Lee taeyong terbangun pagi-pagi sekali, bahkan ia telah beranjak dari tempat tidurnya sebelum alarm berdering. Air hangat mengguyur badannya bekas semalam bercumbu dengan pria yang masih berdengkur di kasur.
“Sialan, bukan hanya ocehannya saja yang galak, ciumannya juga” tutur Taeyong menggerutu yang menimbulkan smirk diwajahnya.
Dibilas nya tubuh kurus namun berotot itu. Aroma lavender begitu harum semerbak, bahkan dikamar mandinya pun terjejer rapi beberapa lilin aroma.
Tidak lebih dari 10 menit, ia keluar dari kamar mandi dan dilihatnya sosok pria yang masih meringkuk itu.
Taeyong menghampiri…
Pppak !
Doyoung terbangun dan meringis
“Ah hyung, bisa-bisanya kau menendang bokongku!“Aku kan sudah bilang temani aku ke supermaket, aku mau masak!” Teriak Taeyong
Doyoung hanya menghiraukan dan menutup kembali mata kelincinya itu.
Ppak !
“Hey, sakit tau!” sambil mengelus pelan bokongnya, Doyoung terbangun dan berjalan ke arahnya.
Dilihatnya tubuh Taeyong yang masih berbalut handuk piyama putih. Sebenarnya handuk piyama itu milik Doyoung. Ya, mereka mengambil kesempatan untuk bercumbu di kamar Doyoung disaat managernya pulang ke rumah.
Doyoung melihat celah handuk yang terbuka, dan menampakan dada Taeyong yang basah.
Menggoda sekali. Batin Doyoung
Doyoung melangkah lebih dekat padanya.
Taeyong yang sedari tadi cemberut mulai merasakan panas dikedua pipinya. Wajah mereka semakin dekat, matanya saling tatap menajam.
Ia bertanya tanya apakah ia akan mati jika detak jantungnya sangat cepat begini?
Doyoung menyipitkan matanya, lalu melihat bibir Taeyong yang masih basah setelah mandi.
“Berisik hyung”! Tutur Doyoung dengan santai lalu menjauhkan tubuhnya.
“ YAAAAAAA KIM DOYOUNG “! Teriak Taeyong sambil melayangkan tangan kearah pundak Doyoung. Pikirnya ingin memukul.
Dengan cepat Doyoung menangkisnya, lalu tersenyum.
“Muach“ diciumnya tangan Taeyong. Lalu ia mengelus lembut pipi Taeyong yang memerah.
“Aku mandi dulu hyung, tidak lama. Tunggu ya sebentar” ucap Doyoung sambil berjalan ke kamar mandi dan meninggalkan Taeyong yang terdiam memaku disana.
…
“Hyung maafkan aku, sepertinya aku tidak bisa mengantarmu. Aku dapat telpon dari manager untuk menggantikan Johnny hyung pergi ke charity event bersama Jaehyun” tutur Doyoung terlihat sedikit cemas.
“What??? Kenapa harus kau?” Taeyong yang sedang menalikan sepatunya langsung bertanya dengan menaikan sedikit nada suaranya.
“Aku tak tahu, tapi manager dan Jaehyun sudah menungguku di lobby” katanya sambil sibuk merapikan jas hitamnya.
Terlihat gagah. Rupa Kim Doyoung sangat sempurna. Begitulah gumam Taeyong walau sambil cemberut.
“Ya sudah pergilah, aku tidak bisa apa-apa jika sudah manager yang bilang”. Taeyong mendesah pasrah dengan keputusan manager.
Padahal ia sudah semangat 45, kasian.
“Hyung bisa pergi bersama Jungwoo. Dia tidak ada schedule hari ini. Bye hyung” saran Doyoung sambil pergi, setengah berlari.