Part 13

222 54 19
                                    

Haaayy akhirnya bisa up lagi yaa setelah sekian lama😅 ada yang nungguin gak niihh?? Semoga aja ad lah yaa.
Langsung aja yuk👇
Sorry for typo.




Sreett. Nuca menarik paksa kalung yang selalu tiara pakai sejak kecil.
"Kak, itu kalung gue balikin" ucap tiara mencoba merebut kalung yang diambil nuca.
"Loe udah gak berhak makai ini lagi. Seharusnya loe sadar loe yang bikin semuanya kacau" jawab nuca
"Tapi cuma itu yang gue punya kak, gue mohon balikin. Cuma kalung itu yang bikin gue ngerasa gak sendiri" jawab tiara yang mulai terisak.
"Gak. Karena mulai sekarang ini akan gue simpen buat ngobatin rasa kangen gue ke dia" jawab nuca lalu pergi meninggalkan tiara yang menatapnya sayu.
"Kenapa harus loe ambil sih kak? Kenapa loe gak mau ngasih gue kesempatan buat ngerasain sedikit aja dianggap sama kalian" batin tiara




*****



"Selamat pagi cintanya aku" sapa anrez saat sudah berada di depan apartemen milik tiara. Tiara memang sudah menunggu anrez didepan apartemennya. Tiara tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan anrez.
"Pagi" jawab tiara
"Kok lemes? Kenapa? Sakit?" Ucap anrez beruntun sambil memegang kening tiara memastikan suhu tubuh gadis itu.
"Enggak kok gue gak papa" jawab tiara
"Yuk berangkat sekarang" lanjutnya. Anrez pun memilih untuk mengikuti kemauan tiara. Dalam perjalanan ke sekolah hanya suara motor anrez yang terdengar, tiara diam menghela nafas nya pelan masih terpikir dengan perlakuan nuca kemarin. Sedangkan anrez memilih diam supaya gadis itu tidak risih karena merasa diintrogasi.
"Udah sampai" ucap anrez setelah memarkirkan motornya.
"Eehh udah yaa? Ya udah gue ke kelas dulu" jawab tiara
"Tunggu" ucap anrez sambil memegang lengan tiara pelan.
"Kenapa?" Tanya tiara
"Loe mau belajar sambil pakek helm ha?? Lepas dulu dong helm nya" ucap anrez. Tiara meraba kepalanya, karena pikirannya sedang kacau dirinya tak menyadari jika helm itu masih melekat di kepalanya.
"Sini gue bantu lepas" ucap anrez menarik tubuh tiara lebih dekat ke pada dirinya. Tiara menatap anrez yang berada di dekatnya, mendadak jantung nya berdebar lebih kencang dari biasanya.
"Udah kali ngelamunnya" ucap anrez yang kembali menyadarkan tiara.
"Ha? Eeh? Iya" ucap tiara gelagapan
"Loe terpesona yaa sama kegantengan gue?" Tanya anrez
"Idiihhh apaan sih? Pd banget" jawab tiara menampilkan ekspresi jijiknya.
"Masak sih? Pasti lagi bohong supaya gak malu yaa" goda anrez
"Iihh enggak yaa" elak tiara
"Masak sih? Padahal pas jarak kita deket gue lihat pipi loe merah tuh" ucap anrez. Reflek tiara memegang kedua pipinya.
"Hahahaha" anrez tertawa melihat tingkah laku tiara, padahal dirinya hanya bercanda tentang pipi tiara yang memerah.
"Iihh loe ngerjain gue yaa" ucap tiara sambil berkacak pinggang.
"Hahaha maaf-maaf muka loe lucu soalnya" ucap anrez yang masih belum berhenti tertawa. Karena sudah sebal dengan tingkah anrez tiara pun menginjak kaki anrez kuat lalu meninggalkan anrez sendiri disana.
"Aduh" pekik anrez kesakitan.
"Kasar banget siih jadi cewek. Kalem dikit kek" gumam anrez kesal
"Tapi gue seneng siih seenggaknya dia gak diem kayak tadi pagi pas gue jemput" lanjutnya. Anrez pun langsung berlalu menuju kelasnya saat menyadari suasana parkiran yang sudah sepi.




*****




BRAKKK
"Eehh copot-copot" latah ziva saat tiara datang dan menggebrak mejanya
"Kalem dikit gak bisa yaa?" Tanya keisya yang masih mengelus dadanya karena kaget.
"Gak" jawab tiara ketus
"Kenapa sih? Pagi-pagi kok udah cemberut aja?" Tanya ziva
"Gak papa lagi kesel aja" jawab tiara
"Kenapa?" Tanya keisya
"Kak anrez tuh godain gue kan gue nya jadi malu sendiri" jawab tiara yang tidak sadar dengan jawabannya.
Keisya dan ziva saling melirik lalu melempar senyum.
"Ciieee" sorak keisya dan ziva. Sedangkan tiara mengangkat alisnya bingung.
"Jadi udah mulai deket nih yee" goda ziva
"Deket sama siapa?" Tanya tiara
"Ya sama kak anrez lah" kompak ziva dan keisya.
"Buseett kompak banget sih" jawab tiara
"Gue gak deket kok sama dia" lanjutnya.
"Tuh buktinya loe kesel kan sama dia?" Tanya keisya. Tiara hanya menghela nafas kasar, pasrah dengan godaan sahabat-sahabatnya.





*****




"Akhirnya gue bisa makan juga capek tau belajar fisika" keluh ziva saat mereka sudah duduk manis di kantin.
"Emang ada yaa pelajaran yang bikin loe gak capek?" Tanya keisya
"Gak ada sih" jawab ziva dengan muka polosnya. Keisya hanya memutar bola matanya malas menanggapi jawaban ziva. Sedangkan tiara gadis itu fokus pada semangkok baksonya. Saat akan memasukkan bakso ke dalam mulutnya tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang.
HAP
Bakso yang seharusnya masuk ke mulut tiara kini berpindah tempat ke mulut pemuda yang menarik tangannya.
"Iihh nyebelin banget sih" teriak tiara sembari mengerucutkan bibirnya
"Enak ra" jawab anrez memasang wajah polosnya
"Enak lah orang gratis" gerutu tiara
"Bukan itu" jawab anrez
"Kenapa?" Tanya tiara
"Karena bisa di suapin sama elo. Itu yang bikin enak" jawab anrez dengan senyum yang mengembang.
"Dasar buaya" ucap tiara
"Iihh enggak yaa" ucap anrez tidak terima
"Terus apa kalau bukan buaya? Dari tadi pagi cuma nge gombal aja" kesal tiara
"Gue tuh serius tiara" ucap anrez
"Terserah" jawab tiara lalu melanjutkan memakan baksonya.
"Mau lagi gak?" Tanya anrez
"Apa?" Tanya balik tiara
"Bakso nya" jawab anrez
"Emang loe pesen bakso?" Tanya tiara. Karena dirinya tak melihat ada bakso lagi di mejanya hanya ada sepiring nasi goreng yang ada di depan anrez.
"Enggak, ini gue pesen nasi goreng" jawab anrez
"Terus kenapa loe nawarin gue bakso anreezz" kesal tiara tanpa menggunakan embel-embel kakak lagi pada pemuda di depannya.
"Gue kan cuma nawarin bukan mau ngasih" ucap anrez. Tiara tak lagi menanggapi ucapan anrez dan fokus pada ponselnya karena sudah menyelesaikan makannya, sedangkan keisya dan ziva sudah tertawa akibat perdebatan kedua manusia di depannya.
"Gue gak pernah lihat loe nanggapin cowok yang bikin loe kesel ra, gue harap loe bisa berubah kayak dulu lagi" batin ziva
"Gue gak salah kan kalau berharap kak anrez bisa ngubah sifat dingin loe itu ra" batin keisya
"Seenggaknya meskipun dengan berantem gak jelas gini, gue bisa selalu deket sama loe ra" batin anrez.

Teett...teeettt

Bel tanda selesainya jam istirahat berbunyi nyaring. Tiara, keisya, ziva dan jangan lupakan anrez juga yang masih berada diantara ketiga gadis cantik itupun beranjak menuju kelasnya masing-masing. Sebelum masuk kelas anrez menahan tangan tiara, tiara memandang anrez dengan tatapan bingungnya.
"Jangan lupa nanti pulang bareng" ucap anrez
"Iya gue gak akan lupa kalo udah punya supir baru" ejek tiara
"Resek loe" ucap anrez lalu masuk ke dalam kelasnya. Sedangkan tiara hanya tersenyum tipis melihat tingkah anrez.







Yeeaayy selesai yaa buat part ini, semoga bisa menghibur kalian yaa. Jangan lupa vote dan commentnya. Sampai jumpa di part selanjutnya. Byee🤗

Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang