Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!"Apa Haechan di ruangannya?"
"Tidak Nyonya─ ehm, Tante... Bu Kepala sedang makan siang dengan Tacoon dan Pak Jong." Jeno langsung mengganti kata Nyonya dengan sebutan Tante melihat Nyonya Kim yang memelototinya.
"Kau tidak ikut? Bukankah harusnya kau bersamanya saat Haechan ada kegiatan di luar kantor?"
"Saya ingin ikut tapi tidak diijinkan oleh Bu Kepala."
"Kenapa?"
"Entahlah, tapi dia melarang saya untuk ikut."
"Yang saya tahu Haechan bertemu dengan Tacoon bukan hanya sekedar makan siang. Biasanya yaa biasanya... Tacoon akan membawa beberapa model pria atau kolega-kolega kerja yang adalah CEO muda tampan bersamanya. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk dikenalkan pada Haechan. Mungkin dia tidak mau kamu ikut karena─"
"Saya mengerti, Tante... Bu Kepala mungkin tidak ingin saya mengganggu acaranya dengan pria-pria tampan dan kaya itu ya? Makanya saya tidak diijinkan untuk ikut." Balas Jeno sambil tersenyum tipis.
Bukan maksud Nyonya Kim untuk membuat Jeno merasa rendah diri seperti ini. Tadinya dia ingin membuat Jeno panas, cemburu, tapi sepertinya Jeno bukan tipe pria yang gampang cemburu.
"Ini sudah jam makan siang, bagaimana kalau Nak Jeno makan siang dengan Tante? Tante mau bicara juga sama kamu."
"Pergilah, Jeno-ssi... saya dibawakan makan oleh Renjun tadi jadi tidak apa-apa saya tinggal di meja."
Jeno pun mengiyakan ajakan Nyonya Kim untuk pergi makan. Awalnya Jeno menolak karena mereka pergi ke restoran mahal memikirkan berapa uang yang akan dia keluarkan untuk satu piring makanan. Tapi Nyonya Kim bersikeras untuk menraktirnya makan siang. Jeno tidak bisa menolak.
"Haechan dan Jaemin memang nikah muda. Bukan karena perjanjian atau demi keuntungan perusahaan seperti yang dilakukan oleh orang-orang kaya di luar sana. Mereka menikah atas kehendak mereka sendiri, atas dasar sayang. Awal-awal pernikahan memang begitu, tampak seperti pasangan-pasangan muda yang harmonis, mereka benar-benar dimabuk cinta. Jaemin memperlakukannya bak ratu hingga suatu saat Haechan masuk ke MUSE dan langsung jadi editor-in-chief majalah tersebut. Beberapa bulan sejak MUSE dipegang Haechan, penjualan meningkat, MUSE mulai berkembang. Tapi hingga Haechan mendapatkan kesuksesannya, Jaemin belum berkembang juga. Dia masih kerja serabutan, hanya jadi fotografer on-call. Percayalah, Haechan sudah berusaha untuk membuat Jaemin mendapatkan pekerjaan yang tetap termasuk menawarkannya untuk jadi fotografer MUSE tapi Jaemin menolak. Katanya dia tidak mau masuk MUSE karena isterinya yang adalah kepala editor majalah tersebut─"
"Minum dulu, Tante..." Sela Jeno menuangkan air ke gelas milik Nyonya Kim. Jangan sampai wanita itu berbusa karena bicara tanpa jeda. Bahkan Jeno harus memasang telinganya baik-baik mendengarkan tiap kata yang keluar dari mulut wanita itu karena bicaranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Fall in Love - NoHyuck -
FanfictionBekerja di perusahaan majalah ternama adalah impian Lee Jeno sejak duduk di bangku menengah atas. Menyisihkan uang jajannya demi membeli majalah fashion adalah hal yang paling dia senangi, hingga kini impiannya terwujud dengan diterimanya Lee Jeno d...