Chapter 6

3 2 0
                                    

Hari ini jadwalku lumayan padat, bertemu dengan calon mitra dari Malaysia untuk membahas mengenai kerja sama kami, produk apa yang akan jadi produk utama penjualan. Arya, seperti biasa kutitipkan pada Ana. Karena kemungkinan akan pulang agak malam.

Aku dan Wina, akan bertemu dengan Miss Noor di workshop, karena Miss Noor ingin melihat proses produksi setelah itu baru ke toko.

Berhubung workshop berada di rumah Wina. Maka tugasku lah menjemput Miss Noor dari hotel tempatnya menginap. Kubaca lagi proposal perjanjian kerja sama ada beberapa pasal dalam perjanjian yang dibantu oleh teman Aji, seorang pengacara, Aji khawatir jika kelak di kemudian hari ada silang pendapat antara kami dengan mitra kerja dapat meminimalisir kerugian yang bisa saja terjadi. Aku sangat berterima kasih dengan Aji yang begitu perduli terhadapku ̶ ̶ kakak iparnya.

Kukabari Miss Noor kalau aku sedang menuju hotel tempatnya menginap. Sesampainya di hotel Miss Noor sudah menungguku di lobby hotel. Cantik sekali dengan mengunakan tunik warna gading panjang selutut yang di hiasin manik-manik swaroasky di sekitar leher di padu padankan dengan celana semi kulot berwarna cream dan hijab warna senada begitu pula dengan tas dan sepatunya senada warna gading.

Kuhampiri dirinya dan kami pun saling menyapa tak lupa dengan senyuman terpasang di wajah kami. "Assalamualaikum, Miss Noor, sudah lama menunggu saya?" Salamku.

"Waalaikumsalam, belum lama Miss Sofia, saya pun lepas turun dari breakfast di restaurant hotel," ucapnya sambil tersenyum.

"Yuk, kita langsung saja ke workshop sebelum siang hari dan macet, maklum jalana ibukota terkadang tidak tentu macetnya," ajakku kepadanya. "Oke lah, mari kita pergi ke workshop."

Sepanjang perjalanan banyak hal yang kami bicarakan dari mengenai produk kami masing-masing sampai dengan wacana kami akan datang ke Malaysia untuk melihat toko dan produk dari Miss Noor.

*****

Saat kami tiba, Wina sedang berada di workshop yang terletak di bangunan samping rumahnya, terpisah dari rumah utama. Setelah berbasa basi sebentar, kami pun langsung melihat-lihat produksi dari toko kami sambil memberi keterangan mengenai bahan dan model yang kami produksi tidak lupa dengan beberapa accessories handmade yang kami buat.

Tidak terasa pembicaraan kami pun terputus dengan jam makan siang, Wina sudah mempersiapkan jamuan makan siang selaku tuan rumah untuk menjamu Miss Noor dan aku. Masakan yang di siapkan sungguh istimewa. Ada rendang, rawon, perkedel kentang isi hati ayam, telur asin rebus, salad buah dengan limpahan buahnya dan keju mengunung di atasnya nggak lupa juga ada puding buah strawberry dengan potongan buahnya yang besar-besar. Miss Noor, tampak terkejut melihat hidangan itu semua.

"Kau masak ini semua sendiri kah?" Tanyanya terkejut.

"Nggak lah di bantu sama asisten rumah tanggaku, Miss Noor. Ayo kita langsung mencicipinya. Nih, Miss Noor di coba rendangnya, rendang is the most delicious and famous food in the world." Wina menerangkan makanan yang tersaji sambil mempersilahkan tamunya duduk di meja makan. Aku pun mengikuti mereka duduk bersama di meja makan. Kulihat Miss Noor begitu menikmati masakan yang di buat oleh Wina. Beberapa kali dia memuji betapa enaknya hidangan tersebut.

*****

Acara makan siang pun selesai. Miss Noor terlihat senang dengan jamuan dan sambutan kami. Setelah puas melihat workshop kami, kemudian kami lanjutkan untuk membicarakan mengenai kesepakatan kerja sama kami. Beberapa point sudah di sepakati bersama diantaranya ada beberapa disain dan model yang tidak kami pasarkan di toko kami, hanya kami produksi exclusive khusus butik Miss Noor dengan sistem Miss Noor membeli putus kepada kami dan kami harus memenuhi permintaan Miss Noor baik dari disain maupun jumlahnya. Perjanjian kesepakatan kami buat untuk enam bulan lebih dahulu untuk melihat prospek ke depannya bagus atau tidak. Namun, sebelum kesepatan tersebut kita sah kan. Miss Noor mengundang kami untuk melihat butiknya yang berada di Malaysia supaya kerja sama kami semakin jelas dengan keberadaan tempat usaha kami yang memang ada tidak fiktif. Karena, kami mau kesepakatan kerja sama ini bisa berlangsung lama.

"Miss Wina dan Miss Sofia, saya sangat senang bisa bekerja sama dengan Miss berdua. Tak sabar rasanya untuk memulainya. Akan tetapi, ada baiknya Miss, berdua berkunjung ke butik saya di Malaysia untuk melihat bagaimana bentuk dan rupa saya punya butik," ucapnya mengusulkan kepada kami berdua.

"Baik Miss Noor, dalam waktu dekat kami akan berkunjung ke butik Miss Noor," tungkasku yang di sertai dengan anggukan dari Wina.

"Great, kalau begitu saya tunggu kedatangan Miss berdua ya. Jangan terlalu lama lebih cepat lebih baik nanti kita berkabar saja ya," ujar Miss Noor lagi.

"Ok, Miss Noor, segera kami jadwalkan untuk berkunjung ke butik Miss Noor secepatnya," ucapku kepadanya.

Setelah selesai semua, aku dan Miss Noor berpamitan dengan Wina karena akan kembali ke toko sebelum aku mengantarkan Miss Noor kembali ke hotelnya. Di toko kami, Miss Noor, membeli beberapa pashmina dan aksesori. Kegiatan hari ini pun selesai setelah kuantarkan Miss Noor ke hotel tempatnya menginap. Sebelum berpisah aku bersikeras besok akan mengantarkannya ke Airport saat dia akan kembali ke Malaysia.


🌸🌸🌸🌸🌸

Jangan lupa klik vote, tinggalin jejak komen, kritik dan saran ya. Terima kasih.

SOFIA (Rahasia di balik perpisahan) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang