* V

573 76 10
                                    

Setelah berdrama ria akhirnya Jeongwoo dan Haruto berteduh di sebuah gubuk tua.

Haruto melepas jaketnya memakaikannya pada Jeongwoo.

"Percuma kali kan jaketnya basah" kata Jeongwoo.

Haruto cuma nyengir.

"Woo jangan jauhin aku" Haruto menggenggam tangan Jeongwoo.

"Udahlah Haru kamu sama Doyoung udah balikan kan" Jeongwoo menarik tangannya yang tengah di genggam Haruto.

"Kata siapa?" Haruto mengernyitkan dahinya.

"Aku nguping waktu itu Doyoung bilang sayang sama kamu" Jeongwoo cemberut.

Haruto coba mengingat kembali percakapannya dengan Doyoung waktu itu.

Setelahnya dia tertawa.

"Apa? Ngejek?!" Jeongwoo cemberut.

Flash back on

"Aku mau kita balikan. Aku masih sayang sama kamu"  - Haruto.

"Aku juga sayang sama kamu" ucap Doyoung.

"Tapi sebagai teman aja ya Haru?" Sambung Doyoung.

"Aku udah sama kak Jaehyuk. Dia selalu ada buat aku. Aku sayang kak Jaehyuk Haru maaf" Doyoung menggenggam tangan Haruto.

"Iya aku faham. Lagipula aku sadar aku yang udah nyakitin kamu" kata Haruto.

"Pliss cobalah kamu mencintai Jeongwoo. Jeongwoo sayang sama kamu Haru" Doyoung menggenggam erat tangan Haruto.

Haruto diem menatap lembut manik mata Doyoung.

Doyoung tersenyum "kamu pasti bisa" cicit Doyoung.

Haruto memeluk Doyoung erat "makasih Doy. Aku seneng meski cuma jadi temen kamu daripada kita harus gak saling nyapa kaya orang gak kenal"

Doyoung senyum membalas pelukan Haruto.

Flash back off

Jeongwoo diem setelah mendengar cerita Haruto.

"Boleh gak aku usaha buat mencintai kamu?" Haruto berjongkok di hadapan Jeongwoo.

Jeongwoo menatap ragu pada Haruto.

"Kalau gak boleh juga gak apa apa" Haruto pada akhirnya seiring ia bangkit dari jongkoknya.

"Aku takut sakit hati" cicit Jeongwoo pelan.

"Aku gak akan nyakitin kamu Woo janji" Haruto memegang kedua bahu Jeongwoo.

"Aku udah janji ke Doyoung buat bikin kamu bahagia" sambung Haruto.

Jeongwoo tersenyum namun jauh dalam hatinya dia merasa bersalah pada Doyoung. Jika Jeongwoo tahu akan begini mungkin dia gak harus pura pura sakit atau bahkan menjelek jelekan Haruto depan Doyoung.

























Doyoung berjalan ke arah pintu saat terdengar seseorang mengetuk pintu.

Pintu terbuka Doyoung kaget dong Jeongwoo nangis.

"Kenapa Woo?" Doyoung oleng ke belakang saat Jeongwoo berhambur memeluknya.

"Maaf Doy maaf!" Jeongwoo nangis makin kenceng.

"Maaf buat apa? Aku udah lupain semuanya kok" Doyoung menghapus air mata Jeongwoo.

"Aku udah salah selama ini. Aku udah jahat" Jeongewoo sesegukan.

Doyoung senyum kembali memeluk Jeongwoo.

"Yang lalu biarlah berlalu. Mulai sekarang kita temenan lagi ya?" Ucap Doyoung setelah melepas pelukannya.

Jeongwoo senyum di sela tangisnya sambil mengangguk.

"Ekhem" suara seseorang membuat Doyoung dan Jeongwoo noleh.

Doyoung senyum melihat seseorang menghampirinya membawa keresek putih kayanya oleh oleh tuh.

"Kakak bawa apa?" Doyoung mengambil keresek putih tersebut.

"Pajak buat gue kalau masih mau pacaran sama lo" suara orang di belakang Doyoung sambil merebut keresek putih yang tengah Doyoung pegang.

Doyoung mendengus kesal "ish dasar"

"Diem Doy kalau kamu ngumpatin kakak nanti kakak minta pajak yang lebih dari ini ke Jaehyuk" Jihoon mengusak pelan rambut Doyoung lalu masuk ke dalam rumah menemui istri tercinta.

Jeongwoo nahan tawa masih mending dia gak jadi Doyoung.

"Doy aku pamit pulang ya" Jeongwoo masih betah tapi gak enak ada Jaehyuk ngapel.

"Kan baru nyampe Woo" kata Doyoung mengerucutkan bibirnya.

"Gak apa apa Doy kebetulan gue mau ke super market beli pesenan mama" kata Jeongwoo lalu pergi.

"Baikan sama Jeongwoo?" Tanya Jaehyuk duduk di sofa ruang tamu.

Doyoung ngangguk "iya kak lagian gak enak musuhan terus"

Jaehyuk senyum mengusap lembut kepala Doyoung.

"Makin sayang deh" Jaehyuk mengecup puncak kepala Doyoung.

Doyoung nunduk malu.

"Kak Jae mau ngabulin permintaan aku gak?" Tanya Doyoung.

"Selama kakak bisa akan kakak kabulin asal jangan kamu suruh kakak manjat ke bulan kan susah" Jaehyuk terkekeh.

Doyoung ketawa mukul dada Jaehyuk pelan.

"Setahun lagi aku lulus kak, kalau aku lulus kita nikah aja ya?" Doyoung mengalungkan tangannya pada leher Jaehyuk tak lupa ia juga duduk di pangkuan sang dominan.

Jaehyuk nyentil hidung Doyoung "katanya mau kuliah kedokteran"

Doyoung manyun "gak jadi ah takut kak Jae lama nunggu nanti di ambil orang"

Jaehyuk terkekeh pelan betapa gemasnya si manis ini.

"Sayang denger, sekarang kamu sekolah yang bener wujudkan dulu cita cita kamu kak Jae janji bakal setia nunggu kamu" Jaehyuk tersenyum menyibakan poni yang menutupi alis si manis.

Doyoung nampak kecewa dia turun dari pangkuan Jaehyuk.

"Aku tahu siapa kak Asahi" cicit Doyoung pelan.

Deg! Rasanya jantung Jaehyuk berhenti berdetak mendengar ucapan Doyoung.


























Hayo penasaran kan? 😁

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang