Flash back on
Doyoung duduk di sebuah bangku cafe dia di telfon orang gak di kenal dan minta ketemu disini ck ampe Doyoung gak curiga siapa tahu kan orang jahat yang mau ngajak ketemumya.
"Udah lama?" Tanya seseorang.
Doyoung mendongkak.
"Lho kak Asahi!" Doyoung kaget dong.
"Udah buka buku harian Jaehyuk?" Tanya Asahi.
Doyoung ngangguk. Jadi sebelumnya Asahi pernah bilang buat lacak kamar Jaehyuk dan lihat buku harian warna maroon. Setelah ketemu Doyoung baca isinya ternyata tentang Asahi.
"Coba lo sebutin isinya! Gak harus semua cukup intinya aja" perintah Asahi.
Doyoung narik nafas dulu "berusaha melupakan Doyoung dengan mendekati Asahi tapi usahaku gagal bayang bayang Doyoung masih menghantuiku"
Asahi smirk mencoba menahan tangisnya.
"Gue minta jaga perasaan Jaehyuk baik baik. Dia cuma sayang sama lo. Gue berusaha buat Jaehyuk suka sama gue tapi gak bisa. Gue bukan tipekel orang yang memaksakan perasaan orang lain" ucap Asahi lalu pergi.
Doyoung diem dia ngerasa gak enak sama Asahi. Tentu Doyoung faham Asahi pasti sakit tapi dia juga gak mau Jaehyuk di rebut orang egois emang tapi mau gimana lagi Doyoung gak mau mengorbankan kebahagiaanya.
Flash back off
"Maaf udah gak jujur sama kamu" Jaehyuk penuh sesal.
Doyoung nangis "kasihan kak Asahi. Dia pasti ngerasa jadi pelampiasan"
"Kak Jae jahat!" Sambung Doyoung.
Jaehyuk tersentak mendengarnya.
"Kakak gak maksud buat dia terluka tapi...
"Tapi apa kak? Nyatanya kak Asahi sekarang pasti terluka! Kenapa sih kak Jae harus lakuin itu? Kak Asahi ngarep ke kakak tahu!" Doyoung makin nangis.
Jaehyuk cuma diem yang di bilang Doyoung ada benarnya juga namun Jaehyuk juga gak tahu kalau semuanya akan seperti ini.
"Sekarang apa yang harus kakak lakuin menurut kamu?" Jaehyuk bertanya pada Doyoung yang menatap ke arah lain.
"Temui kak Asahi. Minta maaf sama dia kak! Kalau kakak mau mempertahankan aku" Doyoung lalu pergi.
Jaehyuk memejamkan matanya menjambak rambutnya frustasi.
Malam harinya Jaehyuk menelfon Asahi. Mereka membuat janji untuk bertemu di suatu tempat.
"Ada apa?" Asahi datar setelah duduk di hadapan Jaehyuk.
"Kamu kenapa harus ketemu Doyoung?" Jaehyuk tak kalah datar.
Asahi menghela nafas "takdir"
Jaehyuk mendecak kesal "kamu mau menghancurkan hubunganku dan Doyoung?"
Asahi mendecih "untuk apa? Buang buang waktu!"
"Aku emang bilang kita pernah deket tapi aku gak bilang kalau kita pernah....
"Cukup!" Bentak Jaehyuk sampe orang orang merhatiin mereka.
Jaehyuk narik nafas mencoba tenang.
"Malam itu aku mabuk. Aku minta maaf!" Ucap Jaehyuk pelan.
Asahi cuma terkekeh.
"Lagipula aku hanya menciumu kan? Jadi menurut aku lupain aja" Jaehyuk menambahi.
"Hanya kamu bilang?! Mungkin buat kamu gak berarti apa apa tapi buatku itu ada artinya Jae!" Asahi bicara pelan namun penuh emosi.
"Ciuman itu bukan pelecehan sexual Asahi! Jadi udahlah lupain aja!" Jaehyuk menghela nafas kasar.
Asahi mendecak lalu pergi.
"Dasar buaya! Kalau gak suka ngomong aja jujur ini udah cipokan berkali kali bilangnya lupain aja! Dih emang gue lonte!" Gerutu Asahi marah marah sendiri.
"Nyesel pernah suka sama lo Jae!" Asahi memukul tihang listrik tak berdosa untung jalanan agak sepi.
Di tempat lain Doyoung lagi nangis dia sebenernya takut kalau Jaehyuk bakal lebih memilih Asahi di banding dirinya.
"Kamu bengong? Kenapa?" Junkyu duduk di samping Doyoung.
"Gak apa apa kok kak" sahut Doyoung tersenyum.
Junkyu cuma menghela nafas "kakak tahu kamu lagi bohong" bathin Junkyu.
Tak lama kemudian Jihoon datang bawa kantong keresek berukuran sedang kayanya isinya makanan deh.
"Nih Doy siapin sana nanti kita makan bareng!" Jihoon menyerahkan kantong kresek tersebut.
Doyoung males sebenernya tapi mau gimana lagi harus nurut sama kakak ipar.
Setelah siap mereka makan bersama bahkan Junghwan makan paling lahap maklum aja bangun bobo terus lihat makanan langsung sikat dong pastinya.
Aduh gimana nih akhir asmara Jaehyuk dan Doyoung?
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
أدب الهواة"kamu lagi marahan ya sama Haruto?" - Jaehyuk "aku udah lama putus sama dia kak" - Doyoung