“ANNJIRRRR !!??”
Teriak Haechan terperanjat bangkit dari duduknya. Matanya membelalak menatap layar handphone yang masih di genggamnya. Membangunkan setiap orang yang tengah menyantap sarapan
“Kamchagiyaaaa…..” Doyoung mengelus dadanya alih alih memastikan Haechan terlebih dahulu
“Kenapa…kenapa ? Item gamenya udah keluar?" Johnny menyodorkan sederet pertanyaan sementara Mark dan Doyoung yang terdiam masih mencerna situasi
Haechan menutup mulutnya yang menganga dan menggeleng pikirnya tak percaya pada apa yang baru saja dilihatnya
“Ini berita besar hyung, lebih besar dari item game yang mau rilis”
“Iya apaan nyet, bikin penasaran aja” Mark mengetukan sendok nya berkali-kali ke piring hingga menimbulkan suara dan bersamaan dengan suara pintu kamar yang terbuka
Klik…
Pintu terbuka menampakan seseorang berkaos putih yang pucat dengan muka bantal. Lee Taeyong. Ia berjalan dengan mengedipkan matanya berkali-kali tengah menyadari semua mata tertuju padanya
“Good morning” Ucapnya santai sembari menggeliatkan tubuhnya
Haechan mendekati Taeyong dengan tatapan yang tajam lalu menyodorkan handphonenya, membiarkan sang tersangka membuka suara
“Hyung, apa ini?”
Taeyong menatap layar handphone, netranya membelalak bahkan menelan salivanya pun sulit. Ia hanya terdiam seribu bahasa
Lalu Johnny dengan cepat meraih handphone sebelum Taeyong membuka mulut. Disusul oleh Doyoung dan Mark.
“Hyung, lu bilang kemarin ada acara kan? Acaranya nonton ke bioskop?”
Haechan memejamkan matanya sesaat, “Hyung…..oke sebentar…jadi, lu udah punya pacar?”
“Walaupun lu udah pacaran harusnya lu waspada sama paparazzi anjir, parah....lu dapet masalah yong” Ucap Johnny mendudukan bokongnya kembali lalu meneguk ice americano
Taeyong menoleh pada Doyoung yang menunduk diam. Mark pun menyadari Doyoung yang sedari tadi tak bersuara hanya beberapa kali menghela nafas, membuatnya bertanya, “Doyoung hyung, ko lu gak kaget sih? Ah, lu pasti udah tahu ya? Kenapa cuma kita yang gak tahu, ini gak adil?”
“Mark, sekarang bukan waktunya lu nyemburuin hal ini. Taeyong hyung, lu…….pacaran? Ah bodo amat, lain kali hati-hati” Doyoung menatap lekat netra Taeyong sebelum berlalu masuk kamarnya
Johnny menyipitkan matanya menaruh curiga pada reaksi Doyoung yang tak terduga. Doyoung sangat sensitive, biasanya ia akan cerewet memarahi siapapun jika ada masalah namun kali ini lain, pikirnya.