38. Cinta Pertama

21 6 0
                                    

Hyunjin memarkir mobilnya di garasi mobil di halaman rumahnya. Ia baru saja menjemput Jia pulang dari rumah sakit.

"Ji, jangan buka pintu dulu!" ujarnya tiba-tiba saat gadis itu hendak membuka pintu dan turun dari mobil.

"Hah?"

Hyunjin kemudian langsung mematikan mesin mobil dan berlari keluar, memutari mobilnya dan membukakan pintu untuk Jia yang menatapnya heran.

"Gue bisa buka pintu sendiri tau, makasih ya.." ujar gadis itu terkekeh pelan melihat tingkah kekasihnya itu. Hyunjin memang seringkali bertingkah random seperti itu, entah dia belajar darimana.

Hyunjin segera menurunkan sebuah tas berukuran sedang berisi beberapa pakaian Jia, ia lalu mengunci mobilnya dan menuntun Jia untuk masuk ke dalam rumah.

"Eunbyul udah berangkat sekolah, ya?" tanya Jia setelah melihat keadaan rumah sepi dan kosong.

"Iya," jawab Hyunjin sembari menutup kembali pintu depan rumahnya. "Jia laper gak? Mau gue masakin?" lanjutnya lagi setelah meletakkan tas tadi di samping meja TV.

"Nggak terlalu, sih.. Tapi lo belum sarapan, ya?" tanya Jia mengingat Hyunjin langsung berangkat ke rumah sakit tadi pagi untuk menjemputnya pulang.

"Belum," jawab pria itu.

"Gue mandi dulu bentar, ya? Nanti kita sarapan bareng, okey?" ujar gadis itu yang direspon dengan anggukan dari Hyunjin.

"Iyaudah, sini" jawab Hyunjin lalu ia berjalan menuju ke kamarnya, Jia mengekor di belakangnya.

"Nih handuk buat lo pakai, kalo mau ambil yang baru ada di lemari ini," ujar Hyunjin setelah ia membuka lemari kecil tempat penyimpanan handuk. Ia kemudian menyerahkan sebuah handuk kepada gadis itu.

"Buat bajunya, lo bebas pake baju gue yang mana aja, nih ada di lemari yang ini," lanjutnya lagi sembari menunjuk lemari yang lebih besar di sebelah lemari kecil tadi.

Gadis itu mengangguk mengerti. "Ah.. semua baju gue kebakar..." gadis itu menggeleng pasrah. Bajunya yang tersisa hanya tinggal yang terakhir ia pakai dan 3 lembar kaos yang pernah tertinggal di apartemen Chan. "Tapi untungnya gue dapet kompensasi ganti rugi gara-gara kebakaran itu.. Gue harus belanja baju lagi kalo kompensasinya udah cair.." gumam gadis itu.

"Iya, nanti gue temenin lo belanja," sahut Hyunjin.

***

Seusai memasak dan sarapan bersama dengan Hyunjin, Jia mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan hair dryer milik Hyunjin. Pria itu kemudian masuk ke kamar membawa sebuah kotak container berukuran sedang.

"Ji, ini barang-barang lo yang masih selamat," ujarnya sembari membuka tutup kotak yang sudah ia letakkan di karpet itu.

Jia langsung mematikan hair dryer dan berjongkok untuk memeriksa kotak itu. Gadis itu langsung meraih sebuah tas selempang berukuran sedang yang selalu ia bawa kerja itu.

"Tas gue.. tas gue selamat.. Astaga, Puji Tuhan..." ujar gadis itu sembari membuka tasnya dan mengeluarkan isinya. Ada ponsel, dompet, kartu akses perpustakaan, dan beberapa benda lainnya. Ia menghela napas lega sambil memeluk tas kulit berwarna hitam itu.

"Itu tas gue temuin di deket pintu keluar. Lo pas kemaren kebakaran mau kabur bawa tas ya pasti?" tanya Hyunjin.

"Iyalah, gue baru aja pulang kerja itu. Barang gue semua masih di tas jadi gue langsung bawa aja sama tasnya," jawab gadis itu sembari mencoba menyalakan ponselnya yang ternyata sudah kehabisan baterai itu.

"Sini gue cas," ujar Hyunjin menengadahkan tangannya untuk mengambil ponsel itu. Jia memberikan ponselnya dan Hyunjin langsung menghubungkan ponsel itu dengan charger yang ada di atas meja. Untung saja jenis ponsel mereka sama.

afternoon rain [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang