Part 22

138 25 13
                                    

Hallo guys😄 apa kabar?? Semoga baik yaa. Mumpung otak lagi gak buntu mari kita lanjutkan cerita ini😁
Semoga masih nyambung yaa alurnya.
Langsung aja yuk👇
Sorry for typo🙏





Ku tak ingin jauh
Tak ingin berpisah
Mengapa semua selalu indah
Saat dengan mu
Sayang untuk di akhiri

Anrez menatap tiara yang sedang memakan telur gulung nya dengan semangat, seperti orang yang belum makan dari kemarin. Anrez tersenyum tipis saat melihat tiara yang sedang cemberut karena makanannya telah habis.
"Kan kamu yang habisin ra, kok kamu yang ngambek juga" ucap nya
"Enggak kok aku gak ngambek" ucap tiara masih dengan muka cemberut nya.
"Kalo gak ngambek kenapa tuh bibir di majuin? Mau dicium?" Tanya anrez. Tiara membulatkan matanya lalu memukul bahu anrez.
"Mesum" cibir tiara
"Ya udah besok kan bisa beli lagi. Abang nya udah gak ada" ucap anrez
"Iya" ucap tiara sembari menyandarkan kepalanya di bahu anrez.
"Kenapa?" Tanya anrez
"Gak papa. Suka aja nyender di bahu kamu. Nyaman" jawab tiara. Anrez tersenyum simpul lalu mengelus puncak kepala tiara pelan.
"Pulang aja yuk ra, udah sore banget ini" ajak anrez, namun tidak ada jawaban sama sekali dari tiara. Anrez menunduk melihat wajah tiara yang sudah memejamkan matanya.
"Astaga kebo banget sih cewek gue, baru aja nyender udah ke alam mimpi aja" ucap anrez
"Tapi kasihan sih kelihatannya capek banget, gue gendong aja lah" lanjutnya. Anrez pun mengangkat tubuh tiara ke mobil nya dan segera mengantarkan gadis itu pulang.

Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hati ku terluka

Tiara menatap langit malam yang sedang cerah di balkon kamarnya. Pertemuan nya dengan orang tua anrez sangat mengejutkan untuk nya. Dada nya terasa sesak, ada rasa takut kehilangan anrez namun dirinya tau jika dia dan anrez terus bersama akan banyak sekali rintangan kedepannya.
"Gue gak mau kayak dulu lagi kak, bolehkan gue bahagia sama dia nantinya? Gue gak mau kehilangan lagi" gumam tiara sambil menatap bintang yang paling terang.
Keesokan harinya.
Tiara sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya. Berulang kali dia menghela nafas panjang guna menghilangkan beban yang ada di hatinya. Rasanya, ada banyak bebatuan yang menghantam hatinya sampai terasa begitu menyesakkan. Langkah nya terhenti saat melihat seorang pemuda yang sedang berjalan ke arah lapangan indoor. Senyuman mulai terbit di sudut bibir tiara.
"Kak anreeezz" panggil nya sembari berlari kecil menghampiri anrez
"Apa?" Tanya anrez
"Gak papa kok cuma nyapa doang" jawab tiara
"Ya udah gue mau main basket dulu" ucap anrez
"Eehh kak tunggu" ucap tiara memegang lengan anrez supaya tidak pergi. Anrez hanya mengangkat alis nya penuh tanya.
"Loe masih marah sama gue?" Tanya tiara yang hanya dibalas gelengan kepala oleh anrez.
"Tapi kenapa akhir-akhir ini loe cuek banget sama gue?" Tanya tiara (eett dah lupa lagi kenapa pakai loe gue lagi🤦‍♀️ maafkan yaa. Tapi gk papa deh gak ku ubah kalo gak cocok nanti aja kalo udah selesai di benerin lagi karena aku yakin banget banyak typo yang bertebaran. Dah yok lanjoott ke cerita)
"Loe pasti tau kenapa gue cuekin loe" jawab anrez
"Gue cuma butuh jawaban loe, kenapa sulit banget buat loe jelasin semuanya sama gue?" Lanjutnya
"Kalo loe diem aja gue gak bisa tau dan gak akan bisa bantu perbaiki masalah loe sama nyokap gue di masa lalu. Gue juga gak bisa nanyain ini sama nyokap gue kalo gue belum putus sama loe. Gue nunggu loe ra" ucap anrez sembari menatap tiara tajam. Setetes air mata jatuh di pelupuk mata tiara, gadis itu tau anrez kebingungan tapi dia juga ragu untuk menceritakan semuanya.
"Apa kita harus nya pisah aja?" Tanya tiara dengan tatapan kosong nya.

Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah hati ku kamu

Anrez mengepalkan tangan nya keras mencoba menahan amarah nya. Dia tak ingin menerka-nerka apa yang terjadi di masa lalu mama nya dan tiara. Dia baru saja kembali dari luar negeri 2 tahun yang lalu saat kakaknya meninggal. Setelah itu anrez merasa semua keluarga nya baik-baik saja. Namun mengapa setelah mamanya bertemu dengan tiara sikapnya berbeda? Anrez menghela nafas dan mengacak rambutnya kasar. Menunggu tiara menjelaskan semuanya adalah keputusannya. Namun siapa sangka jika gadis itu lebih memilih untuk berpisah darinya.
"Gue gak akan bisa ngelepas elo ra, jangan buat gue makin tersiksa karena jauh dari loe. Gue bener-bener gak bisa" gumam anrez


*****



Ziva dan keisya menatap heran manusia yang duduk dibelakang nya. Sedari tadi gadis itu hanya diam dan tidak mengucapkan satu kata pun.
"Tiara kenapa ya kei?" Tanya ziva
"Gue gak tau. Kayaknya lagi berantem sama kak anrez deh" jawab keisya
"Iya yaa. Mereka gak pernah kelihatan bareng lagi. Masalahnya serius banget apa yaa? Kok lama bener gak pada baikan?" Tanya ziva
"Apa kita bantu aja yaa" lanjutnya
"Gila aja kali loe main bantuin orang. Masalah mereka aja kita gak tau gimana mau bantuin?" Tanya keisya
"Iya juga sih kei, tapi kasihan tiara dia ngelamun terus akhir-akhir ini" jawab ziva
"Udah, kasih mereka waktu aja. Kalau tiara mau cerita juga dia bakal cerita kok sama kita" ucap keisya. Ziva menganggukkan kepalanya paham.



*****



Lyodra sedang menunggu jemputan di depan pagar sekolahnya sembari memainkan hp nya. Dirinya merasa sangat bosan saat ini, kakaknya yang biasanya membawa mobil kini menggunakan motornya karena ingin berduaan dengan sang kekasih.
"Gini amat yak nasib jomblo" gumam lyodra. Pandangan nya tertuju pada anrez yang sedang berjalan menuju motornya. Seketika mata nya berbinar diiringi senyuman nya yang merekah.
"Kak anrez" panggil nya sembari menghampiri anrez
"Lho? Kok belum pulang ly?" Tanya anrez
"Iya nih belum di jemput-jemput juga padahal udah hampir setengah jam. Aku boleh nebeng sama kak anrez gak?" Tanya lyodra. Anrez tersenyum dan mengacak pelan puncak kepala lyodra.
"Ya boleh dong. Yuk naik" ajak anrez. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap mereka penuh luka.
"Loe yakin mau bersaing sama dia lagi? Gak takut kalah lagi?" Tiara yang sedari tadi melamun dikejutkan oleh seseorang yang berada di samping nya.
"Gue gak lagi bersaing sama dia" jawab tiara
"Setau gue lyodra suka deh sama anrez dan gue lihat anrez nyambut cukup baik tuh sama sikap lyodra" ucap orang itu lagi.
"Gue yakin gak semua cowok sama brengsek nya kayak elo" ucap tiara menatap orang itu tajam
"Gue cuma milih orang yang terbaik buat hidup gue, dan gue rasa loe bukan orang itu" ucap pemuda di depan nya. Tiara tersenyum miring memanggapi jawaban dari pemuda itu.
"Terbaik? Kalo dia terbaik dia gak akan berpaling dari loe. Dan loe lihat sekarang? Bahkan dia ngejar-ngejar cowok yang udah punya cewek, di depan loe pula" jawab tiara
"Apa jangan-jangan loe nya aja yang gak bisa jadi yang terbaik buat seseorang?" Lanjutnya. Ucapan tiara membuat emosinya naik, dia mengangkat tangan nya bersiap untuk menampar tiara. Tiara langsung menahan tangan pemuda itu lalu menghempas nya kasar.
"Loe gak berhak buat nyentuh ataupun nyakiti gue lagi samuel" ucap nya tajam lalu pergi meninggalkan samuel yang sedang kesal.
"Aaahh sial. Awas aja loe tiara" gumam samuel.









Song : Tiara Andini ft Arsy Widianto - Bahaya.

Ada yang nunggu cerita ini gak siihh??? Enggak yaa😁 gak bisa mastiin ke kalian kapan bisa up tapi kalo ada ide pasti aku langsung bikin sih. Semoga part ini menghibur kalian yaa, jangan lupa vote and comment nya guys. Sampai jumpa di part selanjutnya byeee🤗

Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang