"Lo punya seribu cara buat bikin gue terjerat sama lu tapi tidak dengan matiin usaha gue!” Doyoung membanting asal pintu dibelakangnya.
Ia berjalan penuh amarah menuju meja kerja seorang pria yang tengah menyusun lembaran kertas dihadapannya. Orang itu hanya tersenyum menyeringai dan mendengus pelan merespon Doyoung yang sudah menggebrak meja.
“Selamat datang Kim Doyoung di kantor gue” Taeyong, pemilik bar resonance, melenggangkan kakinya dengan mempersilahkan Doyoung duduk.
Doyoung mendecih dan menatap dalam bak serigala kian menerkam,
“Gue gak butuh sikap manis darilu. jawab, lo kan yang kemarin datang ke tempat gue dan acak-acak semuanya?”
“Buktinya?”
“Kejadian itu gak lebih dari 5 menit dari gue niggalin florist. Orang macam apa yang bisa ngedobrak kaca dan ngerusak semuanya dengan cepat ? Lo pikir gue bodoh?”
“Apa lu bener-bener udah terjerat sama gue dengan segala kejadian itu akan selalu karena gue?”
Mata Doyoung menatap Taeyong tajam. Sangat tajam hingga pandangannya mampu menusuk ke dalam pikiran lelaki di hadapannya.
Doyoung mempersempit jarak dengan meraih kerah baju Taeyong.
“Stop! Pergi dari hidup gue! Please"
Taeyong menelan salivanya, permintaan paling berat yang ia takutkan terlontar dari Doyoung. Taeyong tidak melawan. Ia balik menatap manik kelinci dihadapannya. Bukan karena amarah melainkan jarak yang hanya satu jengkal ini.
“Gak bisa. Kayanya gue udah sering bilang ini ribuan kali” Taeyong melepaskan cengkraman Doyoung pelan. Ia sama sekali tidak takut dengan ekspresi marah Doyoung.
“Gue gak paham kenapa gue bisa ketemu vampire egois kaya lu. Kita beda, sampai kapanpun gak bisa brengsek!” Doyoung menekan nada bicaranya. Ia terdengar frustasi dan kesal dalam waktu bersamaan.
“Gue gak cuman mau darah lo. Gue mau lo seutuhnya. Hati lo. Gue mau hati lu, gue mau...kita ada sesuatu”
Doyoung menarik nafas berat sambil menutup matanya. Kepalanya terasa sedikit pening mendengar apa yang baru saja vampire tampan ini katakan.
“Make it clear yong, gue manusia dan lu vampire. Lu akan selalu nghisap darah gue karena gue pun makanan lu. Gue benci situasi ini! Dan gue gak pernah cinta sama lu” Doyoung menunjuk dan mengetuk jari telunjuknya berulang kali di sisi meja.
“Setelah apa yang udah kita laluin, lu bilang no feeling? Doyoung, andai gue gak bisa dapetin lu, gue akan pastiin gakan ada manusia atau vampire sekalipun yang bisa milikin lu!”Keduanya menahan bulir air disudut mata, terlihat dari tatapan yang mereka berikan. Rahang Taeyong mengeras.
“I can give you entire universe if you want it”