Maaf ya baru buat 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Happy Reading
Sore ini, Sakata lagi nemani adeknya kerjain Pr matematika yang katanya musuh abadi bagi anak-anak sekolahan, tapi bagi Sakata enggak. Hey! Mentang-mentang dia sering bertingkah bodoh dan konyol serta sering masang wajah bodoh maka kalian berpikir bahwa dirinya bodoh ? Serius ? Gak tahu ajah, kalau dia itu yang paling sering nilai tertinggi di pelajaran hitung menghitung ini.
"Kayak gini gak bang ?"Tanya (y/n) memperlihatkan hasil jawabannya kearah abangnya yang lagi asyik ngemil kuaci.
"Yang ini ke sini udah benar, tapi yang ini kesini ke bawah salah dek."Jawab Sakata, jelasin bagian benar ama salah si bungsu.
(Y/n) mulai lihat hasil jawabannya, tapi baginya ini udah benar deh. Terus salahnya mana sih ? Sakata yang lihat adeknya kebingungan ketawa kecil, sambil ngelus Ken-chan (anak anjing peliharaannya).
"Yang ini kebalik dek, seharusnya di kali baru di bagi. Bukan, dibagi terus di kali."Jelas Sakata.
Kamu yang lihat dan dengar cuman bisa cengesan, benar kata abang kamu. Maka, kamu mulai mengejarkan ulang yang salah sambil menerima suapan kuaci dari abang Sakata paling peka dan perhatian banget.
Kalian tanya soal ketiga abang (y/n) lainnya ? Ketiga abangnya lagi sibuk dengan urusan mereka di luar masing-masing, dan juga karena Sakata lagi gak ada tugas makanya dia yang nolong adeknya ini.
"Sekarang gimana bang ?! Udah benarkan ?!"Tanyamu.
"Sini coba abang lihat dulu."Jawab Sakata.
Kamu mulai memberikan lembaran jawabanmu, dan Sakata mulai mengoreksinya lagi. Lalu sebuah elusan di kepalamu sudah menjadi sinyal dan tanda kalau jawaban kamu untuk soal ini udah benar.
"Nah soal yang lain, sisa berapa ?"Tanya Sakata.
"Sisa satu bang!"Jawabmu.
Kamu mulai mengerjakannya dengan semangat, sesekali bersenandung soal lagu yang di cover sama orang yang kayak nama abang kamu yang dari jepang itu.
Sekitar 20 menit kamu mengerjakan soalmu dan semuanya sudah selesai, kini kamu sedang asyik bersandar di bahu kanan abang mu sambi mengelus anak anjing kesayangannya.
"Adek lapar gak ? Mau abang masakin sesuatu ?"Tawar Sakata.
"Lapar bang, Mau di masakin nasi goreng sosis telur! Hehehe."Ujarmu, dengan cengesan di akhiran.
Sakata cuman bisa senyum manis terus pergi ke dapur dengan dirimu mengekor di belakang sambil menggendong Ken chan yang asyik menjilat pipimu.
"Abang mau di bantu ?"Tawarmu kearah abangmu yang sibuk mengeluarkan bahan buat masakannya.
"Gak usah dek, kamu mending duduk di kursi meja makan sana."Tolak halus Sakata.
Sakata gak mau adeknya nambah lelah karena bantu dia masak, padahal dia udah lelah dengan mengerjakan seluruh tugas matematikanya yang memerlukan otak. Dengan patuh, dirimu mengikuti perintah sang abang dan duduk di kursi meja makan yang gak terlalu jauh dari dapur.
"Abang lama-lama bisa jadi suami yang bisa di handalkan."Pikiran randommu.
Sakata sendiri mulai sibuk mengiris semua bahan-bahan yang udah di cuci bersih, dari mengiris tipis daun seledri, daun bawang, memotong sosis ayam dengan berbagai bentuk dan mengocok telur setelah di campurkan sedikit masako.
15 menit kemudian, masakan yang sudah di buat Sakata udah tersaji di depan mereka berdua. Mereka mulai makan dengan hikmad dan dengan diselingi canda tawa dari keduanya.
Hari libur yang menyenangkan bukan, Sakata ? (Y/n) ?
Tamat
Maaf gaje dan singkat...
Maaf lama baru up dan semoga suka ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang [USSS Ver]
FanfictionKe empat Abangku itu, udah kayak tangga, Brocon lagi. Gimana, Aku (y/n) yang cantik seperti Mama Mafu ini dapat pasangan!?!