"Doy bentaran!" Jeongwoo mencekal lengan Doyoung.
"Apa lagi? Lo belum puas nyakitin gue?!" Bentak Doyoung. Belum bisa di pungkiri hatinya kembali sakit kalau ingat saat Jeongwoo dan Haruto berselingkuh di belakangnya.
"Lo harus denger penjelasan gue" kata Jeongwoo.
Doyoung memutar bola matanya malas.
"Pliiis!! Dengerin dulu!" Pinta Jeongwoo.
Dengan terpaksa Doyoung kasih kesempatan karena terlihat sekali raut wajah memohon dari Jeongwoo.
Mereka duduk di sebuah bangku di jalanan yang gak terlalu ramai orang meski sesekali kendaraan lewat.
"Doy maafin gue, sebenernya gue terpaksa nerima Haruto jadi pacar gue" ucapan Jeongwoo membuat Doyoung menatap seseorang yang pernah menjadi sahabat dekatnya itu.
"Gue udah beberapa kali nolak dia tapi....
Ucapan Jeongwoo terjeda and woow Jeongwoo nangis.
"Lo kenapa Woo?" Doyoung panik gak? Panik gak? Panik dong.
"Gu-gue malu buat ceritainnya" Jeongwoo terisak.
Doyoung jadi iba dan memeluk Jeongwoo dengan lembut "ngomong aja Woo, gue janji gak akan marah" ucap Doyoung setelah melepas pelukannya.
Jeongwoo menatap Doyoung dengan linangan air mata "Haruto dia....
Lagi lagi ucapan Jeongwoo terjeda.
"Haruto kenapa?" Doyoung makin penasaran.
Jeongwoo menarik nafas dalam "dia udah perkosa gue" Jeongwoo nunduk.
Doyoung sangat kaget bahkan rasanya tubuh dia lemas.
"Ma-maaf Doy!" Jeongwoo berlutut di kaki Doyoung.
"Gue dengan terpaksa nerima dia karena udah gak bakal ada lagi yang mau sama gue kalau gue udah rusak begini" Jeongwoo nangis makin kenceng.
Doyoung ikut nangis, bukan karena kebawa baper sama acara Jeongwoo yang nangis tapi dia nangis karena gak sangka Haruto tega melakukan hal keji itu lada Jeongwoo.
"Maafin gue ya Woo! Gue sempet benci banget sama lo. Gue gak tahu kalau ceritanya kaya gini" Doyoung terisak memegang bahu Jeongwoo untuk berdiri.
Mereka berdua berpelukan dalam tangis.
"Gue ikhlas lepas Haruto buat lo. Dia harus tanggung jawab" kata Doyoung kemudian pelukan itu terlepas.
Doyoung menghapus jejak air mata Jeongwoo begitupula Jeongwoo melakukan hal yang sama.
Bengong. Ya bengong semenjak cerita Jeongwoo beberapa hari lalu.
"Kenapa sih?" Jaehyuk terheran Doyoung beberapa hari ini diem banget.
Doyoung cuma diem.
Sepertia biasa Jaehyuk jemput Doyoung ke rumah untuk di anter ke sekolah.
"Kak, aku boleh cerita gak?" Tanya Doyoung membuat Jaehyuk mematikan mesin mobilnya kembali.
"Ngomong aja" kata Jaehyuk memiringkan posisi duduknya agar menghadap Doyoung.
"Beberapa hari lalu aku ketemu Jeongwoo. Dia cerita soal Haruto" awal cerita Doyoung.
Jaehyuk agak sebel sih nama Haruto di sebut tapi dia gak menunjukannya.
"Dia cerita bahwa dia terpaksa nerima cintanya Haruto" sambung Doyoung.
Jaehyuk deg degan jangan jangan ini pertanda mereka balikan lagi itu fikiran Jaehyuk.
"Kok bisa?" Jaehyuk kepo.
Doyoung akhirnya menceritakan apa yang dia dengar dari Jeongwoo beberapa hari lalu. Sesuai dugaan benar saja Jaehyuk terkejut denger semua itu.
"Masih mending kamu yang gak menerima perlakuan bejat itu Doy" kata Jaehyuk.
Doyoung ngangguk "tapi kasihan Jeongwoo" Doyoung lesu.
Jaehyuk tersenyum mengusap lembut kepala Doyoung "udah gak usah sedih, yang harus kamu lakukan adalah menenangkan Jeongwoo. Jadi kamu jangan benci lagi sama dia" nasihat Jaehyuk.
Doyoung ngangguk.
"Kak makasih ya buat semuanya" Doyoung tersenyum.
*author kejang bayangin senyum dobby*
Jaehyuk mengagguk sambil tersenyum lalu memancap gas mobilnya.
"Nanti pulang jam berapa?" Tanya Jaehyuk setelah sampai di sekolah Doyoung.
Doyoung menerawang sambil mengetuk ngetuk dagunya "kayanya agak sore kak. Hari ini aku ada ekskul" kata Doyoung.
"Beres jam berapa?" Jaehyuk merapikan rambut Doyoung yang sedikit berantakan.
"Jam lima kak" sahut Doyoung.
Jaehyuk ngangguk faham "ya udah sana gih masuk nanti keburu bel" perintah Jaehyuk.
"Iya kak" sahut Doyoung "kakak hati hati di jalan!" Sambung Doyoung.
Jaehyuk balik badan melangkahkan kakinya menuju mobil.
"Kak Jaehyuk!" Seru Doyoung menghentikan tangan Jaehyuk yang hendak meraih pintu mobil.
Jaehyuk balik badan "apa lagi?"
Doyoung cuma senyum berjalan menghampiri Jaehyuk sementara Jaehyuk hanya menatap Doyoung bingung.
'Cup' Jaehyuk gak menduga Doyoung memanggilnya hanya untuk mendaratkan kecupan di pipi kanannya.
"Daaaaah kak Jaehyuk!" Doyoung lari setelahnya.
Jaehyuk hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dia enggan memegang pipinya bak di drakor katanya nanti aroma bibir Doyoung ilang wkwkwk lebay amat lo Jae.
Sepagi ini author dapat pencerahan alhamdulillah :)

KAMU SEDANG MEMBACA
For You
Fanfic"kamu lagi marahan ya sama Haruto?" - Jaehyuk "aku udah lama putus sama dia kak" - Doyoung