Req by _Caffu_
Sorry baru up reqmu~~
*-*
Abang Urata itu, orangnya tenang, gak pernah marah sama adik-adiknya, menjadi panutan untuk semua adiknya dan masih banyak lagi.
Tapi, bagaimana kalau sekarang abang Urata marah besar ?
Ini semua bermula dari...
Tadi pagi, (y/n) minta izin sama bunda dan ayah kalau dia harus pergi kerja kelompok dirumah teman kelasnya. Katanya sih, harus ngerjain makalah sama ppt. Bunda ama Ayah izinin dong, ke empat abangnya bahkan izinin juga.
Beberapa jam berlalu, dan malam udah datang tapi (y/n) belum pulang sama sekali. Membuat bunda khawatir begitupun Ayah dan keempat abangnya, Urata mengajukan diri buat nyari adik kesayangannya. Bunda setuju terus ngasih pesan buat anak sulungnya, untuk hati-hati di jalan.
Urata ngambil kunci mobil lalu berjalan ke bagasi mobil, ngeluarin mobilnya dari begasi lalu mengendarainya keluar rumah dan memasuki jalan raya. Selama di jalan, Urata lihat sekelilingnya dengan sebentar, siapa tahu adiknya lagi mampir atau apa kan ?
Sebenarnya, Urata udah nelpon adiknya secara beberapa kali tapi gak ada jawaban dan gak di angkat, ngirim pesan juga gak di balas.
"Aduh, pergi kemana dia ? Tumben banget gak ngirim pesan atau nelpon buat izin kalau pulang telat."Ujar Urata dengan panik.
Urata yang dalam kepanikannya langsung memelankan laju mobilnya, begitu melihat siluet bayang yang terasa familiar. Menepikan mobil yang dia kemudikan lalu menghentikannya tepat di samping siluet bayangnya.
Urata mulai membuka pintu mobil lalu turun, berlari mendekati siluet bayang yang rupanya adalah (y/n), adik kesayangannya. Dengan tubuh penuh luka dan darah serta merta tubuhnya juga penuh lebam lalu pakaiannya terlihat robek.
Urata memakaikan jaketnya di tubuh adiknya lalu menggendongnya yang sedang pinsang dengan bridal style, Urata membuka pintu depan lalu mendudukkan adiknya dengan pelan. Setelah merasa adiknya sudah duduk dengan nyaman, Urata berlari kearah bagian kemudi lalu membuka pintu dan menutupnya setelah dia masuk.
Kembali, Urata mengemudikan mobil, memutar baliknya kearah rumah dan melirik adiknya dengan panik. Astaga, sebenarnya apa yang terjadi ?!
Beberapa jam berlalu, semua orang di rumah panik begitu melihat Urata yang menggendong (y/n) yang masih jatuh pingsang. Shima yang dapat perintah dari abangnya buat nelpon dokter langsung menjalankannya, sedangkan Senra dan Sakata saling melirik seolah berkata bahwa abang pertama mereka udah dibatas kesabarannya.
Urata sendiri berjalan ke arah kamar adiknya bersama bunda yang panik sama anak perempuannya, selama bunda ngelap tubuh (y/n) yang penuh luka, dan membuka bajunya. Urata sendiri mengambil pakaian adiknya lalu ngasih bunda, setelah bunda makain baju bersih ke tubuh (y/n), Urata duduk di pinggiran kasur lalu natap adiknya.
Bahkan ketika dokter pun datang lalu memeriksa sang adik, Urata gak pernah beranjak dari tempatnya sama sekali.
***
Urata udah dapat kabar, siapa pelaku yang membuat adiknya seperti itu beberapa minggu yang lalu. Bahkan sekarang adiknya udah bangun, setelah beberapa minggu jatuh pingsang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang [USSS Ver]
FanfictionKe empat Abangku itu, udah kayak tangga, Brocon lagi. Gimana, Aku (y/n) yang cantik seperti Mama Mafu ini dapat pasangan!?!