Doyoung nangis dia gak sengaja lihat Haruto berduaan sama Jeongwoo. Mereka gak ngapa ngapain sih cuma ngobrol oh ayolah Doyoung ini baperan banget baru kaya gitu aja dia selemah ini.
Jam istirahat biasanya Haruto nemuin Doyoung tapi udah seminggu ini gak pernah bahkan sekarang juga jarang nganter Doyoung pulang mmm apa Haruto udah bosen apa gimana Doyoung gak tahu. Hubungan yang terjalin kurang lebih satu tahun berasa gak berarti bagi Doyoung karena ia merasa sekarang Haruto berubah.
Langkah Doyoung terhenti saat mendengar suara seseorang yang familiar di telinganya.
"Gue akan selalu ada buat lo! Gue janji" ada rasa sakit di hati Doyoung saat Haruto mengucapkan itu pada seseorang tapi bukan dirinya.
"Tapi Doyoung gimana?" Tanya seseorang tersebut dan Doyoung mengenal betul seseorang yang kini sedang bicara dengan Haruto.
"Jangan sampe dia tahu soal kita" ucap Haruto mengelus lembut kepala Jeongwoo.
Haruto dan Jeongwoo gak tahu kalau Doyoung melihat dan mendengar semuanya.
Doyoung nangis dadanya sesak.
"Sayang aku anterin pulang ya?" Tawar Haruto merangkul pundak Doyoung.
Doyoung ngangguk.
Sepanjang perjalanan Doyoung hanya diam. Haruto heran biasanya Doyoung ini banyak ngomong dan selalu cerita apa saja padanya.
"Kamu kok diem aja? Kamu sakit?" Haruto mengusap puncak kepala Doyoung setelah sebelumnya menepikan mobilnya ke pinggir jalan.
"Aku cuma lagi kurang enak badan" jawab Doyoung dengan senyum yang di paksakan.
"Mau ke dokter?" Tanya Haruto.
Doyoung menggeleng cepat "gak usah, mungkin kalau tidur nanti juga seger lagi"
Haruto cuma ngangguk lalu menancap gas lagi menuju rumah Doyoung.
Doyoung berjalan gontai masuk ke dalam rumah.
"Kenapa lo kak?" Ini Junghwan dia udah pulang duluan.
Doyoung cuma diem gak jawab.
"Dek kamu kenapa?" Junkyu menghadang Doyoung.
"Aku gak apa apa kak cuma cape" jawab Doyoung langsung masuk kamar.
Junghwan dan Junkyu saling tatap bingung.
Doyoung rebahan terus tengkurep gitu ae sampe beberapa kali. Biasanya Haruto suka VC atau chat tapi sekarang enggak.
Doyoung menghela nafas duduk di pinggiran kasur tanpa sengaja matanya menatap bingkai fhoto lalu dia mengambilnya.
"Kak Jaehyuk apa kabar? Kakak katanya janji mau ngabarin aku terus tapi kok enggak sih" Doyoung menatap potretnya bersama Jaehyuk.
"Mmm mungkin kakak sibuk sama pendidikan kakak. Aku yakin kakak sebenernya pengen ngabarin aku kan kak?" Doyoung suaranya makin lirih tanpa terasa air matanya jatuh.
"Aku kangen sama kamu kak" Doyoung nangis memeluk fhoto itu.
Sementara di tempat lain Haruto lagi bersama Jeongwoo di sebuah rumah sakit.
"Gimana sekarang perasaan kamu?" Tanya Haruto menghampiri Jeongwoo yang baru keluar dari ruangan dokter.
"Udah baikan kok" kata Jeongwoo.
"Makasih ya kamu selalu ada buat aku" Jeongwoo tersenyum.
"Iya sama sama" Haruto tersenyum.
Mereka pergi ke warung dekat rumah sakit sekedar membeli minum tiba giba ponsel Haruto bunyi buru buru dia merogoh saku celananya.
"Angkat aja" Jeongwoo seolah tahu ekspresi Haruto saat menatap layar ponselnya.
"Hallo" - Haruto
"Kamu bisa ke rumah gak?" - Doyoung
"Ada apa emangnya?" - Haruto
"Gak ada apa apa sih aku cuma kangen" - Doyoung.
"Maaf sayang aku lagi nemenin mama belanja nih mmm kalau besok gimana?" - Haruto
"Ya udah deh gak apa apa" - Doyoung
"Bye sayang" - Haruto
"Bye" - Doyoung
Haruto menyimpan kembali ponselnya pada saku celananya lalu tangannya menggandeng Jeongwoo.
"Kenapa kamu harus kaya gini ke aku Haru?" Ucap Doyoung menatap pacarnya menggandeng tangan sahabatnya.
Haruto dan Jeongwoo menoleh ke belakang mereka terkejut melihat Doyoung.
"Doyoung!" Jeongwoo dan Haruto terkejut mereka gelagapan sekarang.
"Kalian sejak kapan kaya gini di belakang aku?" Doyoung berkaca kaca.
"Doy maafin gue! Gue gak bermaksud rebut Haruto dari lo" Jeongwoo meraih tangan Doyoung tentu saja Doyoung langsung menepisnya.
"Kalian tega! Penghianat!" Teriak Doyoung air matanya makin deres.
"Aku bisa jelasin" kata Haruto.
"Gak usah! Mulai hari ini kita gak ada hubungan apa apa lagi! Kita putus" Ada rasa sesak pada dada Haruto saat Doyoung mengatakan putus.
Doyoung berlari dengan tangisan yang belum reda.
"Biar Doyoung tenang dulu besok kamu jelasin semuanya sama Doyoung" Jeongwoo mencegah Haruto yang ingin mengejar Doyoung.
Seminggu berlalu dan Doyoung gak pernah kelihatan di sekolah denger denger sih dia sakit mungkin lebih tepatnya sakit hati.
"Doy lo kemana aja?" Tanya Yedam.
"Kakak aku di rawat di rumah sakit, kemarin baru boleh pulang sama dokter. Kamu tahu kan kalau aku udah gak punya orang tua jadi aku jagain kak Junkyu" cerita Doyoung oh ternyata bukan Doyoung yang sakit tapi kakaknya.
"Btw Haruto sama Jeongwoo makin lengket lho. Maaf ya bukannya ngomporin lo" kata Yedam.
"Aku udah tahu kok! Lagian aku sama Haruto udah putus" Doyoung tersenyum dipaksakan jujur dia masih belum bisa lupain Haruto.
Yedam cuma ngangguk dan gak mau nanya banyak hal ke Doyoung takut salah ngomong nanti Doyoung sedih kan berabe.
Kalian mewek gak sih baca chap ini?
Maaf kalau kurang sad :(
Klik bintang dan komen ya :)
Typo bertebaran mohon di maafkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
For You
Fanfiction"kamu lagi marahan ya sama Haruto?" - Jaehyuk "aku udah lama putus sama dia kak" - Doyoung