Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!"Lama tak jumpa, Chan..."
"Di antara semua fotografer berbakat di negeri ginseng ini, kenapa Pak Jong harus memilihmu? Bukankah kau sudah membuka studiomu sendiri di Paris? Apa yang kau lakukan di sini?"
"Kau tahu tentang studioku di Paris? Kau masih perduli ternyata."
"Perduli apanya. Mukamu itu muncul di hampir semua majalah. Kembali saja ke tempatmu, aku akan cari fotografer lain."
Senyum pria itu berganti dengan tatapan serius.
"Aku tidak akan mengungkit lagi masalah kita jadi jangan mengusirku, Chan. Aku akan fokus pada pekerjaanku dan tidak akan mengusikmu selama di sini."
Jeno tidak berhenti menatap ke arah ruangan kepala editornya. Tirai dan pintu yang biasa terbuka kini tertutup rapat. Jeno benar-benar penasaran, sebenarnya siapa pria itu sampai-sampai Haechan menutup ruangannya hanya untuk berbicara dengan pria itu.
"Jeno-ssi? Jeno-ssi!"
"Y-ya?? Ada apa, Bu Choi?"
"Saya memanggilmu berulang kali tapi kau tidak mendengarnya. Saya tahu apa yang ada di pikiranmu sekarang. Melihat bagaimana kau terus-terusan menatap pintu ruangan Kim, saya pikir kau mungkin penasaran dengan pria yang ada dalam ruangan tersebut dan hubungannya dengan Kim."
Jeno terdiam. Bagaimana para wanita bisa begitu cepat peka dengan situasi? Padahal dia hanya menatap pintu ruangan Haechan tapi kenapa Nyonya Choi langsung bisa menebak apa yang dia pikirkan sekarang. Jeno mengangkat kedua alisnya seakan meminta Nyonya Choi untuk memberi penjelasan.
"Seharusnya kau tahu siapa pria itu Jeno-ssi... dia sangat populer belakangan ini. Muncul di banyak majalah dan blog. Apalagi saat dia membuka studio dan galeri foto di Paris. Banyak wanita tergila-gila padanya, banyak agensi mengirimkan proyek padanya."
"Ah, sepertinya saya tahu siapa dia, Bu Choi. Na Jaemin kan? Saya baru ingat sekarang. Saya beberapa kali membaca artikelnya di majalah lain. Tapi, apa hubungannya dengan Bu Kepala?"
"Na Jaemin itu mantan suaminya Kim."
Mata Jeno terbuka lebar saat itu juga. Tidak mungkin dia tidak terkejut. Melihat penampilan dan sikap Haechan selama beberapa hari dia bekerja di sini, wanita itu tidak tampak seperti seseorang yang sudah pernah menikah. Kalau mereka sudah berpisah, bukankah itu artinya mereka menikah di usia yang sana dini? Jeno semakin penasaran.
"Mereka menikah saat Kim berusia 22 tahun. Memang masih sangat muda, tapi ya begitulah. Berpisah 4 tahun yang lalu tepat setahun setelah Kim menjabat sebagai kepala editor majalah MUSE. Jangan tanyakan alasan mereka berpisah apa karena bukan hak saya untuk memberitahunya. Mungkin kau akan mendengarnya juga dari mulut para karyawan di sini. Saya tidak mau bicara lebih, takut Kim mendengarnya. Oh ya, Lee siblings sebentar lagi akan tiba, bisakah kau temani Renjun untuk menemui mereka? Kim mungkin akan lama berbicara dengan fotografer itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Fall in Love - NoHyuck -
FanfictionBekerja di perusahaan majalah ternama adalah impian Lee Jeno sejak duduk di bangku menengah atas. Menyisihkan uang jajannya demi membeli majalah fashion adalah hal yang paling dia senangi, hingga kini impiannya terwujud dengan diterimanya Lee Jeno d...