* M

610 89 5
                                    

Haruto udah depan gerbang sekolah masih pagi sampe satpam aja keduluan datengnya.

"Tumben masih pagi udah dateng?" Kata pak satpam yang emang udah tahu kalau Haruto itu langganan kesiangan.

"Ada urusan pak" sahut Haruto.

"Penting?" Tanya pak satpam sambil buka gembok gerbang.

"Lebih dari penting" kata Haruto lalu ikut duduk bareng pak satpam.

Pak satpam cuma menghela nafas "duuh anak muda pasti urusan cinta"

"Ah si bapak kalau nebak suka bener" kata Haruto.

Pak satpam cuma senyum.





Haruto bangkit dari duduknya setelah lihat seseorang tengah berjalan menuju gerbang.

"Hy Doy" Haruto gelagapan.

"Hy juga" Doyoung datar lalu melanjutkan langkah kakinya.

Haruto menghela nafas lalu mengikuti Doyoung.

"Ngapain sih ngikutin?" Tanya Doyoung.

"Gue juga mau ke kelas" jawab Haruto nyengir.

Doyoung agak malu juga sih tapi ya sudahlah dia terlanjur kepedean dikiranya Haruto ngikutin dia.

Haruto bingung harus gimana sekarang. Dia pengen ngobrol sama Doyoung tapi gimana lagi gara gara kesalahannya sendiri Doyoung jadi menjauh.

Haruto udah hela nafas mengumpulkan keberanian buat bicara empat mata dengan Doyoung.

"Haruto!" Seru seseorang sehingga menghentikan langkah Haruto yang sedikit cepat guna mencekal Doyoung.

Haruto noleh ternyata Jeongwoo yyaaaahhh gagal deh usahanya mau nyekal Doyoung.

"Kenapa Woo?" Tanya Haruto.

"Gak apa apa. Btw sore ini kamu ada acara?" Kata Jeongwoo.

"Gak ada" sahut Haruto.

"Bagus kalau gitu. Jam empat sore ke rumah ya" pinta Jeongwoo.

"Iya oke" sahut Haruto lalu melangkah bersama Jeongwoo pergi ke kelas bareng.











Tepat jam dua siang Doyoung udah keluar kelas tak lupa senyuman merekah di bibirnya.

"Kakak udah lama?" Tanya Doyoung setelah tepat di hadapan Jaehyuk yang lagi nyender pada pintu mobil.

"Seberapapun lamanya kakak bakal nunggu kamu" Jaehyuk mengacak rambut Doyoung.

Doyoung senyum malu gitu "apaan sih kak Jae" Doyoung langsung buka pintu mobil sebelahnya lalu masuk.

Pundak Jaehyuk di pegang seseorang saat dia mau buka pintu mobil.

Jaehyuk noleh setelah sebelumnya dia menutup kembali pintu mobil.

"Kenapa?" Tanya Jaehyuk menatap seseorang yang tadi menyentuh pundaknya.

"Kak lo suka sama Doyoung?" Haruto nampaknya masih memiliki perasaan terhadap Doyoung.

"Lo udah putus kan sama dia?" Jaehyuk balik tanya.

"Tapi gue...

"Kak Jae cepetan!!" Doyoung turun dari mobil terus teriak sehingga motong ucapan Haruto.

"Bentar kakak lagi ngobrol dulu" kata Jaehyuk.

"Ya udah aku pulang naik bis aja!" Doyoung manyun.

"Iya iya kita pulang sekarang" kata Jaehyuk lalu masuk ke dalam mobil di susul Doyoung.

Haruto natap tajam mobil yang di kendarai Jaehyuk "awas aja gue bakal rebut Doyoung balik!"

"Kamu masih suka Doyoung ya?" Entah sejak kapan Jeongwoo udah di samping Haruto.

Haruto gelagapan "mmm enggak gitu. Ka-kamu harus ngerti dong kan gak mudah lupain seseorang dalam waktu singkat"

"Iya aku tahu" Jeongwoo nyelonong pergi.

Haruto ngekor di belakang namun tiba tiba Jeongwoo malah jatuh pingsan.

















"Dok gimana keadaan Jeongwoo?" Haruto cemas kalau sampai terjadi sesuatu dia bakalan merasa bersalah.

"Dia hanya perlu banyak istirahat dan jangan terlalu stres" ucap sang dokter yang memang kebetulan dokter pribadi keluarga Jeongwoo.

Haruto mengangguk mengerti lalu masuk ke kamar Jeongwoo setelah dokter tersebut pamit pulang.

"Maafin aku ya?" Haruto mengelus kepala Jeongwoo yang tengah terbaring.

"Kamu gak salah kok" kata Jeongwoo dengan suara terdengar lemah.

Haruto cuma senyum.

Posisi Haruto galau banget dia pengen banget bilang ke Doyoung bahwa dia masih sayang namun di sisi lain Haruto juga gak mau bikin Jeongwoo sedih di sisa umur hidupnya.

"Haruto" suara Jeongwoo lirih.

"Hmm" sahut Haruto.

"Aku mohon kamu jangan ngejar Doyoung lagi. Aku mau bareng kamu sebelum umurku bener bener berakhir" Jeongwoo berkaca kaca.

"Kamu tahu kan aku cuma pengen menghabiskan sisa umurku bareng kamu" sambung Jeongwoo.

Haruto cuma ngangguk gak mampu ngomong iya atau tidak.

"Ngangguk kamu tandanya apa?" Jeongwoo kayanya gak puas hanya sekedar dapat anggukan dari Haruto.

"Iya aku janji gak akan kejar Doyoung lagi. Aku janji di sisa umur kamu aku akan selalu di samping kamu" Haruto sakit sih ngomong gini karena ucapannya gak sesuai isi hatinya.

Jeongwoo tersenyum.

"Maaf Haruto" bathin Jeongwoo.



















Hayoooo kangen gak? Hehe

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang