• 008 •

2.8K 495 44
                                    

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Astaga, kalau Bu Kepala bangun bisa kena semprot lagi aku.'-Batin Jeno sambil memasang tampang paniknya. Panik bukan hanya karena takut Haechan bangun dan melihat posisi mereka juga panik karena sedaritadi jantungnya tidak bisa tenang malah semakin kencang berdebar.

Dengan tangan panjangnya, dia mencoba mengambil salah satu bantal sofa lalu mengganti tangannya yang sedaritadi menopang kepala Haechan dengan bantal tersebut. Jeno terduduk di lantai lalu membuang nafas lega karena wanita itu masih tertidur pulas. Dia kemudian berdiri dan berjalan cepat keluar dari ruangan kepala editor.

"Dasar bodoh!"

Dia masuk lagi ke dalam ruangan tersebut, berjalan perlahan lalu meraih ranselnya yang tertinggal di lantai. Barulah dia keluar lagi dengan kecepatan penuh. Mendengar suara langkah kaki yang semakin memudar, Haechan membuka matanya. Tatapannya datar. Dari saat tadi kepalanya ditahan oleh Jeno, wanita itu sudah terbangun hanya saja dia enggan membuka matanya.

"Chan..."

Renjun kembali masuk ke ruangan kepala editor setelah melihat Jeno turun dengan lift. Sengaja biar Jeno tidak malu dan salah tingkah karena bertemu dengannya.

"Apa fotografer itu sudah mengirimkan foto-fotonya?"

"Iya. Chan, dia punya nama dan juga dia mantan suamimu."

"Mana ku lihat."

Haechan sama sekali tidak menghiraukan perkataan Renjun tentang panggilannya pada Jaemin. Renjun pun akhirnya diam, menyebarkan foto-foto yang tadi sudah dia cetak setelah dikirim oleh Jaemin di atas meja. Haechan mulai melihat satu per satu foto tersebut, mengamatinya dengan seksama.

"Halaman depan tetap indoor kan?"

"Iya Chan, ini untuk main content-nya. Kau sendiri yang mengatakan mau mengangkat soal siblings relationship di issue bulan depan. Kenapa tidak pasangan saja sih? Kau tahu banyak pasangan artis yang bisa dijadikan inspirasi."

"Kalau begitu biarkan mereka keluar di majalah lain. Pasti majalah lain berpikiran sama sepertimu. Ambil pasangan yang terlihat harmonis dan inspirasional lalu jadikan mereka sebagai konten utama issue bulan depan karena bulan depan adalah bulan februari, bulan kasih sayang. Basi. Kita ini majalah fashion, Ren... yang jadi prioritas kita adalah look, outfit bukan cerita hidup."

Walau poin yang dilontarkan Haechan benar adanya, tapi Renjun tahu wanita itu sedang menghindar lagi. Menghindar dari kata 'cinta' dan 'pasangan'. Renjun mengerti seberapa tidak sukanya dia pada pasangan-pasangan yang terlihat mesra dan harmonis di depan publik karena dulu dia dan Jaemin juga begitu, Jaemin yang memperlakukan Haechan layaknya seorang ratu tapi ujung-ujungnya mereka pisah juga. Haechan selalu mengatakan hal yang sama 'Love's sucks!'. Itu terbukti sampai sekarang.

How To Fall in Love - NoHyuck -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang