Hari sudah pagi Doyoung udah siap ke sekolah.
"Sarapan dulu dek" titah Junkyu.
"Nanti aja kak!" Seru Doyoung berlari menuju pintu.
Junghwan natap aneh Doyoung wajahnya cerah banget kayanya tuh anak lagi bahagia.
"Kakak udah minum obat?" Tanya Junghwan menatap Junkyu yang makin hari makin kelihatan pucat dan kurus.
Junkyu ngangguk.
"Kenapa kamu lihatin kakak kaya gitu?" Junkyu menyadari tatapan sendu dari Junghwan.
Junghwan gak jawab malah memeluk Junkyu lalu menangis.
Junkyu bingung dengan sikap Junghwan yang tiba tiba.
"Kakak kenapa gak bilang kalau sakit kanker?" Junkyu mematung mendengar pertanyaan Junghwan.
Air mata Junkyu jatuh dia udah gak bisa menahannya lagi.
"Kakak mohon Doyoung jangan tahu dulu" pinta Junkyu di sela sela tangisannya.
Junghwan ngangguk dia juga nangis.
"Apa penyakit itu yang bikin kamu mutusin aku?" Suara seseorang yang sangat Junkyu kenal.
Mereka menoleh ke arah pintu laki laki tampan sedang berdiri disana.
"Park Jihoon" lirih Junkyu menatap seseorang bernama Jihoon itu.
Hati Junkyu gak bisa bohong bahwasanya dia sangat merindukan sosok laki laki berwajah imut itu.
"Maaf" Junkyu nunduk.
Jihoon menarik Junkyu dalam dekapannya air matanya jatuh "kenapa kamu gak bilang sama aku?"
Jihoon dan Junkyu emang terkadang 'aku-kamu' bahkan 'gue-lo' panggilannya selalu berbeda di setiap kesempatan tapi Jihoon bilang itu gak penting yang penting kejujuran hati masing masing.
"Aku akan nemenin kamu sampe sembuh" Jihoon menangkup kedua pipi Junkyu setelah sebelumnya Jihoon melepas pelukannya.
"Aku gak akan sembuh Hoon. Aku udah stadium akhir" Junkyu kembali menjatuhkan air mata.
Jihoon memejamkan matanya seiring dengan air mata yang jatuh membasahi pipinya dia gak menyangka kalau orang yang ia sayang harus mendapat cobaan seberat ini.
Junghwan nendang nendang debu jalanan dia kesel banget pas adegan Jihoon dan Junkyu tadi secara live dia nonton adegan drakor dia kan masih polos katanya hehe.
"Napa muka lo?" Junghwan nyamperin Doyoyng yang lagi bareng Jaehyuk kayanya sih Jaehyuk mau nganterin Doyoung ke sekolah.
Junghwan gak jawab dia malah manyun.
"Di rumah ada pacarnya kak Junkyu gue di cuekin jadi gue cabut dah. Sarapan yang udah di piring aja gak gue makan" Junghwan manyun bikin Doyoung gemes pengen lempar tuh anak ke hutan rimba.
"Lo kesini cuma mau bilang itu?" Tanya Doyoung.
Junghwan ngangguk.
"Ya udah sana pergi" kata Doyoung.
"Kamu jangan gitu dong kasihan Junghwan" Jaehyuk natap Doyoung lalu beralih natap Junghwan.
"Yuk naik! Biar gue anter sekalian" Junghwan berbinar langsung buka pintu mobil bagian depan.
"Heh gue di depan! Lo cuma numpang jadi di belakang aja" Junghwan memutar bola matanya malas lalu naik ke jok belakang.
Jaehyuk cuma tersenyum.
"Belajar yang rajin katanya mau jadi dokter" Jaehyuk mengacak pelan rambut Doyoung.
"Iya kak" jawab Doyoung.
Junghwan menghela nafas "tadi adegan drakor gue lihat di rumah. Lah sekarang gue lihat di sekolah. Heeuuhh dasar bucin!" Junghwan melangkah masuk ke dalam gerbang sementara Doyoung dan Jaehyuk saling tatap lalu terkekeh.
Sebenarnya Jaehyuk gak ada niatan buat nganter Doyoung tapi ya gitu Doyoung maksa.
Flash back on
Doyoung bela belain gak sarapan cuma ingin ketemu Jaehyuk entahlah sejak Jaehyuk kembali seolah ingatannya tentang Haruto hilang begitu saja.
"Kak Jaehyuk ada?" Tanya Doyoung pada salah satu bibi di rumah Jaehyuk.
"Mas Jae belum bangun tuh" si bibi bawa Doyoung ke kamar Jaehyuk.
"Kak Jae bangun! Anterin aku ke sekolah yuk!" Paksa Doyoung narik selimut yang membalut tubuh Jaehyuk.
"Males ah! Kamu naik bis aja" jawab Jaehyuk memeluk bantal guling.
"Kalau kak Jae nganterin aku ke sekolah aku bakal maafin kak Jae soal gak kasih kabar selama di Belanda. Kalau gak mau ya udah aku marah selamanya sama kak Jaehyuk" Doyoung melangkah pergi meninggalka Jaehyuk.
Jaehyuk langsung buka mata melempar bantal guling yang tadi di peluknya ke sembarang arah.
"Kakak siap siap dulu lima menit oke! Kamu tunggu di bawah" Jaehyuk menghadang Doyoung.
"Jangan berangkat dulu oke! Muachh" Jaehyuk ngecup kening Doyoung lalu masuk ke kamar mandi.
Perlakuan Jaehyuk kali ini gak sehat buat kesehatan jantung Doyoung padahal hal semacam itu udah pernah Jaehyuk lakuin taoi kali ini rasanya kok beda? Bukan kaya ada manis manisnya kaya iklan ya tapi kaya ada yang berdegup kencang di dalam sana.
Flash back off
Doyoung melempar senyum terbaiknya ke arah Jaehyuk sebelum dia masuk gerbang.
Jaehyuk tersenyum dia bersyukur Doyoung marahnya gak lama.
"Maafin aku ya Doy? Aku gak tahu harus merasa gimana sekarang. Secerca harapan sepertinya ada tapi aku sadar di hati kamu ada orang lain" bathin Jaehyuk lalu pergi.
Imajinasi author error aduh rasanya ide tiba tiba ilang huwwaaa
Entahlah chap ini kalian suka atau enggak yang jelas author minta vote dan komen kalian ya :)
Mian banyak typo :(

KAMU SEDANG MEMBACA
For You
Fanfiction"kamu lagi marahan ya sama Haruto?" - Jaehyuk "aku udah lama putus sama dia kak" - Doyoung