20. Outrageous

698 112 9
                                    

"na kenapa kamu bekerja ?" tanya siwon saat melihat jaemin datang dan berkata jika akan bekerja .

"untuk menambah biaya , tidak apa paman tidak usah khawatir" jawab nya lalu tersenyum teduh .

siwon hanya menghela pasrah , alasan jaemin benar juga tapi dia takut jika nantinya jaemin terlalu capek , walaupun tidak seperti kedai lainnya , namun kedai ini selalu ramai pengunjung , sebenarnya jika siwon sendiri pun akan kewalahan , terkadang guanlin pun membantu , namun tidak selalu .

siwon melihat bahwa jaemin memang bersungguh sungguh dalam bekerja , dia rela bolak balik dapur untuk melayani pelanggan , dia sangat ramah dan mudah tersenyum , mungkin itu salah satu yang di sukai pelanggan , jaemin itu tampan .

"na istirahat dulu nak" pinta siwon saat melihat peluh di dahi jaemin bercucuran , "iya paman" jawabnya lalu menghampiri siwon .

"makan ya , kamu harus meminum obat , dibawa kan?" yang ditanya hanya mengangguk , yahh setiap hari jika dia tidak di rumah sakit pasti akan terus meminum obat , itu rutin , jika tidak kepalanya akan terasa sangat sakit .

siwon dan jaemin memakan ramyeon bersama , sungguh hati jaemin saat ini menghangat melihat perlakuan siwon kepadanya , "boleh kah nana memanggil paman dengan sebutan ayah ?" tanya jaemin .

siwon yang sedang memakan tiba tiba berhenti , hatinya seperti-ah entah lah , akhirnya pun siwon mengangguk dan tersenyum , lalu mengusak rambut jaemin pelan .

"anakku" satu kata yang terucap dari bibir siwon , dan kemudian jaemin menangis dan memeluk ayah nya -ayah angkatnya .

"maafkan nana ayah ...hiks"

"tidak apa , kau tidak salah" jawabnya lalu mengusap punggung jaemin , ukiran rasa lelah terlihat di sana , sudah sangat jelas jika jaemin sebenarnya kelelahan .

"s-seharusnya ... hiks ... saat itu dokter menyelamatkan b-bunda , bukan nana ..hiks.." , jaemin merasa tidak enak hati , pasti paman siwon sebenaenya kecewa karna perempuan yang di cintainya pergi karena menyelamatkan nya .

"hei , tidak boleh berbicara seperti itu , tuhan lebih sayang dengan bunda , makanya bunda pergi saat itu , sudah tak usah menangis , ayah tidak apa apa" jawab siwon sembari mengusap air mata jaemin .

jaemin menangis semakin deras , dia sangat beruntung dapat bertemu dengan orang seperti siwon , bahkan dulu pernah merawatnya .

.
.
.

"na cari angin yok"

"....."

"gua jemput , jalan kaki aja"

"......"

"oke 10 menit"

tut tut..

Guanlin , dia baru saja menelpon jaemin , malam ini entah kenapa guanlin merasa sangat rindu dengan jaemin , dan berniat mengajaknya untuk berjalan jalan , karna kebetulan jaemin masih di kedai paman siwon , jadi tidak apa .

guanlin memacu motor kesayangannya dengan cepat , dia pergi ke kedai menggunakan motor namun nanti dia dan jaemin akan berjalan kaki .

15 menit perjalanan akhirnya sampai juga dia di kedai , sebenarnya jarak rumah nya dan kedai paman tidak jauh , apa lagi jika guanlin mengendarai seperti tadi .

"NAAA AYOO" teriaknya saat membuka pintu kedai , guanlin tau jika malam pengunjung tidak banyak yang datang , jadi ya sudah terserah dia ..

[✔] THANK YOU || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang