Keep in Mind

11.8K 455 17
                                    

" Jangan tinggalkan aku"

2 kalimat singkat itu mengetuk ngetuk memori seseorang yang membenamkan wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Samar-samar. Ia tak tahu siapa yang bicara dan untuk siapa kalimat itu. Berkali -kali memimpikan yang sama tanpa tahu jawaban sangatlah menyiksa. Rasanya ada benda tajam yang menusuk hatinya. Tak berdarah namun pedih rasanya.

"Siapa dia?" Batinnya.

...



Suasana kampus siang ini sangat ramai, sebab pensi tahunan akan terlaksana 2 hari lagi. Banyak dari mereka berlatih hingga malam, bahkan ada yang menginap. Lampu berwarna berjejer mengindahkan setiap sudut kampus.

"Taeyong!" Teriak seorang pria bertubuh kurus. Cepuluh.

"Kalian masih latihan ?"Tanya Taeyong sembari celingukan ke ruangan dance.

"Jangan sok, kita tahu kau sudah hapal gerakannya tapi bantulah aku dan Jungwoo masih butuh arahan!" Jawabnya ketus

Taeyong hanya membalas dengan senyuman kecil dan anggukan. Ten agak sedikit bawel jika diladeni.

Mereka berjalan menuju ruang dance.

"Taeyong hyung, ada anak komunikasi ingin interview katanya" Ucap Jungwoo menepuk bahu.

" Yuta, kau saja " Ucap Taeyong sembari menunjuk

"Aku selalu deg-degan kalau ditanya" Jawabnya sambil tertawa

Tidak ada yang bisa diandalkan, batin Taeyong.

Dua orang anak komunikasi itu masuk ke ruangan dance. Tampilannya sesuai ekspetasi, sangat rapih, berkacamata, dan membawa kamera.
Mereka memperkenalkan diri, dan menanyakan sederet pertanyaan seputar persiapan pensi. Agak membosankan namun hanya menjawab saja itu mudah bagi Taeyong.

"Hyung, aku akan mempersiapkan yang lainnya jadi kau saja ya yang bertanya" Ucap Doyoung yang tiba-tiba berlari.

"Yaaaaaaa doyoungaah, ah maaf ya, dia sepertinya kurang sehat!" Teriak Johnny yang sedikit khawatir dan malu.

Taeyong hanya mengangguk dan mempersilakan Johnny untuk duduk.

Doyoung berlari kearah koridor dengan pulpen ditangannya. Napasnya sedikit terengah-engah karena berlari. Tanpa ia sadari, ada seseorang yang melihat Doyoung berlari dan berjalan ke arahnya.
" Kau tidak apa-apa, kenapa kau lari?" Tanya Ten menyentuh pundaknya.

...



"Ini hasil interview nya, kau yang buat artikelnya karena kau tadi malah kabur" Ucap Johnny melemparkan kertas ke meja tepat di depan Doyoung.

"Aku bukan kabur, aku hanya tak suka situasi tadi. Terlalu banyak orang" Jawab Doyoung sembari membolak-balikan kertas hasil interviewnya.

Doyoung membisu dalam 20 menit untuk membuat artikel, suara petikan keyboard bisa terdengar sampai sudut ruangan karena heningnya. Kata demi kata ia rangkai menghasilkan tulisan yang menarik. Tak ragu jika Doyoung termasuk salah satu mahasiswa ilmu Komunikasi terbaik karena kepandaiannya.

"selesai" gumamnya.

...

Esok adalah hari yang dinantikan semua mahasiswa. Ya pensi yang hanya diadakan setahun sekali. Taeyong, Yuta, Jungwoo dan Ten berniat untuk pulang karena waktu sudah menunjukan pukul 21:27.
Taeyong menghentikan langkahnya ketika ia tak sengaja melihat madding yang dipenuhi dengan kertas dan tulisan berwarna.

"doyochi" gumamnya pelan

Ten yang menyadari itu menghampirinya, dilihatnya madding dan Taeyong bergantian.

Dotae Rise [Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang