Part 6

456 41 6
                                    

Hallo akhirnya bisa up juga yaa😄
Semoga suka dengan part kali ini yaa, langsung aja yuk👇
Sorry for typo




Gadis cantik dengan rambut sepinggang yang dibiarkan tergerai terlihat sedang berlari. Bukan karena dikejar seseorang, melainkan dikejar waktu. Yah, gadis ini sedang berlari menuju sekolahnya, lagi-lagi karena dirinya terlambat bangun. Jarak sekolahnya masih lumayan jauh, butuh beberapa menit lagi untuk sampai di sekolahnya. Dari arah berlawanan terlihat sebuah motor yang melaju kencang dan tak sengaja menyerempet gadis itu.
BRUUKKK
"Aduh" rintih gadis itu. Tiara pun langsung mencoba bangun dari posisi jatuhnya. Yah, gadis yang sedang berlari untuk sampai disekolahnya adalah tiara.
"Sial banget gue udah telat sekarang jatuh" gumam tiara. Tiara pun langsung melanjutkan perjalanannya menuju sekolah.
SMA Idola
Tiara mendesah kecewa, gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat. Tiara mengintip ke dalam sekolahnya. Sepi, keadaan sekitar mendukung tiara untuk memanjat pagar sekolahnya.
"Gak papa deh jatuh lagi yang penting gue bisa masuk dan gak ketinggalan ulangan fisika. Kalo bukan karena ulangan udah ogah gue" dumel tiara. Tiara mulai memanjat pagar sekolahnya yang tak terlalu tinggi, kini tinggal dirinya meloncat kebawah.
BRUUKK
Tiara menutup matanya saat merasa dirinya mendarat tidak sempurna karena kaki kirinya sedang terluka. Namun bukan merasa sakit karena jatuh lagi melainkan tiara merasakan sepasang tangan sedang memeluknya. Tiara membuka matanya perlahan, terdapat sosok laki-laki dengan mata teduhnya. Tatapan mereka tertahan beberapa saat sampai akhirnya tiara sadar dan menjauhkan tubuhnya dari pemuda itu.
"Telat lagi?" Tanya sang pemuda itu. Siapa lagi kalau bukan sang ketua osis SMA Garuda. Anrez Adelio. Tiara diam menundukkan wajahnya.
"Gue ada didepan loe bukan ada dibawah, ngapain nunduk?" Lanjutnya. Tiara mengangkat kepalanya menatap datar sosok pemuda itu. Kenapa harus bertemu dengan laki-laki itu disaat dirinya merasa aman dari hukuman.
"Ayo ikut gue" ucap anrez lalu menarik tangan tiara supaya tidak kabur.
"Aduh" ringis tiara saat merasakan kakinya yang terasa perih, tiara menundukkan kepalanya melihat lututnya yang berdarah cukup banyak.
"Loe kenapa? Habis jatuh lagi? Ya udah kita ke uks aja yaa gue obatin, masih bisa jalan kan? Atau mau gue gendong?" Tanya anrez
"Bawel" balas tiara singkat lalu berjalan meninggalkan anrez dengan langkah yang tertatih. Anrez pun mengikuti langkah tiara dibelakangnya. Sesampainya di uks anrez mengambil kain basah untuk membersihkan luka tiara.
"Pelan-pelan bisa gak?" Tanya tiara
"Ini udah pelan, tahan aja bentar lagi selesai kok" jawab anrez dan melanjutkan tugasnya membalut luka tiara.
"Nih udah" ucap anrez
"Lagian kenapa bisa jatuh sih? Kemarin jatuh sekarang jatuh suka banget jatuh ya?" Tanya anrez
"Gue juga gak mau jatuh kali" balas tiara
"Tapi kalau jatuh cinta sama gue mau dong?" Tanya anrez
Tiara menatap anrez dengan pandangan bingung.
"Lagi sakit ya loe?" Tanya tiara
"Bercanda kali" balas anrez
"Lagian loe itu butuh bercanda butuh ketawa butuh senyum supaya gak kaku dan dingin kayak kulkas" lanjutnya.
"Apaan sih gak jelas loe" ucap tiara dan langsung meninggalkan anrez.
"Woy loe belum bilang makasih ya sama gue" teriak anrez pada tiara yang mulai menjauh. Tiara menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Makasih" ucap tiara singkat.
"Dasar kulkas" gerutu anrez lalu menuju ke kelasnya.

*****


Kelas X Ipa2 terlihat sangat ramai dikarenakan guru yang sedang mengajar kini sedang berhalangan masuk.
"Tiara kemana sih kok belum dateng? Apa gak masuk yaa?" Tanya ziva
"Gak tau gue" balas keisya
"Eehh itu tuh tiara" lanjutnya
"Kok pincang" tanya ziva
"Ra loe kok pincang? Kenapa?" Tanya ziva lagi saat tiara sudah sampai disampingnya.
"Keserempet motor" jawab tiara
"Ya ampun, kok bisa sih??" Tanya ziva
"Ya bisa lah orang tinggal nyerempet doang kok" jawab tiara asal
"Iiihh ngeselin. Gue tuh lagi khawatir sama loe ra" ucap ziva cemberut
"Iya-iya, maaf ya gue gak papa kok gak usah khawatirin gue terus. Pikirin diri loe sendiri juga" ucap tiara sambil menepuk pelan bahu ziva
"Tumben udah loe obatin? Emang udah bisa ngobatin luka?" Tanya keisya yang sedari tadi diam
"Bukan gue yang obatin" jawab tiara
"Terus?" Tanya keisya
"Kak anrez" jawab tiara santai
"Whhaatt?" Teriak ziva. Tiara dan keisya sontak menutup kedua telinga mereka.
"Bisa gak kalo gak teriak? Sakit nih kuping gue" gerutu keisya
"Beneran kak anrez yang obatin loe?? Dia suka ya sama loe?? Apa loe yang suka sama dia??" Tanya ziva menghiraukan keisya yang sedang menatapnya sebal.
"Apaan sih enggak kok" balas tiara
"Ini kemana nih pak budi? Kok tumben belum masuk?" Tanya tiara mengalihkan pembicaraan.
"Gak masuk. Sakit" jawab keisya
"Tau gitu gue bolos aja" dengus tiara.
"Udah lah gue tidur aja" lanjutnya
Ziva dan keisya hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan tiara.
Disisi lain, ada seorang gadis menatap tiara, ziva dan keisya dengan tatapan tajam, perasaan yang sudah dipendam sejak lama semakin bertambah. Entah dirinya yang memang tak pernah puas, atau tiara yang tak pernah terjebak dengan rencananya.
"Loe lihat aja tiara, sampai dimana loe bertahan. Permainan selanjutnya akan segera dimulai, maka bersiaplah" batin gadis itu.




Yeeaayy finally untuk part ini. Dipart sebelumnya aku ada bilang ngadain camping yaa tapi aku masih bingung buat nulis alur camping nya, nanti aku pikirin lagi deh😁
Jangan lupa vote and commentnya😉
Sampai jumpa dipart selanjutnya, byee🤗

Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang