon bersama , sungguh hati jaemin saat ini menghangat melihat perlakuan siwon kepadanya , "boleh kah nana memanggil paman dengan sebutan ayah ?" tanya jaemin .
siwon yang sedang memakan tiba tiba berhenti , hatinya seperti-ah entah lah , akhirnya pun siwon mengangguk dan tersenyum , lalu mengusak rambut jaemin pelan .
"anakku" satu kata yang terucap dari bibir siwon , dan kemudian jaemin menangis dan memeluk ayah nya -ayah angkatnya .
"maafkan nana ayah ...hiks"
"tidak apa , kau tidak salah" jawabnya lalu mengusap punggung jaemin , ukiran rasa lelah terlihat di sana , sudah sangat jelas jika jaemin sebenarnya kelelahan .
"s-seharusnya ... hiks ... saat itu dokter menyelamatkan b-bunda , bukan nana ..hiks.." , jaemin merasa tidak enak hati , pasti paman siwon sebenaenya kecewa karna perempuan yang di cintainya pergi karena menyelamatkan nya .
"hei , tidak boleh berbicara seperti itu , tuhan lebih sayang dengan bunda , makanya bunda pergi saat itu , sudah tak usah menangis , ayah tidak apa apa" jawab siwon sembari mengusap air mata jaemin .
jaemin menangis semakin deras , dia sangat beruntung dapat bertemu dengan orang seperti siwon , bahkan dulu pernah merawatnya .
.
.
."na cari angin yok"
"....."
"gua jemput , jalan kaki aja"
"......"
"oke 10 menit"
tut tut..
Guanlin , dia baru saja menelpon jaemin , malam ini entah kenapa guanlin merasa sangat rindu dengan jaemin , dan berniat mengajaknya untuk berjalan jalan , karna kebetulan jaemin masih di kedai paman siwon , jadi tidak apa .
guanlin memacu motor kesayangannya dengan cepat , dia pergi ke kedai menggunakan motor namun nanti dia dan jaemin akan berjalan kaki .
15 menit perjalanan akhirnya sampai juga dia di kedai , sebenarnya jarak rumah nya dan kedai paman tidak jauh , apa lagi jika guanlin mengendarai seperti tadi .
"NAAA AYOO" teriaknya saat membuka pintu kedai , guanlin tau jika malam pengunjung tidak banyak yang datang , jadi ya sudah terserah dia ..
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] THANK YOU || NA JAEMIN
Fiksi Penggemar*** "... banyak luka yang kau tutupi dengan kata 'aku tidak apa sungguh' dan sebuah senyum yang sangat tulus ,hingga tak sadar jika banyak goresan di dalam nya ,kepergianmu membawa banyak luka ,dan meninggalkan banyak kenangan ,tak pernah menyangka...