Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!"Seberapa pun usahamu untuk terlihat seperti Tacoon, kau tidak akan pernah bisa seperti Tacoon meski kalian adalah kembar identik."
"Ah, sudah ku duga akan seperti ini. Ya bagaimana bisa aku seperti Tacoon? Dia bencong, dia gay, sementara aku lurus."
Haechan memutar bola matanya malas. Lurus sih lurus tapi wanita simpanan di mana-mana. Mentang-mentang uangnya banyak dia bisa seenaknya mempermainkan wanita. Bertahun-tahun dia mengejar Haechan menawarkan banyak hal pada wanita itu tapi selalu gagal.
"Biasanya kau selalu menolak ajakanku karena kau sudah tahu duluan kalau itu aku, kenapa tiba-tiba mengiyakan ajakanku? Kau menyerah? Mau jadi sugar baby-ku?"
"Sugar baby mulutmu cacingan."
"Oke oke, aku tidak akan terburu-buru. Kita bisa makan dulu sambil bincang-bincang sebentar. Bagaimana?"
Haechan tidak menjawab. Membiarkan kembaran Tacoon yang bernama Tycoon itu membawanya ke restoran bintang lima yang ada di salah satu hotel mewah di kota Seoul. Sejujurnya makan siang kali ini hanya pelarian saja karena tidak tahu kenapa berada di ruangannya membuatnya merasa tidak baik. Mood-nya berantakan, belum lagi pekerjaannya yang menumpuk. Harusnya dia bersikap biasa saja, tapi hatinya jelas-jelas menolak.
'Tidak bisa begini. Kalau aku memberi celah pada Tycoon, maka sama saja aku memberikan diriku untuk dipermainkan olehnya. Harusnya aku tinggal saja di kantor, seburuk apapun moodku hari ini aku harusnya tinggal.'
Haechan membulatkan tekadnya untuk kembali ke kantor setelah dia turun dari mobil itu.
"Sebaiknya aku kembali ke kantor. Kerjaanku menumpuk, aku tidak mau membuang-buang waktuku dengan hal-hal tidak berguna seperti ini." Kata Haechan begitu Tycoon membukakan pintu untuknya. Tangannya malah ditahan oleh pria itu.
"Kita sudah sampai di sini masa kau membatalkannya begitu saja. Tidak semudah itu, Kim."
"Di sini banyak orang. Kau selesai begitu aku berteriak."
"Teriak saja. Biar orang-orang datang berkerumun melihatmu. Kim, editor-in-chief majalah MUSE. Identitas yang kau jaga baik-baik akan terbongkar akibat ulahmu sendiri." Balas Tycoon menunjukkan seringainya sambil mempererat cengkeramannya di pergelangan tangan Haechan. Wanita itu sudah bersiap untuk menghajar kepala Tycoon dengan tas selempang miliknya tapi dia melihat satu tangan lagi bergabung, mencengkeram pergelangan tangan Tycoon yang menggenggam tangannya. Pandangan Haechan otomatis beralih pada si pemilik tangan tersebut.
"Anda tahu anda tidak bisa memaksa seseorang untuk ikut apa yang anda mau, kan? Lepaskan tangannya."
"Kau?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Fall in Love - NoHyuck -
FanfictionBekerja di perusahaan majalah ternama adalah impian Lee Jeno sejak duduk di bangku menengah atas. Menyisihkan uang jajannya demi membeli majalah fashion adalah hal yang paling dia senangi, hingga kini impiannya terwujud dengan diterimanya Lee Jeno d...