• 029 •

3.1K 430 48
                                    

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jiheon mana, Bu Choi?"

"Menemani Ketua Tim Yoo ke ruangan photoshoot. Katanya model hari ini lumayan banyak maunya jadi dia minta Jiheon menemaninya agar kalau dia kewalahan dia bisa minta bantuan Jiheon"

Bisakah Haechan menyalahkan Jeno sekarang, karena dulu waktu Jeno masih bekerja di MUSE sebagai asisten pribadinya, dia pergi kesana-kemari hampir ke semua ruangan di lantai 10 untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuannya. Karena itu juga, Jiheon-asisten pribadi Haechan yang sudah setahun lebih ini bekerja bersamanya melakukan hal serupa seperti Jeno, menjadi asisten pribadi semua orang di lantai 10.

Haechan memijit pelipisnya. Dia juga butuh asistennya tapi kenapa karyawannya tidak pernah mau mengerti. Pekerjaannya bahkan jauh lebih berat dari mereka. Emosinya tidak stabil belakangan ini. Ingin rasanya dia marah-marah terus. Pekerjaannya menumpuk, terlebih sebentar lagi memasuki bulan september yang mana bagi MUSE bulan september seperti awal tahun, bulan yang benar-benar penting. New style, new trend. Issue kali ini melibatkan lebih banyak designer, lebih banyak model karena september issue akan jadi majalah dengan halaman terbanyak di sepanjang sejarah MUSE.

Haechan harus berkeliling tempat para designer lalu memantau photoshoot lalu menghadiri banyak runway untuk referensi konten. Jadi wajar saja kalau Haechan jadi lebih sensitif belakangan ini.

"Di ruangan photoshoot kan? Aku kesana dulu. Bu Choi tahu harus apa kalau ada yang menelepon."

"Kim, jangan memaksakan dirimu. Saya bisa menelepon Jiheon menyuruhnya kembali ke mejanya sekarang."

"Tidak Bu Choi, saya baik-baik saja."

"Baik-baik saja bagaimana, mukamu pucat begitu. Istirahat dulu... kalau Jeno ada di sini kau pasti sudah dimarahi lagi karena terlalu memaksakan diri untuk bekerja."

Haechan menggelengkan kepalanya. Bersikeras untuk tetap turun ke lantai 6 ke ruangan photoshoot.

"Aku akan tetap pergi, Bu Choi. Mereka akan tetap seperti ini kalau aku tidak pergi untuk menegur mereka. Lalu model itu, pasti Hana. Model baru saja banyak tingkahnya. Aku akan pergi menegurnya juga. Kita masih bisa menghubungi model lain kalau dia tidak terima. Aku pergi dulu, Bu Choi..."

"Hati-hati, Kim..."

Kim benar-benar turun ke lantai 6 untuk menghampiri para stafnya yang kini sedang sibuk dengan sesi photoshoot. Hal pertama yang Haechan lihat begitu dia tiba di sana adalah Jiheon yang setengah berjongkok sambil menahan botol air minum yang sudah diberi sedotan untuk Hana minum lalu tangan sebelahnya memegang kipas portable.

"Berapa kali ku bilang jangan menyentuh asisten pribadiku tanpa seijinku?"

Suara Haechan bergema di ruangan tertutup itu membuat semua orang yang ada di sana mengalihkan pandangan mereka ke arah Haechan.

How To Fall in Love - NoHyuck -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang