Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!"Jeno milikku."
Seketika semua orang yang berada di tempat itu langsung mengalihkan perhatian mereka pada Jiwon dan Haechan. Termasuk Jaemin yang lagi-lagi harus menjeda kegiatan memotretnya itu. Pria itu melihat ke arah Haechan sebentar lalu tersenyum.
"Hei hei! Kalian ke sini untuk kerja. Fokus!" Teriakan Jaemin sontak membuat para model juga staff lainnya langsung kembali ke aktivitas mereka masing-masing walau sesekali melirik ke arah Haechan dan Jiwon.
Jeno yang masih terkejut hanya bisa mematung di tempatnya dengan tangannya yang masih dipegangi oleh Haechan.
"Milikmu? Apa dia suamimu? Bukan kan?"
"Sudah ku bilang kan dia asisten pribadiku? Itu artinya dia hanya akan bekerja sesuai dengan instruksiku bukan orang lain. Kalau pun dia ingin dimintai tolong oleh tim lain, itu harus seijin aku. Dan lagi, apa-apaan dengan photoshoot ini?! Apa aku sudah memberi perintah untuk membuka issue untuk bulan depan?!!"
Karena Jiwon tidak menjawab maka pandangan Haechan sekarang beralih pada anggota fashion team yang berdiri di dekat mereka.
"Shu, apa look yang sekarang kalian potret ini sudah dilihat oleh ketua tim Huang?"
"S-sudah, Kim!"
Haechan meraih ponsel dari dalam handbag-nya lalu mendial nomor Renjun.
"Kau dimana?"
"Di perjalanan menuju rumah sakit. Kenapa, Chan? Kan sudah ku bilang hari ini aku akan terlambat kerja. Aku akan ke kantor setelah mengantar makanan dan beberapa pakaian untuk Yangyang."
"Aku ada di lokasi photoshoot sekarang. Apa anggota timmu sudah mengkonfirmasi outfit yang akan digunakan untuk issue bulan depan?"
"Hah? New issue saja belum dibuka lalu apa maksudmu dengan photoshoot? Are they lost their minds?"
"Belum seminggu kita pergi dan mereka sudah bergerak sesuka hati mereka. Aku mengerti. Kita bicara lagi di kantor. Jangan lama-lama di rumah sakit, sampaikan salamku pada Yangyang."
"Okay~"
"Kau dengar itu, Shu? Ketua Tim kalian bahkan tidak tahu soal ini. Jadi kalian konfirmasi pada siapa? Wakil kepala editor yang baru ini? Lalu apa dia memberi banyak masukan pada kalian? Kalian tahu, look yang ada di sana itu... adalah look terburuk yang pernah ku lihat selama 5 tahun aku bekerja di MUSE." Kata Haechan sambil menunjuk pakaian yang dikenakan oleh para model saat ini.
Jaemin makin melebarkan senyumannya melihat Haechan yang mengamuk di depan semua karyawannya. Harusnya mereka tahu kalau mereka tidak boleh cari gara-gara dengan Haechan. Sementara Jeno tiba-tiba ciut. Tahu begitu lebih baik tetap tinggal di kantor seperti yang dilakukan oleh Nyonya Choi.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Fall in Love - NoHyuck -
Fiksi PenggemarBekerja di perusahaan majalah ternama adalah impian Lee Jeno sejak duduk di bangku menengah atas. Menyisihkan uang jajannya demi membeli majalah fashion adalah hal yang paling dia senangi, hingga kini impiannya terwujud dengan diterimanya Lee Jeno d...