33. Sad Boy

18 6 0
                                    

Bang Chan berlari secepat kilat menuju ke gedung putih yang kobaran apinya masih belum bisa dipadamkan. Setelah menonton berita kebakaran dan teleponnya tidak diangkat oleh Jia, ia panik dan langsung menyetir mobilnya.

"Kang Jia!!!!" teriaknya.

"Pak! Bapak gak boleh masuk!" dua petugas polisi menahan tubuh pria itu.

"Saya harus cari temen saya, KANG JIA!!!!!" teriaknya lebih keras.

"Lo!! Lo temennya Jia kan?!" Hyunjin yang masih panik berlari menghampiri Chan yang tidak kalah paniknya.

"Iya!! Dimana Jia?!!!" tanya Chan setelah ia menyadari bahwa polisi yang menghampirinya itu adalah pacarnya Jia.

"Jia pingsan dan dibawa ke rumah sakit! Tolong kesana dan cek keadaannya!!!" jawab Hyunjin membuat Chan langsung berlari menuju mobilnya yang tadi ia parkir sembarangan.

Tanpa berpikir lagi pria itu langsung menyalakan mobilnya dan menginjak gas kecepatan penuh menuju ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit ia langsung berlari masuk ke lobby.

"Korban kebakaran namanya Kang Jia, dia dimana sekarang?!" ujarnya pada resepsionis wanita yang sedang duduk di balik meja resepsionis.

"Saat ini korban kebakaran masih dalam penanganan darurat di UGD, mohon tunggu disini karena bapak tidak diperbolehkan untuk masuk ke UGD--" Chan tidak memperdulikan resepsionis itu dan langsung berlari menuju ke UGD, mengabaikan resepsionis yang meneriakinya itu.

"Jia!!" sesampainya di depan UGD, Chan hendak berlari masuk ketika dua orang petugas keamanan disana menahan tubuhnya dan mencegahnya masuk.

"Maaf, pak, selain petugas medis tidak ada yang boleh masuk ke UGD, mohon tunggu diluar!"

"Apa ada gadis korban kebakaran yang dibawa kesini??? Gimana keadaannya?!!" tanyanya panik.

"Maaf, pak. Korban kebakaran masih dalam penanganan darurat. Mohon kerjasamanya untuk tidak membuat keributan dan silahkan menunggu di luar!"

Tiba-tiba seorang dokter dan dua perawat berlari keluar dari UGD yang kelihatannya sedang hectic karena menangani korban kebakaran.

"Dokter!!! Apa ada korban kebakaran bernama Kang Jia?? Gimana keadaannya?! Dia baik-baik aja kan?!!" Chan mencegat dokter itu.

"Identitas korban kebakaraan belum bisa dikonfirmasi," jawab dokter itu singkat.

"Gadis muda usia 20 tahunan, rambut panjang cokelat--"

"Maaf, kami tidak punya waktu untuk itu. Korban kebakaran terus berdatangan! Mohon tidak menghambat proses penanganan darurat!" tegas dokter itu sebelum pergi.

"Pak, mohon menunggu di lobby!" tiba-tiba saja dua petugas keamanan datang menghampiri pria itu membuatnya mau tidak mau harus menunggu di lobby. Ia dengan frustasi berjalan kembali menuju ke lobby.

***

Selama kurang lebih empat jam menunggu di lobby, Chan hanya bisa menyebut nama gadis itu dalam doanya, seperti yang selama ini ia lakukan. Sejak tadi jantungnya tidak pernah berdetak dengan normal. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.57 tetapi belum ada tanda apapun dari gadis itu.

Tiba-tiba saja beberapa perawat dan petugas rumah sakit keluar dari arah UGD mendorong sebuah kasur rumah sakit dengan seorang gadis terbaring diatasnya. Chan langsung menghampiri mereka dan menyadari bahwa gadis itu adalah gadis yang sedari tadi ia tunggu.

"Jia!!" panggilnya sembari ikut berlari.

"Anda keluarganya?" tanya salah seorang perawat.

"Saya temannya! Gimana keadaannya??"

afternoon rain [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang