Gak ada sangkut pautnya sama book ini End

88 16 1
                                    

Kali ini aku sudah sampai di titik pertemuan yang di beritahukan salah satu teman unitku atau unitnya kah? Bagaimana ya kabar Sakata ?

"Oh, Sakata!! Kenapa lama sih, darimana saja kau ?"tanya salah seorang, seorang pria bersurai cokelat dengan pupil mata berwarna hijau.

"Benar! Aku sampai hampir lumutan, dasar bodoh."lanjut pria yang berada di samping kirinya, seorang pria berambut kuning keemasan yang terlihat menatapku dengan datar.

"Sudah, sudah. Mungkin saja Sakata lagi ada sesuatu penting makanya lama ke sini."lerai orang di samping kanan pemuda bersurai cokelat itu.

Iya, Maashi. Aku ada sesuatu yang penting tadi, sesuatu penting yang cuman hanya aku seorang yang tahu.

"Suman~ Tadi ada kendala sebentar, seperti yang dikatakan Maashi."ujarku sambil memasang wajah bodoh.

Dua orang itu, hanya menghela nafas dan satunya hanya bisa tersenyum kecil mendengar pertanyaan ku.

Setelah itu, kami tampak melakukan siaran seperti biasanya dan menyapa para crew yang ada di Jepang bahkan di dunia. Setiap membaca komentar mereka di live chat dan menyebut namanya, aku tertawa dalam hati begitu melihat komentar yang menyebut nama Sakata.

Anak malang itu, bagaimana sekarang ya keadaannya setelah aku memancing emosinya tadi ? Pasti dia sudah mengamuk disana, hahahaha.

"Sakata? Sakata? Hey, Sakata pada dunia, halo?"bisik Urata, heran kenapa anak ini terlihat bengong disaat sedang live streaming.

"Hah, iya Ura-san? Ada apa~~ ?"tanyaku, melirik pria itu.

"Ada apa denganmu?"tanya Urata heran.

Siaran di berhentikan, secara tiba-tiba dan aku menatap Ura-san dengan tatapan bingung. Aku lalu tertawa kecil lalu menggoda pria pendek ini.

"Ura-san khawatir padaku ya~~ ?"tanyaku dengan nada mendayu.

Wajah pria itu tampak memerah lalu memukul punggung ku, lalu memarahiku. Tawa ku keluar, begitupun dua orang lainnya.

"Oh iya, Otsukaresama~ aku izin pulang duluan ya."pamitku.

Setelah pamit, aku keluar dari studio lalu berjalan ke apartemen ku atau apartemen punya Sakata yang asli.

Ketiga anggota USSS yang lainnya, saling melirik satu sama lain. Wajah yang tadinya menampilkan beberapa pandangan seperti biasa, cuek dan datar, kini saling menatap satu sama lain dengan serius.

"Kalian berdua merasa ada yang aneh dengan Sakata tidak ?"tanya Urata, memulai diskusi dadakan dengan sisa dua anggota unitnya.

"Iya, walaupun akhir-akhir ini anak itu selalu bertingkah seperti biasanya tapi terkadang di waktu tertentu malah melamun."jawab Shima.

"Kalian tidak merasa penasaran sama urusan penting Saka chan ? Maksudku agak mencurigakan kenapa setiap hari dia memiliki urusan penting?"tanya Senra.

Ketiganya saling menatap satu sama lain, masih berpikir dengan keras dengan soal Sakata.

"Sudah bagaimana kalau kita pulang dulu."ujar Shima.

Setelah itu, mereka bertiga mulai keluar dari studio lalu berpisah karena arah pulang mereka berbeda.


Skip

Sakata yang berada di rumah sakit jiwa, masih berpikir keras. Dari bagaimana dia bisa keluar dari tempat ini lalu bertemu dengan mereka atau bagaimana caranya memberitahu pada temannya yang lain kalau Sakata yang bersama mereka bukanlah yang asli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Abang [USSS Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang