Part 23

188 23 4
                                    

Lagi insom nih, dari pada bingung nyari posisi tidur tapi tetep gak bisa nyenyak mending nulis aja lah yaa.
Langsung baca aja yuk👇
Sorry for typo🙏









Seorang gadis cantik sedang berjalan di koridor sekolah. Suasana baru, lingkungan baru, orang-orang baru membuatnya sedikit risih dan merasa canggung. Gadis bermata biru dan berambut coklat yang di gerai nya membuat para kaum adam terpana dengan kecantikannya. Gadis ini memutar bola matanya kesal. Dia tak ingin menjadi pusat perhatian semua orang. Lama mencari akhirnya dia menemukan ruangan kepala sekolah, dia pun langsung masuk setelah mengetuk pintu.
"Kamu siswa baru pindahan dari amerika bukan?" Tanya pak kepala sekolah
"Iya pak" jawab nya
"Kamu masuk di kelas XI IPA 2 kamu tunggu sebentar yaa nanti akan ada yang menemani kamu untuk ke kelas baru kamu" ucap kepsek. Baru saja gadis ini ingin menjawab namun sebuah ketukan pintu menghentikan nya.
"Maaf pak, bapak manggil saya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seseorang yang mengetuk pintu itu.
"Iya saya manggil kamu. Tolong antar siswi baru ini ke kelas kamu yaa. Dan tolong kenalkan lingkungan sekolah ini juga" jawab kepsek
"Oh iya pak" jawab nya. Sudah biasa memang, menjabat sebagai ketua osis di sekolah nya membuat dirinya sering berurusan dengan murid baru dan menjelaskan tentang sekolah nya. (Tau kan yaa siapa orang nya??) Anrez langsung menatap gadis yang sedari tadi diam memperhatikan percakapan dirinya dan sang kepala sekolah mereka.
"Yuk bareng gue ke kelas" ajak anrez yang dijawab dengan anggukan singkat.
Setelah berpamitan pada sang kepala sekolah anrez dan gadis yang belum dia ketahui namanya berjalan menuju kelas nya.
"Nama loe siapa?" Tanya anrez
"Kiara" Anrez menghentikan langkahnya saat mendengar jawaban gadis di samping nya. Sedangkan gadis itu menatap bingung padanya.
"Kenapa?" Tanya kiara
"Gue ngerasa gak asing sama loe dan nama loe" jawab anrez
"Gue juga" jawab kiara dengan senyuman tipisnya.
"Apa kita pernah ketemu sebelumnya?" Tanya anrez
"Gue gak tau. Tapi gue yakin kedepannya kita akan saling berkaitan satu sama lain" jawaban gadis itu membuat anrez semakin kebingungan. Dia mencoba mengingat nya namun tak menemukan jawaban sama sekali.
"Yuk ke kelas, udah bel masuk" ajak kiara. Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas mereka.




*****




Sedari tadi nuca masih diam mematung, dirinya sangat terkejut dengan kehadiran seseorang di kelas nya. Gadis yang sangat amat berarti dikehidupannya kini ada di depan matanya. Namun ada yang membuat dirinnya janggal, gadis itu tidak menyadari dirinya bahkan seperti orang yang tidak kenal.
"Nuc, kok kamu ngelamun sih?" Tanya mahalini
"Enggak kok lin" jawab nuca
"Kamu ngerasa gak sih, anak baru itu mirip banget lho sama tiara cuma beda di mata sama rambut nya doang. Namanya hampir sama pula. Apa dia kakaknya tiara yaa?" Ucap mahalini.
"Maybe" ucap nuca singkat. Nuca menatap kiara dengan tatapan yang sulit di artikan dan kebetulan juga kiara sedang menatap ke arah nuca. Namun dengan cepat kiara mengalihkan perhatiannya ke arah lain.
Bel pulang sekolah menggema di seluruh ruangan, membuat siswa-siswi SMA Idola yang tadinya mengantuk kembali bersemangat untuk pulang ke rumah nya masing-masing. Nuca segera merapikan alat tulisnya dan segera keluar untuk mengejar kiara.
"Kamu pulang sendiri dulu ya lin, aku ada urusan" tanpa menunggu jawaban dari mahalini, nuca langsung keluar dari kelasnya mencari kiara.
"Tunggu" ucap nuca menahan lengan kiara. Kiara langsung menghempas kasar tangan nuca.
"Kenapa?" Tanya nya.
"Apa loe gak inget sama gue? Loe lupa sama gue ki?" Tanya nuca
"Gue inget. Tapi gue gak mau lagi kenal sama loe" jawab kiara
"Kenapa?" Tanya nuca
"Gue gak mau kenal sama orang yang ngebela pembunuh kayak loe" jawab kiara tajam
"Gue gak pernah belain dia ki, loe yang langsung pergi dan ngilang tanpa kabar. Loe nutup semua akses loe dan ngebuat gue dan yang lain susah buat nemuin loe" ucap nuca
"Balik ya ki, pulang ke rumah. Kasihan mama sama papa, mereka pasti kangen banget sama loe" lanjutnya.
"Bukannya udah ada yang gantiin gue yaa? Kayaknya dia juga berhasil bikin mereka lupa sama gue" ucap kiara
"Kiara denger. Lyodra udah ada disana dari kita kecil, sebelum loe pergi dan loe juga tau itu. Loe sayang kan sama dia?? Loe udah anggep lyodra kayak adek loe sendiri. Jadi jangan jadiin lyodra alasan buat loe gak balik lagi ke rumah" ucap nuca.
"Balik ke rumah lagi kiara gue mohon" lanjutnya sembari memeluk erat kiara. Dirinya juga sangat merindukan gadis yang ada dipelukannya saat ini.
"Gue gak mau pulang kalau masih ada pembunuh itu" ucap kiara
"Dia udah di usir sama mama waktu loe pergi jadi balik pulang yaa. Kasihan mama sama papa" ucap nuca. Kiara mengangguk setuju. Nuca pun menggandeng tangan kiara menuju parkiran untuk mengambil motornya.




*****




"Kalo gak ada yang mau loe omongin mending minggir. Gue mau pulang" ucap anrez. Tadi saat dirinya ingin mengambil motornya tiara memanggilnya dan bilang bahwa ingin mengatakan sesuatu, namun sudah 15 menit menunggu tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut tiara.
"Gimana sama keputusan loe?" Tanya tiara
"Loe beneran mau putus? Loe gak mau jelasin apapun tentang masalah loe sama nyokap gue dulu gimana?" Tanya anrez
"Seberat apa masalah loe sama nyokap gue ra? Kenapa gampang banget buat loe nyerah gitu aja sama hubungan kita?" Lanjutnya.
"Karena dia yang udah ngebunuh gio, dia gak akan bisa pacaran sama orang yang notabene nya adalah adik dari orang yang dia bunuh" bukan, bukan tiara yang menjawab melainkan kiara. Dia dan nuca tidak sengaja memdengarkan obrolan anrez dan tiara.
"Kak kiara" gumam tiara. Dia langsung berlari ke arah kiara dan memeluknya.
"Kakak kemana aja? Kenapa pergi gitu aja" ucap tiara.
"Gue gak pernah kenal pembunuh kayak elo" ucap kiara sembari mendorong tiara agar menjauh dari dirinya.
"Bener yang dibilang sama dia?" Tanya anrez. Tiara menunduk bingung ingin menjelaskan seperti apa.
"Jawab" bentak anrez
"Maaf kak" ucap tiara pelan.
"Loe pikir dengan kata maaf bisa bikin kakak gue bangun lagi ha?" Tanya anrez. Tiara semakin menundukkan kepalanya takut. Air mata mulai membasahi pipi nya.
"Kita putus" ucap anrez
"Jangan pernah loe temuin gue lagi" lanjutnya lalu pergi meninggalkan area sekolah.




*****




Keesokan harinya. Anrez berjalan dengan tatapan dinginnya, kejadian kemarin masih terus berputar di otak nya. Bagaimana bisa dia bisa jatuh cinta terhadap orang yang membunuh kakaknya sendiri. Dan yang membuat dirinya kesal adalah tiara yang tidak pernah mengatakan apapun padanya.
"Brengsek" gumam anrez sembari mengacak rambutnya kasar.
"Hey" sapa kiara
"Loe gak papa?" Tanya kiara. Anrez menoleh lalu tersenyum tipis
"Gak papa cuma pusing aja" jawab anrez.
"Gue anter ke uks yaa" ucap kiara lalu menggandeng tangan anrez menuju ke uks. Tiara yang sedari tadi memperhatikan anrez menghela nafas nya pelan. Dada nya terasa sangat sesak, air matanya tak bisa lagi dia tahan. Tiara membuka pintu ruang musik dan menuju ke arah piano. Menekan tuts piano dengan pelan.

Oh tuhan tolong
Jaga dirinya disana
Aku disini kan menunggu
Hingga dirikubdan dirinya
Indah pada waktunya.

Tiara menutup matanya pelan. Berharap kisahnya akan indah pada waktunya. Membiarkan waktu menhapus lukanya.




Song : Rizky Febian ft Aisyah Aziz - Indah Pada Waktunya.

Haaayyy gimana part kali ini??? Agak panjang tapi kayaknya bikin pusing yaaa, apa aku aja yang berasa nulisnya lama tapi tetep pendek part nya🤣 aku juga pusing banget sih pas nulis bingung banget. Udah tau intinya tapi kalau dijabarin juga bikin mikir lagi. Tapi semoga kalian suka yaa, semoga masih nyambung juga sama alur ceritanya. Jangan lupa vote and comment nya guys.
Sampai jumpa di part selanjutnya byee🤗🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang