Setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Kita bertemu disini
Kita juga akan berpisah disiniKicauan burung menyambut pagi ku yang indah
Setelah beberapa Minggu aku merasakan pahitnya kehidupan , sekarang aku mencoba mensyukuri nikmat Tuhan yang di berikan untukku..
Aku tidak pernah sesemangat ini akhir akhir ini, yab..
Ini hari terakhir ku di Jakarta
Aku akan berangkat ke stasiun pagi ini..
Di temani sea dan Rizal.."Udah semua?" Tanya sea saat aku mengeluarkan koperku dari kamar
"Udah" kataku singkat
"Aku gak nyangka kamu beneran pulang, sendiri an dong sekarang aku" katanya sedih
"Sey.. jangan buat aku berat ninggalin kamu dong.. lagian kan masih ada rizal" kata ku menenangkan
"Iya sih.. tapi gak bakal seru lagi" katanya
Tin tin , suara mobil Rizal memutus perbincangan kami pagi ini..
"Ayo.. keburu ketinggalan kereta" kata Rizal dari jendela mobil
Aku dan sea akhir nya bergegas menuju mobil sambil membawa koper ku
Kami telah tiba di stasiun, saat ini aku dan sea saling berpelukan .. tak menyangka kami akhirnya akan terpisah lagi..
"Hati hati ya Len, telpon aku kalau udah sampe" kata sea
"Iya Len.. makasih ya" kata ku
"LENAAaaa" teriak seseorang dari belakang ku, suara ini..
Aku kenal suara ini"Zal, kamu yang kasih tau?" ketemuanea marah
"Sorry .. kayak nya kalian emang harus ketemu" kata Rizal kikuk
"Len.." kata Rio yang saat ini sudah ada di samping ku, dia tampak ngos-ngosan karena berlari
"Len kita ngomong bentar ya" katanya lagi
Di
"Kamu mau apalagi sih Rio .. heran deh!!" Kata sea kesal"Sey.. gak papa .. kita perlu waktu buat selesaiin semuanya baik baik" kata ku menenangkan sea
"Yaudah.. aku tunggu di sana ya" kata sea menunjuk deretan kursi di stasiun
"Iya" kata ku tersenyum
"Len kamu beneran mau pulang?" Kata Rio saat sea dan Rizal sudah menjauh
"Iya" kata ku singkat
"Kamu pulang gara gara aku len?" Tanya nya nampak sedih
"Enggak kok, aku pulang karena kangen rumah aja" kataku mencoba tegar
"Len, maafin aku ya" katanya sekali lagi
"Andai waktu bisa di putar Yo, aku gak pengen ketemu kamu" kata ku padanya .. membuat raut muka nya tampak kecewa
"Penyesalan terbesar ku bukan karena kita pernah pacaran, tapi karena kita pernah ketemu.. seandainya aku gak ketemu kamu.. mungkin aku masih tetep di Jakarta, tapi kamu udah buat hari hari ku jadi buruk , dan membuat aku terpaksa melarikan diri dari kenyataan" ucap ku akhir nya jujur padanya
"Len.. jujur aku masih sayang banget sama kamu, aku gak bisa lupain kamu gitu aja.. kamu bener bener beda dari semua cewek yang aku kenal.. kamu sederhana, bisa bikin aku bahagia"
Katanya"Tapi kesederhanaan aku gak bisa bikin kamu jadi orang yang sederhana juga, gak bisa bikin kamu jadi orang yang gak memprioritaskan harta " kata ku mulai menangis
"Len.. tolong kasih aku kesempatan sekali lagi" katanya sambil mengelap air mata di pipi ku
"Udahlah Yo, gak ada lagi yang mesti di pertahankan.. kita udah gak searah, Drajat kamu dan aku juga beda.. " kata ku
"Tapi kita saling mencintai len" balas nya putus asa
" Yo, please jangan buat aku makin sedih.. lupain semua ini Yo.. anggap ini cuma mimpi seperti yang aku katakan tempo hari.." jawab ku
"Makasih Yo, buat semuanya.. makasih udah pernah ngisi hari hari ku.." kata ku meninggal kan nya sendiri
Aku melangkah menuju sea dan Rizal yang sedari tadi memandang kami
Aku berpelukan denangan mereka berdua, berterimakasih atas segalanya kepada mereka..
Ku pijak kan kaki ku di gerbong kereta, bisa kulihat wajah sedih Rio yang masih berdiri di tempat terakhir aku meninggalkan nya.. dia menatapku kecewa.. namun hati ku lebih kecewa dari nya
Aku melambaikan tangan ku pada Rizal dan sea..
Aku pergi, bersama dengan kenangan yang selalu tersimpan di hati ku.
Selamat tinggal Jakarta
Selamat tinggal Rio..
Terimakasih untuk kenangan singkat yang kau berikan untuk ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable 21+ (on Going)
RomanceWarning 21+ Tulus ku hanya milik mu Tapi tulus mu bukan untuk ku.