Nak

277 17 0
                                    

Rian Pov

Seminggu setelah aku ke sekolah Ayasa, aku selalu meminta kabar tentang Ayasa ke Bu Indah. Setidaknya aku bisa mengetahui apa yang dilakukan Ayasa selama di sekolah.

"Chattingan sama siapa? Serius amat sampai orang ketok-ketok kamar gak denger" Maisa duduk disampingku.

"Gak chat siapa-siapa kok. Kamu udah makan?" Tanyaku.

"Udah kemaren malam" Jawabnya ketus.

"Lah kok kemaren malam? Sekarang belum berarti? Ya udah ayok kita turun makan" Ajakku.

"Mau makan apaan? Gak ada lauk, aku gak masak. Soalnya masih gak bisa tahan cium bau bumbu-bumbu dapur" Jawabnya.

"Aku order aja ya, kamu mau makan apa aku pesankan?" Maisa diam berpikir.

"Bentar aku tanya Alisa dulu dia mau makan apa" Maisa beranjak keluar kamar.

Aku yakin dia hanya akan menanyakan Alisa tidak dengan Ayasa.

Ayasa Pov

Satu minggu sudah kejadian itu berlalu. Aku tau ayah selalu menanyakan keadaanku di sekolah lewat Bu Indah. Aku sering menangkap basah Bu Indah sedang memotretku yang tengah belajar atau sedang duduk.

"Alisa" Ibu masuk ke kamar.

"Iya bu" Jawab Alisa dan dia berdiri menghampiri ibu.

"Ayah mau order makanan, Alisa mau makan apa?" Tanya ibu ke Alisa.

"Kakak mau makan apa? Alisa sama kayak kakak aja" Alisa tiba-tiba menanyaiku.

"Gak perlu tanya dia. Sekarang ibu tanya Alisa, mau makan apa?" Bantah ibu ke Alisa.

Terlihat raut wajah ibu menjadi berubah kesal sebab Alisa sebut namaku barusan.

"Yahh ibu. Kakak kan juga belum makan malam, tadi juga pulang sekolah kakak gak makan karena nasi dan lauknya kan habis" Jawab Alisa.

"Ibu gak peduli, mau dia makan atau tidak. Cepat Alisa mau makan apa!" Ibu membentak Alisa karena Alisa tak menjawab.

"Alisa mau ayam goreng aja bu" Jawab Alisa. Ibu langsung keluar kamar setelah Alisa menjawab.

"Kenapa sih kak ibu jahat sama kakak? Kan kakak juga belum makan, kakak kan juga lapar" Aku tersenyum saja mendengar perkataan Alisa.

"Kakak kenapa gak mau ngomong lagi sama Alisa? Alisa nakal ya? Kakak benci sama Alisa?" Alisa menangis dan aku juga ikut menangis.

Tiba-tiba pintu terbuka lagi dan yang masuk kali ini ayah.

"Loh kenapa ini pada nangis anak-anak ayah?" Tanya ayah.

"Ibu marah Alisa, Alisa cuma tanya kakak mau makan apa tapi ibu marahin Alisa. Kakak juga udah gak mau lagi ngomong sama Alisa. Ibu sama kakak benci Alisa" Aku hanya bisa menangis dalam diam melihat Alisa menangis.

"Eh udah cup cup cup masa udah gede masih nangis kayak gini. Ibu itu lagi capek aja kan dalam perut ibu ada adek, kakak juga lagi gak enak badan mungkin jadi gak bisa banyak ngomong" Ayah membujuk Alisa yang sedari tadi sudah menangis senggugukan.

"Dah jangan nangis lagi, ayah ini mau mesankan ayam goreng Alisa. Kakak mau makan apa?" Tanya ayah padaku.

Aku menggeleng saja karena memang aku tak lapar tapi kepalaku hanya sedikit pusing.

"Kakak tunggu disini aja nanti ayah bawain makannya ke kamar" Kata ayah.

Seperti biasa aku hanya diam dan memandang sebentar lalu membuang pandanganku.

Bolehkah Aku Berada Di Antara Kalian Bu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang