Pagi hari yang cerah, di Sekolah (Silahkan mikirin nama sekolahnya) tampak Sakata berjalan seorang diri. Membalas sapaan Kakak kelas, seangkatan maupun adik kelas, mengucapkan terima kasih karena dah di ucapin met ultah atau ucapan lainnya yang menyangkup dengan ulang tahun. Tak layang, setiap Sakata melangkah dirinya bakalan dapat Kado dari teman-temannya dan juga fansnya, bahkan lokernya penuh hadiah.
Hingga iris merah darah Sakata menatap ekstensi sang adik yang sedang bercengkerama dengan Amatsuki teman kelasnya, dengan cepat dia mendekati mereka lalu menyapa mereka. Tapi sang adik, gak balas bahkan melihatnya sama sekali dan hanya pergi.
Aku ada salah apa ya ? Pikir Sakata dengan khawatir.
"Sakatan kenapa ? Yuk ke kelas, sebentar lagi kelas Pak Shoose dah mau mulai."Ujar Amatsuki.
"A--okey."Ujar Sakata.
Sakata mulai berjalan berdampingan dengan Amatsuki menuju kelas mereka, dengan otaknya yang sibuk memikirkan kesalahan apalagi yang dia buat atau sesuatu apa yang dia lupa, sampai adek kesayangannya menghiraukannya.
***
Sakata tampak benar-benar berpikir keras, soalnya adeknya itu setiap dia baru mau ajak bicara kalau bukan ditatap dengan tajam, ya pastinya bakalan di tinggalkan.
"Ne... Amachan! Huweeeh! Sebenarnya aku punya salah apa sampai gak di hirauin ama adek kesayanganku sendiri ?"Tanya Sakata gelisah, mengacak surainya.
Amatsuki yang lihat sebenarnya gak enak hati, tapi demi rencana adeknya Sakata.. Apa boleh buat, dia terpaksa ngikutin alurnya.
Menenangkan si surai merah yang terlihat berpikir keras dan gelisah, walau lebih tepatnya ketakutan karena gak di anggap ada sama sekali sama si adek kesayangannya.
Di tempat lain, si bungsu yang udah pulang ke rumah duluan...
"Ayo abang! Kita siapkan kejutan untuk abang Sakata! Adek bahkan udah cuekin sesuai perintah abang Shima!"Ujar (Y/n).
Ketika abang lainnya hanya mengacungkan ibu jari mereka, adek mereka memang the best walau kelakuannya kadang aneh.
"Adek mending di dapur, bantu mama bikin kue."Perintah abang Urata.
"Aye captain! Hamba siap melaksanakan perintah tuan."Ujar (y/n) dengan nada seperti awak kapal, lalu ketawa karena tingkahnya sendiri.
Urata, Shima dan Senra juga tertawa. Mereka mengacak gemes rambut adik mereka, lalu mereka berempat mulai melakukan tugas mereka masing-masing.
Kerja sama mereka benar-benar di uji lagi, namun tak layang kadang ada debatan antara Urata dan Shima walau begitu bakalan selesai dengan sendiri.
Balik lagi ke tempat Sakata
Habis pulang Sekolah, Sakata dengan lesunya menemani dua teman kelasnya yang tak lain adalah Kuroneko dan Naruse dengan Amatsuki yang juga ikut bersama mereka serta dua adik Amatsuki yaitu Eve dan Sou.
"Lu napa lesu banget, Sak ? Kayak gak tanda kehidupannya."Ucap Kuroneko.
"Gue sedih Kur, adek gue cuekin gue tanpa sebab."Ujar Sakata lesu.
"Dih... Gitu ajah lu lesu, dasar."Cibir Naruse.
Sakata natap tajam Naruse habis itu balik lagi lesu, mereka tampak berjalan ke sebuah Mall yang gak terlalu jauh dari sekolah mereka dan rumah mereka.
Setelah sampai, tampak Kuroneko, Amatsuki serta dua adiknya berjalan berlawanan arah ketika memasuki mall, sedangkan Sakata bersama Naruse, Menemani lebiih tepatnya terpaksa menemani kearah berlawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang [USSS Ver]
FanfictionKe empat Abangku itu, udah kayak tangga, Brocon lagi. Gimana, Aku (y/n) yang cantik seperti Mama Mafu ini dapat pasangan!?!