Aku

158 12 3
                                    

Maisa Pov

Sudah satu Minggu sejak kejadian aku mencari Ayasa. Sekarang aku dan Mas Rian kembali mengajukan berita kehilangan ke polisi. Pihak polisi yang dulu sudah pernah mencari Ayasa untungnya mau membantu lagi untuk mencari.

Poster wajah terbaru Ayasa sudah disebar disemua media sosial dan cetak. Aku berharap sekali kali ini bisa bertemu dengan Ayasa.

Aku banyak sekali dosa dengannya. Aku tidak ingin dosa ini berlarut dan menjadi lumut yang menempel dikarang.

"Bismillah ya Mai semoga Ayasa cepat ditemukan" Ucap Mas Rian.

"Ayah ini bener muka Kak Ayasa yang sekarang?" Tanya Alisa membawa poster kehilangan.

"Iya itu muka kakak kamu yang sekarang, ayah sama ibu dapat fotonya dari pengurus panti tempat kakakmu tinggal selama ini" Jawab Mas Rian.

"Alisa pernah ketemu kakak ini, dia sekolahnya dekat sekolah Alisa. Kata temen Alisa yang kakaknya sekolah disana dia anak baru, baru masuk hari Rabu kemaren" Aku dan Mas Rian sepandangan, apa mungkin benar itu Ayasa.

"Kamu gak bohong sayang?" Tanyaku.

Alisa mengangguk dengan mantap. Aku dan Mas Rian bersemangat untuk hari esok. Kami akan ke sekolah itu bersama Alisa.

"Besok kakak izin sekolah bentar ya kita cari Kak Ayasa disana" Ucapku.

"Iya Bu, Alisa rindu banget sama Kak Ayasa. Alisa mau minta maaf gara-gara Alisa dulu kakak pergi" Jawabnya.

Ayasa Pov

Aku sudah melihat selembaran berita kehilangan dan itu ada fotoku. Aku takut kalau ibu dan ayah bisa menemuiku.

"Ma, aku boleh minta sesuatu?" Tulisku di iPad yang dibelikan mama.

"Iya tanya apa sayang" Ucap mama.

Mama sangat memperhatikanku, bahkan sesibuk apapun dia kalau aku ingin bersamanya dia akan tinggalkan pekerjaannya. Berbeda sekali dengan ibu, dia sedang tidak berbuat apa-apa pun tidak akan mau ku dekati.

"Boleh Aysa home schooling saja?" Tulisku lagi.

"Lah kenapa? Teman-teman pada ngejekin?" Tanya mama.

Aku menggeleng.

"Aku mau home schooling aja ya ma, boleh ya" Tulisku lagi.

"Assalamualaikum" Itu suara papa.

"Waalaikumussalam mas cepet banget pulangnya, udah kelar kasusnya?" Tanya mama.

Mama menyalami papa dan aku juga menyalami papa.

"Alhamdulillah udah ma. Papa masuk dulu ya mau mandi lengket banget ini" Ucap papa.

Setelah papa pergi aku langsung menyenggol pelan tangan mama.

"Eh iya lupa mama. Kenapa Aysa mau home schooling? Gak betah ya sekolah disana? Kan baru 2 hari sayang, tahan dulu ya siapa tau nanti betah" Pujuk mama.

Aku terdiam dan hanya menunduk lesu. Aku takut kalau aku sekolah besok-besoknya ibu dan ayah akan menyusulku ke sana.

Aku tidak lagi meminta ke mama dan pasrah saja. Aku langsung meninggalkan mama diruang tamu ini.

Sinta Pov

Aku tidak tau kenapa Aysa tiba-tiba minta home schooling. Padahal awalnya aku mau memasukkan dia sekolah khusus dia minta sekolah umum. Sekarang malah minta home schooling.

Dia pergi dengan rasa kecewa karena aku tidak menuruti permintaannya.

"Mas, Aysa minta home schooling. Gimana ya? Kita ikuti aja ya, kasian dia kayaknya gak betah" Aku bertanya ke Mas Robi.

Bolehkah Aku Berada Di Antara Kalian Bu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang