Part 18

174 39 16
                                    

Haaaiii mumpung lagi free dan otak lagi encer up nya agak cepet niihh😄 semoga masih suka dan gak bosen yaa sama ini cerita. Langsung gas baca yuk👇
Sorry for typo🙏





Tiara masih diam mematung mendengar pernyataan anrez, dia menatap mata anrez yang selalu menatapnya teduh dan selalu berhasil membuat getaran aneh didadanya. Tiara menghela nafas pelan mencoba menghilangkan rasa gugupnya lalu menganggukkan kepala pelan sebagai jawaban.
Anrez yang melihat tiara menganggukkan kepala pun merasa sangat bahagia, perasaannya terbalas.
"Beneran?" Tanya anrez
"Iya" jawab tiara mengembangkan senyumnya. Anrez menarik lengan tiara pelan, didekapnya gadis yang sudah menjadi miliknya saat ini.
"Makasih" ucap anrez pelan. Tiara melepaskan pelukan anrez dan menatap anrez bahagia.
"Sama-sama kak" ucap tiara.



*****



Pagi ini sekolah digemparkan dengan kabar jadian nya sang most wanted sekolah dengan gadis tukang rusuh. Siapa lagi jika bukan anrez dan tiara. Sejak datangnya mereka ke sekolah dengan tangan yang saling bertautan membuat keduanya mendapat tatapan sinis namun tak sedikit pula yang memuji. Anrez dan tiara tak ingin pusing memikirkan perkataan orang lain yang membicarakan mereka.
"Kamu belajar yang bener yaa jangan tidur atau bolos" nasehat anrez saat mereka berdua sudah berada didepan kelas tiara. Yah, anrez kekeh ingin mengantarkan gadisnya ke kelasnya meskipun sudah di tolak oleh tiara namun hari ini pemuda itulah pemenangnya.
"Iya" ucap tiara singkat. Masih terasa seperti mimpi saat anrez menjadi miliknya, namun tiara bahagia.
"Ya udah aku ke kelas yaa" pamit anrez yang dijawab anggukan singkat oleh tiara. Setelah anrez berlalu dari hadapannya tiara pun memasuki kelasnya. Baru saja duduk dibangkunya tiara merasa gugup saat ditatap tajam oleh kedua sahabatnya.
"Jangan natap gue gitu. Risih" ucap tiara.
"Loe beneran jadian sama kak anrez?" Tanya ziva
"Iya" jawab tiara
"Kok bisa? Kapan? Dan kenapa gak cerita sama gue atau keisya?" Tanya ziva
"Gak cerita pun kalian pasti tau kan?" Tanya tiara balik
"Ya kita kan taunya dari gosip anak-anak lain, gue maunya elo cerita langsung" jawab keisya
"Ya udah maaf deh lain kali gue bakalan cerita kok ke kalian udah gak usah ngambek" ucap tiara
"Kita gak bakalan ngambek kalo loe kasih kita pj nanti" ucap ziva
"Yeee dasar sukanya yang gratisan" ledek keisya
"Tapi bener sih, loe harus traktir kita" lanjutnya
"Yeee sama aja loe" teriak ziva. Tiara hanya tertawa mendengar perdebatan mereka. Rasanya tiara tak ingin waktu cepat berlalu, dia ingin merasakan kebahagiaan yang seperti ini.



*****



Tak berbeda jauh dengan keadaan tiara, anrez pun diberi tatapan tajam oleh nuca dan mahalini. Keduanya memang tau bahwa pemuda itu dekat dengan tiara namun tak menyangka kalau mereka memutuskan untuk berpacaran dalam waktu pertemuan yang cukup singkat.
"Emang loe udah yakin sama dia?" Tanya nuca
"Yakin dong. Dia juga udah bilang kok kalau dia cinta sama gue" jawab anrez
"Nanti loe harus ajak tiara ke kantin bareng kita gue mau tanya langsung sama dia. Loe pasti bayar dia kan supaya gak jomblo?" Tanya mahalini
"Ya elah lin. Enggak, gue gak bayar ataupun paksa dia kok" jawab anrez
Nuca hanya diam memikirkan bagaimana dengan perasaan lyodra jika dia tau pemuda yang disukainya sudah memiliki pendamping.
Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, sesuai dengan permintaan mahalini tadi anrez mengajak tiara dan juga ziva dan keisya untuk ke kantin bersama. Suasana meja yang mereka tempati sangat hening. Merasa canggung satu sama lain. Setelah pertanyaan mahalini terjawab tak ada pembahasan lain lagi. Lyodra meremas rok abu-abunya kuat merasa kalah dari tiara. Kenapa gadis itu harus menjadi kekasih anrez? Mengapa anrez harus menyukai tiara bukan dirinya? Lyodra mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Mencoba memikirkan bagaiman cara supaya anrez dan tiara putus dan saling membenci. Yah, akan segera lyodra lakukan untuk mendapatkan anrez.
"Nih makan" ucapan anrez membuyarkan lamunan lyodra. Lyodra menatap sinis tiara yang sedang mengambil makanan yang dipesankan anrez untuknya.
"Makasih" ucap tiara. Anrez hanya menganggukkan kepalanya sembari mengacak pelan puncak rambut tiara.
"Iiihh berantakan" kesal tiara
"Ututu iya iya maaf yaa sini aku benerin" ucap anrez sembari merapikan poni tiara. Tentu saja kegiatan mereka tak terlepas dari pandangan lyodra.
"Nikmatin masa bahagia loe sekarang sebelum gue rebut semuanya dari elo tiara" batin lyodra dengan senyum sinisnya.
Sedangkan keisya yang sedari tadi sudah memperhatikan lyodra bisa membaca gerak-gerik tubuhnya. Keisya yakin lyodra tak akan tinggal diam. Namun sebisa mungkin keisya juga akan menjaga tiara dari gadis ular seperti lyodra.



*****



Kini lyodra dan nuca sedang berada ditaman rumah mereka. Sedari tadi lyodra menangis karena merasa sesak saat melihat kemesraan tiara dan anrez.
"Hiks sakit kak, kenapa sih kak anrez gak sadar kalau aku suka sama dia? Kenapa malah jadian sama tiara?" Tanya lyodra. Nuca hanya mampu mengelus bahu lyodra guna untuk menenangkan gadis itu.
"Ikhlasin aja ya ly, kamu itu cantik pasti banyak kok laki-laki yang suka sama kamu. Kita juga gak bisa paksain perasaan anrez kan?" Ucap nuca lembut.
"Jadi kak nuca setuju juga gitu kak anrez sama tiara jadian?" Tanya lyodra
"Bukan gitu ly, kakak selalu dukung kamu. Tapi ini perasaan anrez cuma anrez yang berhak sama perasaannya sendiri. Bukan kakak ataupun kamu yang ngaturnya" jawab nuca
"Udahlah kak nuca sama aja kayak yang lain" ketus lyodra lalu pergi menuju kamarnya. Nuca mengusap wajahnya kasar saat adik perempuannya itu marah padanya.
"Kenapa sih hidup gue gak bisa jauh-jauh dari dia" kesal nuca.



*****



Anrez menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu keluarganya. Dirinya lelah, namun tak sebanding dengan kebahagiaannya sekarang.
"Kamu baru pulang sayang?" Tanya mama anrez
"Udah ma, baru aja sampai" jawab anrez
"Ya udah gih mandi dulu, mama udah masakin makanan kesukaan kamu tuh" ucap mama anrez
"Iya ma, bentar lagi. Anrez capek" keluh anrez
"Emang kamu dari mana?" Tanya mama nya.
"Dari nganter pacar jalan-jalan ma" jawab anrez.
"Hah? Kamu udah punya pacar? Kok gak dikenalin sama mama sih?" Tanya mama anrez
"Kapan-kapan aja deh anrez ajak ke rumah. Ketemu sama mama sama papa juga" jawab anrez
"Beneran yaa?? Cantik gak anaknya? Kamu gak maksa dia buat jadi pacar kamu kaann?" Oke, sepertinya mama anrez masih penasaran siapa gadis yang mampu meluluhkan hati anrez dan mau menjadi kekasih anrez.
"Iiihh mama mah suka gitu, anrez gak pernah kok maksa dia. Kita itu saling cinta mama makanya anrez nembak dia buat jadi milik anrez" jawab anrez
"Aduuhh anak mama udah gede nih udah berani pacaran sama cewek lagi" goda mamanya.
"Ah udah deh mama mah godain anrez terus. Anrez mau mandi dulu deh" ucap anrez lalu bergegas menuju kamarnya. Sedangkan mamanya hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah putranya yang satu itu.







Naaahhhh, gak gantung lagi kaannn?? Semoga alurnya masih bener yaa😄
Jangan lupa vote and comment nya guys. Sampai jumpa di part selanjutnya, byee🤗

Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang