013

2.2K 40 0
                                    

Akhirnya aku sudah sampai pada titik
Dimana aku melihat mu sudah tidak kagum lagi..

Lena

Hari berlalu

Pagi ini aku memulai hari ku seperti biasanya, aku bersiap untuk berangkat kerja..
Dan sekarang aku ada satu sift dengan sea, jadi kami memutuskan untuk berangkat bersama

"Sey.. ayok berangkat.." ajak ku pada sea, yang tengah memakai parfum favoritnya..
"Uwekkk, kamu pake parfum apa sih sey . Bau nya gak enak banget bikin aku mual.. " kataku menahan mual di perut ku

"Apa.an sih Len.. ini parfum biasanya lagi.. kamu kan biasanya juga minta parfum ini" kata sea bingung

"Len.. jangan jangan kamu hamil" tanya sea terkejut

"Apa.an sih sey.." kata ku, aku baru ingat aku memang sedang terlambat datang bulan

Drittt dritt , suara handphone ku membuat percakapan ku dan sea terpotong..

Saiyyang* nama nya keluar di layar handphone ku, itu Rio

"Hallo, Iyah yank?" Kata ku
"Len, kita bisa ketemu gak..?" Kata Rio dari telpon

"Tapi aku mau kerja, gimana kalau pulang kerja aja" tawar ku..

"Gak bisa sekarang ya.. ada yang mau aku omongin" kata nya lagi

"Yaudah ngomong aja"
"Gak bisa Len, nggak enak kalau ngomong di telpon, yaudah.. pulang kerja mu kita ketemu " jawab nya menyudahi telpon..
"Diman.." saut ku ,tapi Rio memutuskan telpon nya lebih dulu

Aneh .. gak biasanya Rio seperti itu..

"Yaudah sey.. ayok berangkat" ajak ku seraya menggandeng tangan sahabat ku ini..

Sore ini aku bertemu Rio, dia menjemput ku di tempat kerja ku..
Kami berhenti di sebuah cafe dekat kos ku..

"Jadi kamu mau ngomong apa yank" tanya ku pada Rio

"Len.." ucap nya terpotong

"Permisi , pesanannya.." seorang pelayan mengantarkan pesanan kami

"Terima kasih" kata ku pada pelayan

"Jadi?" Tanyaku menunggu Rio meneruskan ucapannya tadi

"Kita putus aja" kata nya tiba tiba membuat ku tersedak

"Tapi kenapa?" Tanyaku tak percaya

"Kita gak cocok" jawab nya santai

"Apa?!! Setelah semua yang kamu lakukan sama aku selama ini, Dengan gampang nya kamu bilang gitu?" Tanyaku yang mulai meninggikan suara ku..

"Emang apa sih yang aku perbuat sama kamu? Niduran kamu? Toh kita sama sama Menikmati kan??.. lagian waktu pertama aku make kamu, kamu juga udah gak prawan"
Jawabannya sungguh menyakitkan kan ku, apa ini benar benar Rio yang aku kenal

"Apa kamu bilang? Hahahaha" tawa ku tidak percaya dengan yang ia ucapkan

"Bukan berarti karena aku kotor itu membuat mu jadi lebih suci! Kita sama sama pendosa Rio!!!" Bentak ku , sembari menahan air mata ku

"Okay , kita putus, tapi ingat Rio.. jangan pernah kamu menyesali keputusan kamu ini" kataku meninggalkan dia sendiri

Unbelievable 21+ (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang