Chapter 26

3 1 0
                                    

"Ada tamu Bik?" Terdengar suara Mila menanyakan kepada bibik Halimah.

"Iya Bu, ada temannya Pak Banyu di dalam sedang di ruang makan," jawab bibik

Terdengar langkah kaki memasuki villa.

"Loh, Mbak Fia, Arya," pekiknya kaget melihat keberadaan kami berdua. Matanya menyiratkan tanda tanya ke arah Mas Banyu.

Dari sudut mataku kulihat Mas Banyu mengendikkan bahunya sambil memintanya duduk di sebelah Wira.

Dia menghampiri dan memelukku serta Arya. Tampak senang tapi juga ada raut kebingungan di wajahnya. Dia mengangguk ke arah Wira sebelum akhirnya duduk di sebelahnya.

"Oiya, Mila, kenalkan ini teman Mas, Wira dan ternyata Wira ini juga teman Sofia." Banyu memberitahu mengenai Wira kepada Mila.

Mila mengangguk ke arah Wira sebelum mendudukan dirinya di bangku sebelahku.

"Suamimu tidak ikut? Dika, nggak libur?" Mas Banyu menanyakan suami dan anak dari Mila.

"Mas Aksa sedang dinas keluar kota dan Dika, nggak pulang karena hari minggu ada kegiatannya di pondoknya Mas." terang Mila tangannya sibuk mengambil nasi yang tersedia di meja makan.

"Kamu lapar Mila? Datang-datang langsung mengambil nasi." Mas Banyu terkekeh melihat kelakuan Mila.

"Iya Mas, aku nggak sempet sarapan tadi saat berangkat ke sini," ucapnya sambil tangannya sibuk mengambil lauk pauk pelengkap nasi yang sudah ada di piringnya.

Selama makan siang itu hanya Arya yang mendominasi percakapan entah bicara dengan Banyu, aku, Mila dan Wira tapi, kami orang dewasa tidak ada yang berbicara satu dengan lainnya.

Siang itu Arya dan Mas Banyu bermain bersama di tepi pantai, menikmati kebersamaan mereka yang sudah lama tidak berjumpa. Terdengar tawa riang dari mereka berdua saat bermain bola di pantai. Aku sedikit khawatir dengan Mas Banyu, karena aku tau Mas Banyu tidak boleh terlalu capek.

Aku, Wira dan Mila duduk mengobrol santai di ruang tenggah sambil sesekali mataku mengawasi Arya dan Mas Banyu melalui jendela besar yang tembus kea rah pantai.

*****

Matahari sudah mengelincir ke arah barat dengan sinarnya begitu indah menghias cakrawala di atas hamparan laut. Arya masih saja menempel dengan Mas Banyu, kemana Mas Banyu pergi selalu di ikuti hingga akhirnya dia tertidur karena kecapean bermain di pantai.

Di penghujung malam kami bertiga duduk di teras belakang villa menikmati suara deburan ombak dan belaian angin laut. Terhidang penganan pisang goreng dan minuman jahe hangat di meja.

Mila masih berusaha mengorek informasi darimana kami mengetahui keberadaan Mas Banyu di villa ini. Mas Banyu ikut bergabung dengan kami setelah menemani Arya tidur.

"Fia, Wira, sebaiknya kalian menginap di sini saja. Kasihan Arya kalau kalian pulang malam ini juga," ujarnya santai sembari tangannya memasukkan buah papaya ke dalam mulutnya.

"Gimana? Setuju?" tanyanya kali ini matanya menatap kami berdua bergantian.

"Iya, nginap aja. Mbak, bisa pakai bajuku dan Wira bisa pakai baju Mas Banyu, toh sekarang juga malam minggu jadi nggak harus ke kantor kan besok?" timpal Mila yang membuat kami tidak ada alasan lagi untuk pulang malam itu juga.

"Baiklah, kami akan menginap di sini." Suara Wira mendahuluiku untuk berbicara. Sebenarnya aku keberatan. Namun, setelah aku pikir lagi, benar juga kata Mas Banyu kasihan Arya jika harus di bangunkan untuk pulang dan menempuh perjalanan yang lumayan jauh.'

"Oke, sepakat ya kalian menginap di sini malam ini," cetus Mas Banyu lagi seraya memandang kami berdua karena tidak ada jawaban dariku.

Aku hanya bisa mengangguk pasrah.

SOFIA (Rahasia di balik perpisahan) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang