Malam hari, (y/n) tampak berada di kamar abang pertamanya. berbaring sambil main sama tanuki abangnya dan memeluk boneka tanuki, sedang empunya kamar terlihat sibuk dengan tugas kuliahnya.
"Ne, Abang Urata."
"Abang Urata."
"Babang Urata."
"Babang Takahasi."
"Akang Urata."
"Mas Urata."
"Onii-san~~~ ugh~."
Plaakkkk
"Aduh, ish! Abang napa kepala adek dilempar sama kamus bahasa inggris sih?! Sakit tahu, NANTI BODOH GIMANA?!"Teriak (y/n).
Habisnya di lempar sama abang Urata yang lagi natap dia dengan datar dan aura hitam mencekam, alamak abang Urata udah mau mode iblisnya guys!! Help me.
"Hehehe.... Abang Urata yang ganteng dan abang kesayangan adek."Panggil (y/n), menatap memelas abangnya.
Urata yang ditatap langsung diam dan menghela nafasnya, memijat pangkal hidungnya guna menghilangkan pusingnya lalu berjalan mendekati adiknya.
"Kenapa memanggil abang, hm? Sampai memanggil abang dengan banyak kayak gitu tadi."Ujar Urata, mengelus surai (h/c) adeknya.
"Jalan-jalan yuk abang! Tadi adek dengar ada cafe baru dan sedang membuat menu baru dari yang lain abang! Ayo pergi!"Ujar (y/n) bahagia.
Urata tampak diam, ingin menolak karena harus mengerjakan tugas kuliahnya tapi gak tega ketika melihat wajah bahagia dan ceria milik adeknya.
"Yaudah, sana ganti bajumu. Kita pergi sekarang."Ujar Urata.
(Y/n) tampak tersenyum penuh bahagia lalu berlari kecil kearah kamarnya dengan ceria, sedangkan Urata hanya diam lalu mengeluarkan tawa kecilnya. Dirinya memang susah menolak permintaan adeknya itu sama adeknya yang bersurai merah.
skip
Kedua abang dan adik itu tampak sudah berada dalam cafe baru yang terlihat banyak pengunjung, namun ketika mereka masuk mereka malah di tatap sama seluruh pengunjung. Sedangkan yang ditatap hanya cuek pada sekitar mereka dan mencari tempat kosong dan rupanya ada di dekat jendela.
"Permisi, mau pesan apa ?"Tanya Seorang pelayan.
"Adek mau pesan apa?"Tanya Urata.
"Aku mau pesan (makanan/Favorit) dan minumannya ini (Drink/Favorit)."Jawab (y/n).
"Oh iya mba, saya pesan (makanan/favorit) dua, minuman lemon tea 1 dan (drink/favorit) 1 juga."Ujar Urata.
"Ok, silahkan di tunggu tuan."Ujar Pelayan.
Setelah pelayan itu pergi, Urata hanya diam dan mendengarkan cerita adeknya yang terlihat menceritakan soal temannya yang sudah datang di cafe ini. Tidak butuh waktu lama, pesanan mereka sudah sampai. Urata tampak memakannya dengan pelan tidak dengan (y/n) yang memakannya seperti tidak pernah makan selama 1 minggu.
"Dek pelan-pelan makannya, nanti keselek."Ujar Urata.
"Ghak akhan abhang hwabhisnyha enwak bwangwet inwi.UHUKKK."Sangkah (y/n) namun kesedak juga pada akhirnya.
Urata yang melihat adeknya kesedak segera memberikan minuman yang di pesan dan adeknya meminum dengan cepat sambil mengelus punggung adeknya.
"Udah abang bilangin juga masih bandel, nah udah lihatkan. Udah makan dengan pelan, gak ada juga mau ambil itu dek."Ujar Urata.
(y/n) hanya diam dan melakukan perintah abangnya yaitu memakannya dengan pelan, dan Urata balik memakan makanan nya juga.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang [USSS Ver]
FanfictionKe empat Abangku itu, udah kayak tangga, Brocon lagi. Gimana, Aku (y/n) yang cantik seperti Mama Mafu ini dapat pasangan!?!