* S

561 82 9
                                    

Senyuman Doyoung terus mengembang dia beneran bahagia sekarang bisa bersama sosok Jaehyuk yang penyayang.

"Kak Jae" sapa Doyoung.

"Hmm" sahut Jaehyuk yang tengah sibuk dengan ponselnya. Mereka lagi di rumah kakak beradik Kim.

Harusnya hari ini Doyoung mengantar Junkyu cek ke rumah sakit tapi Jihoon bilang semuanya sudah tanggung jawabnya berakhirlah mereka pacaran.

"Pengen deh jadi hape biar di lihatin terus" sindir Doyoung dengan wajah cemberutnya.

Jaehyuk tersenyum gemas melihatnya.

"Aigo cemburu sama hape niyee" goda Jaehyuk setelah sebelumnya menyimpan hapenya karena emang udah selesai dengan urusannya.

Jaehyuk menatap Doyoung begitu dekat tapi si manis tetep gak mau senyum.

"Senyum dong" Jaehyuk memutar leher Doyoung supaya menatapnya karena baru saja Doyoung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Gak mau!" Ketus Doyoung.

Jaehyuk menghela nafas merebahkan dirinya di sofa.

Doyoung nengok eh Jaehyuk malah tidur.

"Ish!" Doyoung menghentak hentakan kakinya kesal.

Baru saja Doyoung hendak pergi pergelangannya di tarik Jaehyuk "mau kemana sayang?" Jaehyuk memeluk pinggang Doyoung yang kini tengah duduk di pangkuannya.

Geli yang Doyoung rasakan saat bibir sexy Jaehyuk mengecup ceruk lehernya.

"Iiih kak Jae! Geli tahu" Doyoung coba menghindar tapi apa daya pelukan Jaehyuk sangat erat.

"Ekhem!" Jaehyuk terhenti dari aktifitasnya saat mendengar suara deheman seseorang.

Mereka kaget reflek berdiri dengan terburu buru.

"Yoon Jaehyuk! Lo jangan maksiat disini!" Jihoon melotot nunjuk wajah Jaehyuk.

Doyoung melirik Jaehyuk sekilas lalu terkekeh.

"Kamu juga Doy sama aja" sambung Jihoon.

Doyoung mendengus sebal.

"Udah ah kamu gak usah ikut campur sama mereka" Junkyu mengelus pundak Jihoon lembut.

"Iya bener tuh lagian bang Jihoon juga sering banget nyipok kak Junkyu. Gue sering lihat tapi pura pura bego aja" Junghwan baru datang entah habis darimana.

Jaehyuk dan Doyoung ketawa yes Junghwan sukses bikin Jihoon dan junkyu malu.

"Kakak masih rapet gak btw?" Celetuk Junghwan bikin Junkyu natap horor.

"Anak nakal! Kamu ini apa apaan sih? Jangan mikir yang aneh aneh!" Junkyu melotot.

"Maaf kak" Junghwan nyengir.

















Seperti biasa pagi pagi Jaehyuk mau anter Doyoung ke sekolah. Cieeee yang udah berstatus pacar ekhemmmmm.

"Pagi kak Jae!" Sapa Doyoung meluk Jaehyuk saat Jaehyuk baru turun dari mobil.

"Pagi sayang" Jaehyuk mengelus lembut kepala Doyoung.

"Siap?" Jaehyuk nyolek mesra hidung Doyoung.

Doyoung ngagguk mantap kemudian masuk dalam mobil tentunya di bukain dong pintunya sama pangeran hehe.

"Kak besok aku mau ke bazar" Doyoung nih kalau ngomong di manja manjain kan gemes Jaehyuknya.

"Kakak mau gak nemenin aku?" Doyoung senyum ke arah Jaehyuk yang fokus nyetir.

Jaehyuk melirik Doyoung sekilas lalu fokus laginke depan "apa sih yang enggak buat kamu"

"Idih gombal" Doyoung terkekeh pelan.

Tak lama kemudian mereka sampai di sekolah Doyoung.













"Sana gih masuk!" Perintah Jaehyuk merapikan poni sang pacar.

"Semangat belajarnya ya!" Jaehyuk menepuk pelan pipi Doyoung.

"Iya kak. Aku bakal jadi pacar yang membanggakan buat kakak" Doyoung tersenyum malu.

Jaehyuk tersenyum dan Doyoung pun melangkahkan kakinya meninggalkan Jaehyuk.

"Kim Doyoung!" Doyoung noleh begitu Jaehyuk memanggilnya.

Jaehyuk berjalan menghampiri Doyoung.

'Cup' Jaehyuk mengecup bibir Doyoung sekilas "biar tambah semangat" bisiknya pada telinga Doyoung.

Doyoung pipinya merona.

"Nanti kakak jemput lebih awal" kata Jaehyuk mengusap bibir Doyoung menghapus bekas kecupannya.

Doyoung tambah merona dia merasa sepeeti ada kupu kupu berterbangan dalam perutnya.






















"Menikah?" Junkyu terkejut saat Jihoon mengatakan kalau dia ingin menikahinya.

"Iya menikah. Aku sayang sama kamu Kim Junkyu" Jihoon menggenggam kedua tangan Junkyu.

Biasanya akan senang kalau ada seseorang yang ingin menikahinya tapi justru Junkyu malah sedih.

"Tapi aku sakit Hoon. Aku takut gak bisa membahagiakan kamu" air mata Junkyu jatuh.

"Sakit kamu bukan alasan penting buat aku. Aku ingin hidup sama kamu. Satu atap" Jihoon menarik Junkyu dalam dekapan hangatnya.

"Aku gak akan sembuh Hoon. Ssbentar lagi aku mati" Junkyu tangisnya makin pecah.

Jihoon semakin mengeratkan pelukannya.

"Percaya dengan keajaiban sayang. aku mohon nikah sama aku" Jihoon mengelus kepala Junkyu dan mengecupnya berkali kali.

Setelah menangis bersama kini Junkyu terbaring.

"Sayang maaf kalau permintaan aku memenuhi fikiran kamu" Jihoon mengusap lembut kepala Junkyu tak lupa ia hapus jejak air matanya.

"Apa kamu gak akan menyesal?" Pertanyaan sang pacar yang membuat hati Jihoon sakit.

Jihoon menghela nafas "gak akan ada penyesalan kalau aku di beri kesempatan untuk hidup bersama seseorang yang aku sayang di sisa usianya. Justru aku akan menyesal jika aku gak mampu mengucap ijab kabul di sisa hidupnya" Jihoon mengelus lembut surai kekasihnya itu.

Junkyu yang tengah berbaring kini duduk mengusap lembut pipi Jihoon.

"Aku mau Hoon. Aku mau nikah sama kamu" Junkyu kembali memeluk Jihoon menenggelamkan kepalanya pada dada bidang milik Jihoon.

Jihoon tersenyum dalam tangis bahagia.

"Makasih sayang" Jihoon mengeratkan pelukannya seiring dengan air mata Junkyu yang mengalir semakin deras.




































Yok mana nih teriakan penumpang kapal HoonKyu hehe

Author mau bilang makasih kepada para readers semua yang masih dukung author ssjauh ini huwwaaaa terhura sekali hmm

Buat yang udah follow juga makasih banyak :) pokoknya muach muach (cium bunyi) hehe

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang