Disini Doyoung sekarang ya di rumah Jaehyuk. Tak lupa Jaehyuk menelfon Junghwan agar yang disana tak khawatir tentang Doyoung.
'Krruyuuk' Jaehyuk terkekeh mendengar suara perut Doyoung.
"Kamu laper?" Jaehyuk duduk di samling Douyoung yang tengah mengeringkan rambutnya ya dia abis mandi.
Doyoung ngangguk pelan.
Jaehyuk senyum lalu ke dapur masak sesuatu untuk Doyoung.
Doyoung berjalan perlahan ke dapur tanpa sadar bibir dia tersenyum memperhatikan Jaehyuk yang tengah memasak.
"Kak Jae ganteng kalau lagi serius gitu mukanya" bathin Doyoung melihat betapa lihainya Jaehyuk memasak.
Tak lama kemudian masakan Jaehyuk selesai tak mewah hanya memasak telor orak arik dan sup ceker.
"Maaf ya di kulkas bahan makanan cuma ada ini" kata Jaehyuk menggeser kursi untuk Doyoung duduk.
Doyoung mendongkak menatap Jaehyuk dengan senyum "gak apa apa kak. Aku minta maaf udah bikin kak Jae repot"
Jaehyuk duduk di kursi samping Doyoung.
"Justru kakak repot kalau kamu gak makan kakak kamu bisa panggang kak Jae hidup hidup" kata Jaehyuk seraya menyendok nasi untuk Doyoung tak lupa lauknya juga yang sudah ia siapkan tadi.
"Ayo makan" perintah Jaehyuk.
Doyoung ngangguk dan mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Kak Jae gak makan?" Tanya Doyoung setelah menelan sempurna makanannya.
Jaehyuk menggeleng "lihat kamu aja kakak kenyang"
Doyoung nunduk malu rasanya pipi dia panas sekarang.
Doyoung sedikit menggeser duduknya lalu kembali melahap makanannya. Lupakan dulu blushingnya yang penting sekarang dia kenyang.
Malampun tiba Doyoung gelisah gak bisa tidur dia ingat kakaknya dan Junghwan mungkin mereka kini tengah cemas karena dirinya tak pulang.
Doyoung keluar kamar melihat sosok Jaehyuk yang tertidur di ruang tamu.
"Kak Jae bangun" Doyoung berbisik setelah dia tepat dekat Jaehyuk berbaring.
Jaehyuk membuka mata perlahan "kenapa Doy? Kamu mau apa?" Tanya Jaehyuk dengan suara khas bangun tidur.
"Kok kakak tidur disini?" Doyoung balik bertanya.
"Kan kamarnya di pake kamu. Kamar sebelah kotor belum di bersihin" Jaehyuk nyengir dengan mata terpejam.
"Temenin aku tidur ya kak" Jaehyuk langsung melek denger ucapan Doyoung.
"Harus?" Tanya Jaehyuk.
Doyoung ngangguk "aku takut" cicitnya pelan. Emang sih di luar tuh lagi hujan di sertai angin gitu.
'Jlep' tiba tiba lampu mati.
"Kak kok gelap" Doyoung suaranya bergetar.
Jaehyuk nyalain hpnya "mati lampu kayanya"
"Aku gak mau tidur" kata Doyoung.
"Kak, aku takut tidur sendiri kalau mati lampu" Doyoung nunduk memainkan jemarinya.
"Ya udah yuk kakak temenin" Jaehyuk meraih tangan Doyoung menuntunnya masuk kamar.
"Jangan khilaf ya alloh Jae mohon" bathin Jaehyuk setelah menyelimuti Doyoung.
Bukannya tidur Doyoung malah menyamai posisinya dengan Jaehyuk yaitu duduk.
"Kenapa lagi?" Tanya Jaehyuk.
"Mmm aku boleh nanya sesuatu?" Doyoung sedikit ragu.
"Iya" sahut Jaehyuk.
"Mmm Asahi itu siapa kak?" Doyoung langsung memukul kepalanya sendiri.
Jaehyuk terkejut kenapa dia bisa tahu tentang Asahi.
"Dia temen sekelas kakak waktu di Belanda" sahut Jaehyuk berusaha tenang.
Doyoung cuma ngangguk menggeser duduknya lebih dekat dengan Jaehyuk kemudian bersandar dengan nyaman di bahu Jaehyuk.
"Kak" ucap Doyoung pelan sabil melepas sandarannya.
"Kenapa Doy?" Jaehyuk sedikit merubah posisinya menjadi berhadapan dengan Doyoung.
"Kakak punya obat tidur?" Doyoung kembali bertanya.
"Buat apa?" Jaehyuk balik nanya.
"Aku susah tidur kak siapa tahu kalau minum obat tidur aku langsung terlelap" sahut Doyoung.
Tanpa di duga Jaehyuk malah mengecup bibirnya dengan lembut.
Suasana gelap dan dingin membuat Doyoung seperti kaku gak bisa melawan perlakuan Jaehyuk padanya.
Tatapan mereka bertemu setelah kecupan itu berakhir.
"Kakak cuma punya itu" ucap Jaehyuk. Untung saja kamarnya gelap jadi Jaehyuk gak lihat wajah merona Doyoung.
"Kamu tidur sekarang ya besok pagi temuin kakak kamu. Bicara sama dia" seperti sihir Doyoung nurut dia kembali membaringkan tubuhnya tak lupa selimut tebal menutupi seluruh tubuhnya.
Rasa takut dan rasa bersalah menyelimuti fikiran Junkyu.
"Kamu kenapa nangis?" Jihoon mengusap jejak air mata Junkyu menggunakan ibu jarinya.
"Aku takut Doyoung membenci aku" sahit Junkyu kembali terisak.
Jihoon hanya mengelus punggung sang pacar supaya tenang.
"Kak" suara seseorang membuat atensi Jihoon dan Junkyu tertuju pada pintu kamar yang tiba tiba terbuka.
Doyoung mempercepat langkahnya lalu memeluk kakaknya "kak maafin aku" Doyoung menangis kencang.
Junkyu gak bisa ngomong lidahnya terasa kelu.
"Aku salah kak. Aku minta maaf" Doyoung semakin kenceng nangisnya.
"Kakak yang salah udah gak jujur sama kamu" Junkyu lirih mengusap kepala adiknya.
"Harusnya aku ngerti kakak gak jujur karena gak mau aku sedih kan? Kakak maafin aku" Doyoung kembali memeluk kakaknya setelah ia melepaskannya sejenak.
Jihoon dan Jaehyuk hanya menonton bahkan sesekali mereka mengusap matanya nampaknya mereka ikut terharu melihat interaksi kakak beradik kim itu.
Siapa Asahi? Apakah benar cuma teman?
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
Fanfiction"kamu lagi marahan ya sama Haruto?" - Jaehyuk "aku udah lama putus sama dia kak" - Doyoung