Part 16

234 46 14
                                    

Hallo ketemu lagi kitaa??😄 lama yaa?? Iya tau kok, tapi mau gimana lagi yaa buntu banget soalnya.
Langsung aja yuk👇
Sorry for typo







Anrez melirik tiara gelisah. Ada rasa bersalah dan sedikit takut saat melihat wajah datar tiara. Kini mereka berdua sedang berdiri ditengah lapangan menghadap bendera. Keduanya sedang dihukum karena telat masuk ke sekolah. Jangan kalian kira anrez akan benas dari hukuman karena dia ketua osis. Tentu saja tidak, karena hukum tak pandang bulu. Bukankah seperti itu???
"Gak usah lirik-lirik" ucap tiara yang merasa risih.
"Loe marah?" Tanya anrez
"Enggak" jawab tiara
"Beneran?" Tanya anrez lagi
"Iya anrez. Bisa diem gak sih loe" balas tiara
"Ya kali aja loe marah gara-gara gue saranin lyodra buat gabung sama geng loe kemarin" jawab anrez.
Yah, ucapan anrez langsung ditolak mentah-mentah oleh tiara. Tidak mungkin sekali lyodra berteman dengannya. Meskipun anrez sempat memaksa namun pada akhirnya pemuda itu mengalah juga.
"Gini ya rasanya dihukum? Gak enak banget yaa capek, panas lagi. Jangan sampai aura kegantengan gue memudar karena ini" gerutu anrez. Tiara tak menanggapinya karena sedang malas meladeni anrez.
"Lagian kan seharusnya kita tuh gak dihukum kayak gini, mana satu jam lagi. Telat semenit dihukumnya sejam gimana kalo 10 menit? Bisa gak pulang nanti kita" lanjutnya
"Kok loe diem aja sih? Nyaut kek. Berasa ngomong sama patung" gumam anrez kesal
"Males" ucap tiara
"Lagi pms? Apa lagi marah sama gue? Kan yang bangunnya kesiangan itu loe, gue baru nyampek loe nya baru bangun. Jadi jangan salahin gue dong" ucap anrez
"Kapan gue nyalahin loe?" Tanya tiara
"Eehh gak juga siih. Tapi jangan diem dong gue jadi gak enak hati sama loe" jawab anrez
"Kita ini lagi dihukum, bukan disuruh ngobrol. Ngapain juga loe nyerocos aja dari tadi? Gak capek?" Tanya tiara
"Enggak kok. Kalo sama loe gue gak pernah ngerasain capek" jawaban anrez membuat tiara reflek menatapnya. Tiara langsung mengalihkan perhatiannya saat menatap anrez yang sedang tersenyum manis padanya. Ah iya jangan lupa tatapan teduh anrez yang selalu berhasil membuat degup jantung tiara bekerja tidak normal.
Teett Teeettt
Bel tanda berakhirnya jam pertama telah usai, dan artinya hukuman anrez dan tiara pun telah berakhir.
"Akhirnya bisa duduk juga gue" ucap anrez
"Kok anak-anak pada keluar semua yaa? Kan bukan bel istirahat?" Tanya tiara
"Mau ada battle basket antar kelas. Buat bikin grup basket lagi sih sebenernya karena kalo cuma cadangan tim basket masih ngerasa kurang. Siapa tau banyak yang bisa basket disekolah ini kan?" Ucap anrez. Tiara hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Ya udah yok ke lapangan indoor" lanjutnya
"Ngapain?" Tanya tiara
"Ya ngelihat anak-anak main basket lah. Mau ngapain lagi?" Jawab anrez
"Gue gak mau" ucap tiara
"Kenapa sih? Lagian loe gak bakal di apa-apain kok disana" ucap anrez
"Gue gak suka keramaian anrez dan juga gue laper mau makan ke kantin" balas tiara
"Eehh iya lupa. Loe kan belum sarapan tadi" ucap anrez
"Ya udah yuk ke kantin" lanjutnya sembari menarik pelan lengan tiara.
"Kak anreezz" teriakan seseorang membuat kedua langkah mereka terhenti. Mereka membalikkan badan melihat siapa yang telah menyerukan namanya. Nama anrez lebih tepatnya.
"Ada apa ly?" Tanya anrez. Ternyata orang yang menyerukan namanya tadi adalah lyodra. Sedangkan tiara mencoba menahan diri untuk tidak segera pergi dari samping anrez.
"Ini aku beliin air mineral buat kak anrez, kan tadi kak anrez habis dihukum" ucap lyodra
"Eh iya makasih ya ly" jawab anrez
"Kakak mau kemana? Ke lapangan indoor? Ya udah yuk bareng aku aja" Ucap lyodra dan langsung menyeret anrez menuju lapangan indoor. Sedangkan tiara yang masih berada disana membulatkan matanya saat genggaman tangan anrez terlepas darinya.
"Dasar yaa. Dipikir gue setan apa gak kelihatan. Tuh kak anrez ngapain gak nolak sih" gumam tiara kesal. Dengan menahan perasaan marahnya tiara melanjutkan langkahnya menuju kantin disekolahnya. Lumayan ramai ternyata, dia pikir semua siswa-siswi disini akan melihat pertunjukan basket. Tatapannya terhenti disebuah meja mojok dekat jendela. Kedua sahabatnya sudah duduk dengan tenang disana. Setelah memesan makanan tiara pun menuju ke arah sahabatnya itu.
"Eh ra, gue pikir loe bolos" ucap ziva
"Enggak gue telat terus dihukum" jawab tiara
"Lagian loe sih gak bisa bangun pagi" ucap keisya
"Dah lah gak usah dibahas. Gue mau makan" ucap tiara sembari memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.
"Tumben gak lihat basket?" Tanya tiara
"Males gue. Enak disini bisa kenyang" jawab keisya
"Tapi kalo udah makan bisa lah kita nanti langsung kesana" ucap ziva
"Ngapain?" Tanya keisya
"Ya biar bisa lihat cogan dari kelas lain lah. Siapa tau gitu gue bisa nemuin tambatan hati gue disana" jawab ziva. Keisya dan tiara yang mendengar ucapan ziva hanya memutarkan bola matanya kesal.
"Gak usah centil deh ziv" ucap keisya
"Iihhh siapa yang centil sih? Emang salah yaa kalo gue pengen lihat cogan?" Tanya ziva
"Apa jangan-jangan loe berdua gak normal yaa?? Kalian gak suka cowok?" Lanjutnya
"Gila aja kali. Kita masih normal yaa" ucap keisya ngegas.
"Ya makanya ayo kesana" rengek ziva
"Udah gak usah berantem. Habisin dulu makanannya nanti kita kesana" lerai tiara
"Beneran?" Tanya ziva berbinar
"Iya" jawab tiara
"Yeeessss bisa lihat cogan. Semoga ada yang nyantol yaaa" teriak ziva tertahan.




*****




Anrez sedang duduk ditribun penonton bersama dengan lyodra yang sedari tadi memeluk lengannya. Sebenarnya dia masih ingin bersama dengan tiara, namun ingin menolak juga dia tidak bisa.
"Kakak kenapa? Gak suka yaa?" Tanya lyodra
"Eehh enggak kok ly gak papa. Pertandingannya kan seru jadi gue suka kok lihatnya" jawab anrez
"Sayang banget yaa tim kakak gak tampil, padahal kalo tim kalian yang main pasti seru" ucap lyodra
"Ya kan gantian ly. Gue juga capek kali kalo harus dilihatin terus" ucap anrez dengan kekehannya.
"Hahaha iya sih yang main aja ganteng banget, gak fokus sama pertandingannya nanti malah fokus sama pemainnya" ucap lyodra
"Wajar sih. Susah emang jadi orang ganteng" balas anrez
"Yeee jangan kepedean juga dong" ucap lyodra
"Tapi emang gue ganteng kan?" Tanya anrez
"Iya iya yang paling ganteng sedunia" jawab lyodra
"Nuca mana?" Tanya anrez
"Gak tau belum kelihatan tuh" jawab lyodra. Anrez tak menjawab dan memilih fokus ke lapangan. Pertandingan antar kelas ini semakin memanas dan seru. Ternyata benar dugaannya masih banyak siswa yang jago dalam permainan basket. Fokus anrez pecah saat melihat bola yang melayang menuju ke arah pintu lapangan indoor, mata anrez membulat saat bola itu ingin mengenai seseorang.
"Tiara awassss" teriaknya.



*****



"Rame banget ini ziv. Kita kayaknya gak kebagian tempat duduk deh" ucap keisya
"Ya udah berdiri disini aja" jawab ziva santai
"Gila kali. Ya pegel dong, balik ke kelas aja yuk" ajak keisya
"Eehh enggak ya enggak. Kita baru aja sampai disini dan belum lihat pertandingannya" tolak ziva
"Bilang aja belum nemu cogan loe" ucap keisya
"Itu salah satu alasannya sih" ucap ziva diakhiri dengan cengiran khasnya. Perdebatan mereka terhenti saat mendengar teriakan seseorang.
"Tiara awass" tiara langsung menoleh ke arah seseorang yang menyerukan namanya. Namun tatapannya langsung membulat saat melihat bola basket yang melayang kearahnya. Tiara menutup matanya bersiap-siap merasakan sakit saat terhantam bola basket.
BUUGGHHH
Tiara membuka matanya pelan saat tidak merasakan apapun. Dilihatnya seorang pemuda yang tengah memeluknya, menghalangi bola basket yang siap menghantamnya mengenai punggung pemuda itu. Senyumannya mengembang saat mengetahui siapa orang yang kini masih memeluknya.
"Loe gak papa?" Tanya pemuda itu dengan tatapan khawatir.
"Guee..........








Yaaakkkk digantung dulu😄 tungguin dipart selanjutnya aja yaaa. Jangan lupa vote and comment. Byeeee🤗

Cintanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang