Part 15

269 45 18
                                    

Haaaiii. Kita ketemu lagi yaa😄
Langsung aja deh yaa👇 happy reading🤗
Sorry for typo


Pagi ini langit sedang menampakkan awan hitam nya. Rintik hujan terdengar disetiap derap langkah gadis ini. Sorotan matanya terlihat lebih dingin dari biasanya. Pandangannya beralih saat suara motor memasuki gendang telinganya. Terlihat seorang laki-laki dan perempuan baru saja sampai dan turun dari motornya, mereka mulai berjalan memasuki koridor sekolah dengan tangan yang saling menggenggam. Terbesit rasa kecewa dihatinya, namun dirinya siapa? Bukankah dirinya tak berhak untuk merasa cemburu. Aahh tunggu. Cemburu? Apakah yang sedang dirasakannya ini perasaan cemburu?
"Heh ngapain ngelamun disini?" Tanya ziva sembari menepuk pundak tiara.
"Eehh" sentaknya kaget.
"Enggak kok. Gue lagi nungguin kalian dateng aja" lanjutnya
"Tumben?" Tanya keisya sesekali menguap
"Loe kayaknya ngantuk banget ya kei, habis begadang?" Tanya ziva
"Enggak. Hawa pagi ini bikin gue gak rela ninggalin kasur" jawab keisya
"Yeee dasar loe" ucap ziva
"Tapi bener juga sih" lanjutnya dengan tawanya yang ringan.
Mereka pun melanjutkan langkah mereka menuju kelas. Sesampainya dikelas terdapat pemandangan yang membuat mata mereka membulat.
Anrez memeluk lyodra.
"What?" Pekik ziva kaget. Tiara menghela nafas nya pelan
"Lebih baik gue kehilangan dia sekarang kan? Sebelum gue udah terlanjur cinta sama dia" batin tiara.
Tanpa memperdulikan anrez dan lyodra yang sedang saling merangkul dan melempar senyum tiara masuk dengan wajah datarnya tanpa melihat keduanya. Anrez tersentak saat melihat tiara yang melewatinya begitu saja. Anrez ingin mengejar tiara namun sebuah tangan menggenggamnya.
"Mau kemana? Disini aja" pinta lyodra. Anrez pun hanya mampu menganggukkan kepalanya.
"Kok kayak ada yang aneh yaa" ucap keisya.
"Iya bener kei. Padahal gue udah berharap banget kak anrez bisa bikin tiara bisa balik kayak tiara yang dulu, tapi malah ngecewain" ucap ziva.
Sedangkan didalam kelas tiara memejamkan matanya dan menghela nafasnya pelan. Kenapa tiara bisa selemah ini??
"Ra, loe gak papa kan?" Tanya ziva
Tiara tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Loe tenang aja yaa. Ada kita" ucap keisya
"Makasih" ucap tiara pelan.



*****



Bel pulang sekolah berbunyi sejak setengah jam yang lalu, namun tak membuat gadis ini beralih dari tempatnya. Dia sudah bolos dari jam terakhir pelajaran, membiarkan kedua sahabatnya mencarinya. Bukan sengaja, hanya saja tiara butuh waktu. Entahlah, melihat anrez dengan lyodra tadi membuat dadanya sesak dan panas. Cemburu kah? Namun siapa dirinya? Tiara tak berhak untuk cemburu pada anrez bukan? Pada kenyataannya mereka tidak mempunyai hubungan spesial sama sekali.



*****



Anrez baru saja menyelesaikan rapat osisnya. Hanya rapat tahunan biasa sebenarnya. Anrez melangkahkan kakinya menuju motor kesayangannya. Tatapannya terpaku pada seorang perempuan yang sedang berdiri di depan gerbang.
"Itu tiara kan yaa?? Kok masih disini? Gue samperin aja deh sama jelasin yang tadi" gumam anrez. Setelah mengambil motornya anrez bergegas menuju tempat tiara berdiri.
"Hai, kok masih disini?" Tanya anrez. Tiara yang sedari tadi menatap kosong kedepan beralih menatap pria disampingnya. Hanya dengan tatapan datar, lalu berlalu meninggalkan anrez sendiri. Anrez yang tau tiara marah tak tinggal diam, dia turun dari motornya dan mengejar gadis itu.
"Hei, tunggu ra" tahan anrez memegang pergelangan tangan tiara.
"Loe kenapa? Hhmm?" Tanya anrez menatap teduh tiara.
"Gak papa" jawab tiara singkat.
"Lepas" lanjutnya
"Enggak. Loe pasti marah karena kejadian tadi pagi kan? Gue bakal ceritain semuanya tapi jangan marah yaa" ucap anrez
"Buat apa loe jelasin semuanya? Emang gue peduli?" Tanya tiara. Anrez tersenyum manis dan mengeratkan genggamannya.
"Sikap loe yang kayak gini itu bikin gue harus jelasin semuanya sama loe" jawab anrez
"Emang gue kenapa?" Tanya tiara
"Marah" jawab anrez
"Enggak kok" bantah tiara
"Iya loe marah"
"Enggak anrez"
"Loe marah tiara udah jujur aja deh"
"Gue bilang enggak ya enggak"
"Pasti loe marah kan karena tadi lihat gue peluk lyly"
"Apa jangan-jangan loe cemburu lagi lihat gue sama lyly tadi?? Ciee cemburu yaa?" Goda anrez
"Apaan sih. Enggak kok" ucap tiara mengalihkan wajahnya, takut jika anrez tau semburat merah yang muncul di pipinya.
"Ya udah deh iyaa. Gue aja yang cemburu" ucap anrez mengalah
"Cemburu kenapa?" Tanya tiara bingung
"Loe kan mau pulang sama cowok lain" jawab anrez dengan wajah cemberut
"Enggak kok" ucap tiara
"Iya tiara. Udah pulang sama cowok lain, boncengan pula. Gue gak bisa nahan cemburunya" ucap anrez
"Apaan sih loe? Cowok siapa? Gue gak punya cowok" balas tiara
"Tuh kang ojol" ucap anrez dengan wajah polosnya.
"IIHH ANREEZZZ" teriak tiara marah dan mengejar anrez yang sudah kabur darinya.




*****




"Gimana tadi ly sama anrez?" Tanya nuca
"Gak gimana-gimana kok kak, ya kita berangkat bareng aja tadi" jawab lyodra
"Kamu beneran suka sama anrez?" Tanya nuca
"Kayaknya iya deh" jawab lyodra dengan senyum manisnya
"Kakak cuma pengen lihat kamu bahagia, kalau kamu suka sama anrez ya kakak bakal bantuin kamu kok supaya deket sama anrez" ucap nuca
"Beneran?" Tanya lyodra
"Iya ly" jawab nuca
"Makasih ya kak" ucap lyodra sambil memeluk nuca dari samping.
"Tapi kayaknya kak anrez gak suka deh sama lyly" lanjutnya dengan wajah cemberutnya.
"Rasa suka kan gak langsung ada ly, kamu deketin aja dulu anrez nya. Kalau kalian udah deket perasaan itu akan datang dengan sendirinya kok" ucap nuca
"Iya deh. Lyly bakal deketin kak anrez terus biar kak anrez nya sadar kalo lyly suka sama dia" ucap lyodra
"Harus dong. Harus semangat yaa gak boleh gampang nyerah" ucap nuca
"Siap" jawab lyodra.




*****




"Makasih ya udah anterin gue pulang" ucap tiara pada anrez. Setelah kejadian tiara yang mengejar anrez sepertinya tiara sudah melupakan kekesalannya terhadap anrez
"Iya sama-sama" ucap anrez.
"Sini dulu" lanjutnya sembari menarik tangan tiara supaya lebih dekat dengannya.
"Kenapa?" Tanya tiara
"Tadi pagi tuh nuca telvon minta tolong buat gue jemput lyodra, gue gak enak mau nolaknya ya gue iyain aja. Pas mau hubungin loe hp gue mati lupa gue charge semalam, dan masalah gue meluk lyodra itu karena dia ngerasa belum nemu temen yang cocok disekolah. Ya loe tau kan dia anak baru dan kayaknya juga belum punya temen deket juga ya gue berusaha buat nenangin dia aja. Udah gitu doang" jelas anrez
"Gak marah lagi kan?" Lanjutnya
"Enggak kok. Gue juga gak berhak marah kali sama loe" jawab tiara
"Ya udah deh iyaa. Besok gue janji deh bakal jemput loe lagi" ucap anrez
"Gak usah ketemu disekolah aja" ucap tiara
"Gue gak menerima penolakan. Oke?" Ucap anrez
"Ya udah deh iya" pasrah tiara
"Eh iya ra, kenapa loe gak suruh gabung lyodra sama geng loe aja?" Tanya anrez yang membuat tiara membulatkan matanya terkejut.
"Hah? Apa?" Tanya tiara terkejut.







Naaahhh udah deh sampai sini aja part kali ini😁 mohon maaf banget yaa kalo ceritanya makin gak jelas gak nemu ide sama sekali buat part yang ini tapi dipaksain juga. Gak papa deh yaa, semoga masih nyambung dan bisa hibur kalian semua.
Jangan lupa vote and commentnya yaa.
Sampai bertemu dipart selanjutnya, byee🤗

Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang