* P

608 80 18
                                    

Doyoung sedang di supermarket belanja bulanan biasalah.

'Bruk' tiba tiba dia bertabrakan dengan seseorang bahkan belanjaannya sempat berantakan.

"Aduh maaf ya aku gak sengaja" kata orang itu memunguti belanjaan Doyoung.

"Gak apa apa kok kak. Lagian kakak kan gak sengaja" kata Doyoung tersenyum.

Orang tersebut senyum.

"Oh iya nama kamu siapa? Gak menutup kemungkinan kan kita bisa ketemu lagi" kata orang itu.

Doyoung senyum "aku Doyoung" ucap Doyoung.

"Nama kakak siapa?" Tanya Doyoung.

"Aku....

'Kring' ponsel Doyoung tiba tiba bunyi hingga memotong ucapan seseorang yang hendak berkenalan dengannya.

"Kak maaf aku harus segera pulang. Kakak aku sakitnya kambuh lagi" kata Doyoung setelah selesai berbicara di telfon.

"Oh iya hati hati" nasihat orang tersebut memandangi punggung Doyoung semakin jauh dari pandangannya.

"Doyoung? Aku kaya pernah denger nama itu" bathin orang tadi setelah Doyoung benar benar tak terlihat lagi.









"Kak Jae maaf aku lama" Doyoung masuk dalam mobil Jaehyuk.

"Belanjanya udah?" Tanya Jaehyuk.

Doyoung ngangguk.

"Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Jaehyuk.

Doyoung ngangguk lalu menggeleng.

"Kak aku kelupaan sesuatu" Doyoung membuka pintu mobilnya lagi.

Doyoung berjalan dengan tergesa gesa.

"Doy!!!" Seru Jaehyuk berdiri di ambang pintu mobil.

Doyoung noleh menatap Jaehyuk tengah menghampirinya.

"Kakak ikut ya" pinta Jaehyuk.

Doyoung seperti ragu untuk mengiyakan namun lama lama dia setuju dan langsung menggandeng tangan Jaehyuk.

"Kamu mau beli apa sih?" Tanya Jaehyuk setelah di dalam supermarket.

Doyoung masih sibuk memilih farfum "aku mau beli farfum buat kakak berhubung kakak ikut jadi kakak pilih sendiri aja ya"

Jaehyuk tersenyum mengacak rambut Doyoung dengan gemas "ceritanya kamu mau kasih kakak hadiah?"

Doyoung ngangguk.

"Pilih aja wangi yang kamu suka, pasti kakak juga suka" kata Jaehyuk.

"Beneran kak?" Doyoung mencoba meyakinkan.

Setelah memilih farfum yang menurut Doyoung bagus, mereka pergi ke kasir buat bayar.

"Jadi berapa mba?" Tanya Doyoung pada si mba kasir.

"Totalnya lima ratus dua puluh tiga ribu" kata mba kasir.

Pergerekan Doyoung di tahan Jaehyuk saat Doyoung hendak mengeluarkan dompetnya.

"Pake kartu saya aja mba" Jaehyuk menyerahkan black card pada mba kasir.

Mba kasir cuma ngangguk lalu menggesek kartu tersebut.

"Kakak gimana sih malah bayar sendiri" Doyoung cemberut.

"Sayang uangnya Doy. Lima ratus ribu itu mending kamu simpen aja" kata Jaehyuk.

"Kan aku pengen beliin sesuatu buat kakak" Doyoung masih merajuk bahkan sekarang dia balik badan membelakangi Jaehyuk.

Posisi mereka di parkiran sekarang.

Jaehyuk menghela nafas "ya udah sekarang kakak laper, ayo makan tapi kamu yang bayar" kata Jaehyuk menggenggam tangan Doyoung yang masih membelakanginya.

Doyoung berbalik lalu tersenyum "iya oke" sahutnya senang.

"Jadi dia yang bikin kamu nolak aku!" Umpat seseorang memandang tajam mobil Jaehyuk yang semakin menjauh.


Tibalah mereka di sebuah kedai makan yang cukup sederhana tapi di jamin rasa makanannya tak kalah dengan makanan di resto mewah.

"Kakak mau pesen apa?" Doyoung fokus membolak balikan buku menu.

"Samain aja" sahut Jaehyuk.

Doyoung ngangguk lalu menunjuk beberapa makanan untuk di tulis si pelayan.

Sambil menunggu makanan datang mereka fokus pada ponselnya masing masing.

"Kak Jihoon minta di bungkusin katanya" Doyoung menunjukan isi chatnya dengan Jihoon.

"Kok dia bisa tahu kita lagi makan?" Jaehyuk  menyimpan ponselnya di meja.

"Aku chat kak Junkyu, aku bilang kalau lagi mampir makan dulu eh yang bales chatnya malah kak Jihoon" Doyoung menghela nafas lalu menopang dagunya.

"Takut uangku gak cukup" Doyoung lesu.

"Gak usah di fikirin. Ayo makan" kata Jaehyuk karena memang makanannya udah datang.

'Kring' ponsel Jaehyuk bunyi dengan segera Jaehyuk melihat layar persegi tersebut.

"Kok gak di angkat?" Tanya Doyoung setelah lihat Jaehyuk mematikan ponselnya.

"Gak penting" sahut Jaehyuk lalu kembali makan.

Doyoung sempet ngerasa gak enak takutnya Jaehyuk enggan angkat telfon gara gara lagi makan sama dia.

"Kalau ternyata penting gimana kak?" Doyoung masih bertanya.

"Kalau kakak tahu itu dari orang penting, tanpa ragu pasti akan kakak angkat" kata Jaehyuk.

Doyoung cuma ngangguk penuh percaya.

"Ayo abisin makannya nanti keburu sore kak Jihoon keburu laper" Jaehyuk terkekeh mengingatkan Doyoung kalau ada Jihoon yang tengah menunggu makanan di rumah.













Siapa yang nelfon Jaehyuk?

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang