Hallo. Aku iseng bikin cerita lagi nih. Buat selingan sama cerita yang sebelumnya juga sih. Langsung baca aja yuk. Happy reading guys🤗
Sorry for typo365 hari
Bayangmu masih menghalangi hati ku berlari
Bagaimana ku bisa temukan cinta yang baru
Bila kau, masih difikiranku.
Hamparan bunga menjadi fokus gadis yang sedang duduk dibawah pohon rindang. Dia tidak sendiri, namun sepertinya dia dan kedua sahabatnya ini masih terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Tiara masih sibuk dengan pikirannya.
"Udah satu tahun sam. Loe udah bahagia sama dia. Tapi gue masih ada ditempat yang sama, tempat dimana loe dan kenangan kita masih tersimpan dengan sempurna dihati gue" batin tiara.
Hiks hiks...
Suara tangisan mengalih pandangan tiara yang tadinya kedepan menoleh kesampingnya. Dimana ada gadis yang imut dengan rambut yang dicepol sedang menghapus air matanya.
"Kenapa loe?" Tanya keisya yang sedari tadi sibuk dengan hp nya.
"Gue sedih banget abis baca cerita ini. Masak si cowoknya tega ninggalin pacarnya demi cewek lain?? Dasar buaya emang" jawab ziva. Tiara dan keisya saling pandang lalu kompak memutar bola mata mereka jengah.
"Itu cuma cerita novel aja gak usah lebay" ucap keisya
"Iiihh ini tuh bukan lebay kei tapi ini tuh sukses bikin gue baper. Loe gak ngerasain sih gimana rasanya jadi nih cewek" jawab ziva
"Emang loe pernah ngerasain?" Tanya keisya
"Enggak" jawab ziva dengan tampang polosnya
"Lama-lama gue makan loe jiipp" ucap keisya. Sedangkan ziva cemberut mendengar ucapan keisya. Tiara tersenyum tipis melihat perdebatan tidak penting kedua sahabatnya ini.
"Ngapain kalian disini? Bolos yaa?" Ucapan seseorang yang tiba-tiba berada dibelakang mereka sukses membuat ketiga gadis ini terkejut.
"Eehh pak ketos. Hehehe. Kita gak bolos kok, kita lagi belajar" jawab ziva pada pemuda tinggi didepannya.
"Belajar apa?" Tanya pemuda itu lagi
"Ini nih belajar fisika" jawab ziva sambil memperlihatkan buku fisikanya
"Kenapa disini? Bisa dikelas kan?" Tanyanya lagi
"Kelas kita lagi jamkos kak, jadi kita kerjainnya disini aja. Lagian dikelas rame bikin kita gak fokus" jawab keisya
"Ya udah cepet masuk kelas sana. Baru kelas X udah bolos aja" ucap pemuda itu lagi.
"Yeee udah dibilangin kita gak bolos kok gak percaya sih" jawab ziva
"Kalo kalian belajar ya bawa buku semua bukan cuma satu yang bawa" ucap pemuda itu
"Kita sekelompok kak, ngapain bawa buku banyak-banyak" jawab ziva.
Pemuda itu menghela nafas lelah. Ada saja jawaban dari adik kelasnya ini.
"Cepet masuk sebelum gue hukum. Dan buat loe sampai gue lihat loe gak pakai atribut sekolah lengkap siap-siap aja dapat hukuman dari gue atau dari bk" ucap pemuda itu sambil menunjuk tiara. Namun yang ditunjuk sepertinya terlihat tidak peduli.
"Ya udah sana masuk, ngapain masih disini?" Lanjutnya
"Iya-iya kak anrez yang bawel kita masuk kelas" jawab ziva lalu memarik keisya dan tiara menuju kelas. Sedangkan anrez hanya mampu menggelengkan kepalanya menanggapi adik kelasnya itu.*****
"Nuc, nanti gak usah ke kantin yaa. Aku bawain bekal buat kamu" ucap mahalini.
"Iya. Nanti kita makan bareng dikelas aja" jawab nuca
"Bucin terus" celetuk anrez
"Makanya cari pacar sono" jawab nuca
"Dari mana loe?" Lanjutnya
"Biasa, dari keliling gue" jawab nuca
"Proposal yang disuruh bu ira kemarin udah?" Tanya nuca
"Udah kok. Nanti tinggal gue susun terus kasih ke bu ira deh" jawab anrez
"Syukur deh kalo gitu" ucap nuca.
"Ini kok guru-guru lama ya masuknya?" Tanya anrez
"Lagi pada rapat" jawab nuca
"Ya udah deh gue ke ruang osis aja mau lanjutin kerjaan gue" ucap anrez dan berlalu meninggalkan kelasnya.*****
Anrez berjalan menyusuri koridor yang lumayan ramai. Tatapan perempuan yang terpesona dengannya mengiringi langkahnya. Sudah biasa bagi seorang Anrez Adelio. Ketua osis serta ketua club basket yang memang memiliki wajah tampan dengan perawakan tingginya membuat kaum hawa berlomba menjadi pendampingnya. Anrez hanya acuh melihat tatapan para perempuan yang melihatnya sedari tadi. Anrez yang tadinya ingin membuka pintu ruang osis mengurungkan niatnya saat mendengar alunan nada piano yang sangat indah. Ruang osis dan ruang musik memang berdampingan. Anrez melangkahkan kakinya menuju sumber suara. Pintu ruang musik tertutup membuatnya tidak tau siapa yang memainkan melodi indah ini.
"Siapa ya yang main?? Kok gue jadi kepo gini?" Gumam anrez
"Masuk gak yaa?? Udahlah masuk aja dari pada penasaran" ucap anrez lalu membuka pintu ruang musik
CEKLEK
Pintu ruang musik terbuka menampakkan seorang gadis cantik yang masih menunduk menekan tuts piano untuk menghasilkan nada yang indah.
"Permainan loe bagus" ucapan anrez sukses membuat gadis itu mendongak dan menghentikan permainannya.
"Haah??? Elo???" Ucap anrez kaget saat mengetahui sang pemain piano tersebut.Kira-kira siapa yaa cewek yang mainin piano??? Kok anrez kelihatan kaget gitu yaa??
Semoga kalian suka dengan cerita ini yaaa. Jangan lupa vote and commentnya. Sampai jumpa di part selanjutnya😉