Ayasa Pov
Mulai hari ini hingga seminggu kedepan aku, Tasya dan 2 lagi temanku akan latihan setiap pulang sekolah. Aku bingung bagaimana cara meminta izin ke ayah dan ibu. Sedangkan, aku tidak pernah berbicara dengan mereka. Apalagi ibu, aku yakin dia tidak akan mendengarkanku.
"Kakak nanti pulangnya tungguin Alisa ya, Alisa mau barengan" Aku hanya menatap Alisa tanpa menjawab sama sekali.
"Percuma Alisa bicara dengan orang bisu. Udah habisin sarapannya terus berangkat, hari ini ayah yang antar ibu ada urusan dulu diluar" Jawab Ibu.
Aku tetap diam dan tak menjawab apapun yang ibu katakan, karena menjawabpun tetap salah.
"Gak mau bareng aja mas anter?" Tanya Ayah.
"Kamu antar Alisa aja sekolah, aku bisa bawa mobil sendiri" Jawab Ibu ke Ayah.
Selesai makan aku membawa sendiri piring bekasku dan mencucinya. Selesai mencuci piring aku langsung ke kamar mengambil tas dan baju ganti untuk latihan nanti. Aku dan Tasya udah janjian mau bawa baju ganti biar baju sekolah gak bau.
Rian Pov
Maisa masih sama dengan sebelumnya. Tidak pernah menganggap kehadiran Ayasa dan tidak pernah menganggap Ayasa adalah anaknya sama seperti Alisa.
Ayasa pun semakin hari semakin menjadi pendiam. Dulu dia mau menjawab 1 atau 2 kata denganku, atau dia juga mau bercerita degan kakeknya. Tapi semenjak kejadian Maisa dan Mama itu Ayasa sama sekali tidak pernah lagi membuka mulut kecuali makan dan minum.
"Panggil kakak ke kamar ya" Alisa langsung menurut.
"Aku berangkat duluan Mas. Assalamualaikum" Maisa menyalamiku.
"Hati-hati dijalan kamu jangan ngebut-ngebut, nyantai aja bawanya" Pesanku dan Maisa memperlihatkan jari jempolnya.
"Kakak udah gak ada dikamar yah, apa bareng ibu?" Alisa turun sendiri tanpa Ayasa.
"Eh gak ada bareng ibu, mana mungkin Kak Ayasa barengan sama ibu berangkatnya sayang" Aku meninggalkan Alisa menuju lantai atas untuk melihat sendiri benar Ayasa sudah berangkat atau belum.
Benar, kamar mereka sudah kosong dan Ayasa tidak ada didalam kamar.
"Ayok berangkat" Ajakku ke Alisa.
Aku sangat yakin pasti Ayasa sudah berangkat diam-diam.
Sekolah
Ayasa Pov
Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Kami bersiap dan berganti pakaian untuk latihan lari.
Perutku sakit karena sedari tadi hanya makan dikit dibagi bekal sama Risa. Tasya menawarkanku untuk jajan, tapi aku menolak karena tidak enak dia selalu bayarkan.
"Ini makan siang untuk kalian. Kalian sholat dulu, habis itu makan baru ke lapangan ya" Alhamdulillah Pak Indani memberikan kami makan siang.
"Wah Alhamdulillah" Ucap Tasya.
Aku juga mengucap syukur atas nikmat ini. Tadi kata Pak Indani kami tidak perlu beli makan siang karena selama latihan akan disediakan oleh sekolah.
"Makan dulu apa sholat dulu Sa?" Tanya Tasya.
"Mending sholat dulu kita Sya, habis itu baru tenang makannya" Ajakku.
Aku, Tasya, Vini dan Rika sholat bersama dan juga makan bersama.
Skip Sore Di Rumah
Aku pulang saat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aku sangat yakin kalau ibu sudah pulang duluan aku akan dimarah habis-habisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bolehkah Aku Berada Di Antara Kalian Bu?
Short StoryCerita sudah direvisi guys! Ayok baca🤗