Part 17

179 39 33
                                    

Haaaiiii🤗 pasti lama banget kan nunggu nya?? Atau emang gak ada yang nunggu?? Ya udah lah yaa langsung baca aja gak usah banyak omong😄
Sorry for typo🙏




"Gue gak papa kok. Makasih yaa" ucap tiara sambil menatap pemuda didepannya dengan tatapan bahagia.
Pemuda itu menatap mata tiara dalam, terselip rasa rindu dihatinya. Kapan terakhir dia bisa sedekat ini dengan tiara? Kapan terakhir dia bisa memeluk tiara? Banyak pertanyaan yang muncul dibenaknya, namun dengan secepat kilat dia menepisnya.
"Lain kali hati-hati" ucap pemuda itu datar.
"Sekali lagi makasih ya kak" ucap tiara yang belum memudarkan senyumannya. Pemuda itu hanya mengangguk singkat lalu pergi.


*****


Disisi lain anrez menatap tajam kedua orang yang masih nyaman dengan pelukan mereka. Dilihatnya tiara yang menatap bahagia pada pemuda yang menolongnya. Anrez menghembuskan nafas kasar, merasa gagal melindungi gadis itu dan merasa bahwa tiara memang benar-benar tidak suka padanya. Ingatannya melayang pada saat mereka mengadakan camping dimana anrez menemukan lyodra yang menangis karena ulah tiara.
"Apa emang bener kalo loe suka sama nuca ra? Tapi kenapa seolah-olah elo bales harapan gue ke loe" batin anrez
Yah, pemuda yang menolong tiara tadi adalah nuca. Sahabatnya sendiri. Anrez yang tak ingin terus merasa emosi memilih pergi untuk menenangkan perasaannya yang sedang berantakan.
"Eehh kak anrez mau kemanaa??" Anrez mengabaikan teriakan lyodra. Tujuannya saat ini adalah rooftop sekolah.


*****


Tiara sedari tadi tak bisa menahan dirinya untuk terus tersenyum. Dia bahagia? Sangat. Sudah lama dirinya merasa jauh dengan nuca namun pada akhirnya dengan adanya kejadian tadi tiara merasa bahwa nuca masih peduli terhadap dirinya.
"Udah kali ra, kering tuh gigi nanti" ucap keisya jengah melihat sahabatnya yang satu ini tidak berhenti senyum
"Iihh gue kan seneng kei, kak nuca tadi nolongin gue" pekik tiara tertahan
"Reflek kali tuh orang nolong elo. Jangan gr dulu deh mendingan" jawab keisya
"Ya ampun kei, gak bisa banget loe lihat sahabat sendiri bahagia" ucap tiara
"Gue cuma gak mau loe terlalu berharap lebih ra, ingat loe juga harus jaga perasaan loe sendiri" ucap keisya
Tiara menganggukkan kepalanya sembari tersenyum lebar, keisya yang melihat itu langsung memeluk sahabatnya itu dengan erat.
"Gue cuma gak mau loe terluka lagi ra" ucap keisya lirih.
"Iya gue tau kok" balas tiara
"Heh ngapain kalian pelukan disini? Kalian masih normal kan?" Tanya ziva yang baru saja datang dari toilet.
"Enak aja. Kita masih normal yaa" jawab keisya
"Ya lagian loe berdua aneh. Gak ada angin gak ada hujan terus pelukan disini" ucap ziva
"Emang ada apa sih?" Lanjutnya
"Gak ada apa-apa. Yuk ke kelas bentar lagi bel pulang sekolah" ajak tiara. Keisya dan ziva menganggukkan kepala mereka lalu menuju kelas.


*****


Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Namun tiara masih berkutat dengan buku tugasnya, sedangkan keisya dan ziva memilih untuk pulang terlebih dahulu karena sudah lapar katanya. Tinggal satu nomor lagi, tiara bergegas menyelesaikan tugasnya supaya bisa lebih cepat untuk pulang.
"Akhirnya selesai juga" gumam tiara. Dia segera memasukkan buku dan alat tulisnya kemudian berlalu dari kelasnya. Tiara menatap jam tangan yang dipakainya lalu tersentak kaget.
"Hah? Udah jam 4? Duuhh pasti udah gak ada angkot atau bus yang lewat, mau pesen ojol hp gue mati lagi. Masak gue jalan kaki siihh?" Gerutu tiara. Dia mencoba untuk menunggu didepan gerbang siapa tau saja masih ada angkutan umum yang lewat. Belum lama dia menunggu ada sebuah motor sport yang berhenti didepannya. Motor yang akhir-akhir ini sering menjemput dan mengantar tiara pulang.
"Kak anrez?" Gumam tiara pelan.



*****



Setelah kejadian di lapangan indoor tadi anrez belum sama sekali kembali ke kelasnya. Masih malas untuk bertemu dengan nuca dan akhirnya dia ketiduran di rooftop sekolah. Anrez yang melihat hari sudah mulai petang pun berjalan menuruni tangga untuk menuju kelasnya. Setelah mengambil tas sekolahnya anrez bergegas mengambil motornya di parkiran sekolah, tatapannya beralih pada seorang gadis yang terlihat menunggu sesuatu. Awan yang tadinya cerah kini terlihat menghitam diiringi rintikan-rintikan kecil yang mulai turun. Anrez memutuskan untuk menghampiri tiara.
"Naik" ucap anrez dingin.
"Eehh gak usah kak nanti ngerepotin elo" tolak tiara halus. Sebenarnya tiara mau saja pulang dengan anerez namun memdengar nada dingin dari ucapan anrez membuat tiara ragu.
"Nuca udah pulang sama lini. Jangan lupa juga lini itu ceweknya nuca" entah mengapa anrez langsung mengucapkan kata itu pada tiara. Sepertinya dirinya masih merasa kesal dan juga ingin memberitahukan tiara bahwa nuca sudah ada yang punya. Sedangkan tiara menatap anrez bingung.
"Kenapa tiba-tiba bahas kak nuca?" Tanya tiara
"Loe lagi nungguin dia jemput kan?" Tanya anrez balik
"Enggak kok. Gue lagi nunggu angkutan umum" jawab tiara
"Ya udah naik. Gue anter" ucap anrez.
"Beneran gak papa?" Tanya tiara. Anrez hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Tiara pun bergegas naik ke motor anrez dsn pulang ke apartemennya. Sesampainya di depan apartemen tiara hujan langsung turun dengan derasnya. Tiara langsung menarik lengan anrez untuk berteduh terlebih dahulu karena tadinya anrez kekeh ingin langsung pulang.
"Minum dulu kak biar anget" ucap tiara sambil menyodorkan secangkir teh yang telah dibuatnya. Tiara masih menatap anrez yang terus diam, ini bukan seperti anrez yang biasanya.
"Loe kenapa sih kak? Kok diem aja?" Tanya tiara
"Gak papa" jawab anrez datar
"Gue ada salah sama loe?" Tanya tiara lagi.
"Loe suka sama nuca?" Bukannya menjawab anrez malah balik bertanya pada tiara
"Ha? Enggak kok, kata siapa?" Jawab tiara.
"Tatapan loe ke dia tadi udah nunjukin kalo loe suka sama dia. Seneng kan loe ditolong nuca tadi?" Tanya anrez
"Eehh gak gitu kak" jawab tiara
"Terus apa ra?" Sentak anrez dirinya emosi saat tiara yang tak kunjung menjawab pertanyaannya. Dadanya sesak saat tau bahwa gadis yang dicintainya menyukai orang lain. Dan sialnya, orang lain itu adalah sahabatnya sendir.
"Kenapa seolah-oleh gue ngerasa kalo loe ngasih harapan ke gue? Kenapa gue bodoh banget dan gak pernah sadar kalo loe gak suka sama gue? Kenapa?" Tiara menatap anrez sendu. Bukan, bukannya tiara tak ingin menjelaskan semuanya pada anrez, namun dirinya bingung ingin menjelaskan dari mana tentang nuca dan dirinya. Anrez yang tak kunjung mendapatkan jawaban langsung bangun dari duduknya dan bergegas pergi. Belum sampai didepan pintu anrez merasakan seseorang memeluknya dari belakang.
"Hiks jangan pergi kak. Gue sayang sama loe" ucap tiara sembari memeluk anrez. Air matanya sudah mengalir deras saat anrez ingin pergi dari apartemennya.
"Gue gak bisa jelasin sekarang tentang gue ataupun kak nuca sama loe tapi gue gak pernah suka sama kak nuca gue sukanya sama loe. Gue cinta sama loe" racau tiara menyampaikan perasaan yang sudah dipendamnya. Terlalu cepat memang untuk mereka yang baru saja beberapa bulan bertemu, namun tak ada yang tau kapan munculnya perasaan itu bukan??
Anrez membalikkan tubuhnya menghadap tiara. Tangannya menangkup kedua pipi tiara dan menghapus air mata gadis itu. Anrez menatap tiara dalam seakan menyampaikan bahwa anrez juga mencintai gadis yang ada didepannya ini.
"Gue cinta sama loe ra" ucap anrez lembut.
"Mau jadi pacar gue?" Tanyanya.











Emang yaaa. Kalau gak digantung ya gak ada kepastian gitu😅 tapi kalian mah pasti tau lah yaaa jawaban tiara apa. Jangan lupa vote and comment guys. Sampai jumpa di part selanjutnya, byeee🤗

Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang