* D

829 114 4
                                    

Jaehyuk membawa tiga bungkus makanan. Yang satu untuk Doyoung dan yang dua untuk dia dan Junghwan.

Langkah Jaehyuk terhenti saat melihat Haruto tengah ngobrol sama Doyoung di kursi deket kamar rawat Junkyu.

Jaehyuk menguatkan hatinya saat melihat Haruto mengacak gemas rambut Doyoung.

"Eh ada tamu" Jaehyuk menghampiri Haruto dan Doyoung dengan senyum palsunya.

"Apa kabar kak?" Haruto tersenyum.

"Seperti yang lo lihat gue baik baik aja" Jaehyuk tersenyum "hati gue gak baik baik aja" bathin Jaehyuk dengan mengembang senyum guna menutupi kehancuran hatinya.

"Btw mau nengokin Junkyu?" Tanya Jaehyuk.

"Iya kak, tapi tadi kak Junkyu lagi tidur kata dokter jangan di ganggu" jawab Haruto.

"Ya udah nih makan, tadi gue abis makan keinget Doyoung sama Junghwan jadi gue bungkusin" Jaehyuk menyerahkan kantong plastik berisi nasi bungkus.

"Kok tiga kak?" Doyoung mengintip isi kantong plastik tersebutt.

"Tadinya buat kak Junkyu, tapi kakak baru inget dia kan makan makanan rumah sakit" Jaehyuk terkekeh.

"Tapi tadi kakak terlanjur pesen tiga sama penjualnya mau di batalin gak enak" sambung Jaehyuk.

Sebenernya gak gitu, selera makan Jaehyuk hilang pas lihat Haruto sweet banget ke Doyoung.










Jaehyuk membereskan pakaian Junkyu katanya hari ini dia boleh pulang.

"Kak, sebenernya kak Junkyu sakit apa?" Jaehyuk terhenti dari aktifitasnya.

Jaehyuk terdiam sesaat "kata dokter kecapean dan harus banyak istirahat" Jaehyuk tersenyum tak kuasa harus memberitahukan hal yang sebenarnya.

Junkyu dan Jaehyuk memang sengaja merahasiakan penyakit tersebut karena takut bikin Doyoung sedih.

"Hwan udah semua kan?" Tanya Jaehyuk.

"Udah kak! Nanti ke parkirannya kak Junkyu sama aku aja"kata Junghwan.

"Gak ah! Aku gak percaya sama kamu!" Sarkas Doyoung.

Junghwan cuma memutar bola matanya malas.











Junkyu udah rebahan di kamarnya.

"Jae makasih ya lo udah rahasiain penyakit gue!" Junkyu tersenyum dengan wajah pucatnya.

"Mau sampe kapan bang?" Tanya Jaehyuk.

"Gue juga gak tahu Jae, untuk saat ini cuma lo aja yang tahu" jawab Junkyu.

Jaehyuk cuma diam. Maksud Junkyu tujuannya baik karena gak mau Doyoung sedih disis lain dia juga merasa bersalah kalau terus merahasiakan penyakitnya pada Doyoung.

"Kak Jaehyuk mau kemana?" Langkah Jaehyuk terhenti saat Doyoung memanggil.

"Mau pulang" jawab Jaehyuk.

"Kakak nginep disini lagi ya? Please!" Doyoung mempoutkan bibirnya bikin Jaehyuk gemes.

Jaehyuk ngangguk dan membatalkan niatnya untuk pulang.

"Laper nih" Junghwan megangin perutnya.

"Nanti gue pesen online" Jaehyuk mengeluarkan ponsel dari saku celananya.














Doyoung dan Junkyu udah tidur tersisa Junghwan dan Jaehyuk masih melek mereka lagi nonton tv.

Berkali kali Junghwan menggonga ganti chanel tvnya.

"Ah gak ada yang asik!" Seru Junghwan melempar remot tvnya ke sofa.

"Ya udah lah lo tidur aja" kata Jaehyuk.

Junghwan pindah duduknya ke atas sofa karena sebelumnya dia duduk di bawah.

"Kak, lo suka sama kak Doyoung ya?" Jaehyuk yang lagi mainin ponselnya mendadak berhenti.

"Kepo lo!" Jaehyuk noyor kepala Junghwan.

"Ngaku aja deh! Gue bisa lihat dari cara lo natap dia" kata Junghwan.

"Jujur aja kak gue bisa pegang rahasia kok" Junghwan nyengir.

"Kelihatan banget ya?" Jaehyuk menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Junghwan mengangguk mantap.

"Gue udah keduluan sama Haruto" Jaehyuk nampak lesu.

"Pepet aja kali kak! Masa lo kalah sama bocah itu" Junghwan ngomporin.

"Heh gue gak kekanak kanakan ye main mepet aja" kata Jaehyuk.

"Kak jujur ya gue kurang suka sama pacarnya kak Doyoung ih so cakep tapi emang iya cakep sih" Junghwan menerawang.

Jaehyuk menghela nafas lelah kayanya gak guna banget ngobrol sama Junghwan untung dia belum curhat.















Pagi pagi Jaehyuk udah siapin sarapan plus makanan buat Junkyu.

"Kak maaf ya harusnya aku yang nyiapin" Doyoung penuh sesal.

"Gak apa apa kali kan kakak numpang disini" Jaehyuk fokus pada panci yang mengepul.

"Aku bantu ya kak!" Tawar Doyoung lalu memotong bawang dan lain lain.

"Gak usah, kamu duduk aja" kata Jaehyuk.

"Enggak mau" Doyoung keukeuh.

"Aww!" Tangan Doyoung kena pisau.

Jaehyuk buru buru nyamperin Doyoung meraih tangannya dan mengemut telunjuk Doyoung yang berdarah.

"Udah kakak bilang kan gak usah" ucap Jaehyuk setelah meludahkan darah Doyoung ke wastafel.

Doyoung berkaca kaca karena Jaehyuk sedikit membentaknya.

Jaehyuk menatap Doyoung setelah menempelkan plaster pada jari Doyoung.

"Maafin kakak ya! Kakak cuma khawatir" Jaehyuk mengusap air mata Doyoung yang sukses jatuh padahal Doyoung nahan biar gak jatuh.

Jaehyuk memeluk Doyoung mengelus lembut kepala Doyoung.

"Maafin aku juga ya kak" Doyoung membalas pelukan Jaehyuk.

Bukan hal yang asing mereka berpelukan mengingat mereka yang sangat dekat sejak kecil.

Tanpa mereka sadari Junkyu sedang tersenyum dari kejauhan.
























Doyoung pliiss kamu sadar dong Jaehyuk yang harus kamu pilih huwaaa

Mian bnyak typo hehe

Vote komennya di tunggu ya :)

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang